IRT Itu Rawan Jenuh, Lakukan 3 Strategi Ini Agar Kamu Tetap Happy

1 komentar
Pernah mbaca postingan salah satu netizen tentang Weekend Goals? Bahwa yang dimaui banyak istri diakhir pekan itu adalah sejenak keluar dari rutinitas, keluar rumah barang sebentar, biar sedikit terlepas dari apa yang sudah dikerjakan dalam 6 hari di belakang.

Saya termasuk salah satu yang sepaham dengan itu. 

Tolong dimengerti, perempuan yang dari Senin sampai Sabtu "ngantor" di rumah itu rawan jenuh. Kenapa? Karena yang dilakukan cenderung monoton. Teman-teman yang menemani jam kerjanya kebanyakan benda mati di dalam rumah. Ember, panci, cucian kotor, setrikaan, sapu, pel, dan sebagainya. Untung sekarang ada jejaring sosial, paling tidak, ada interaksi di dunia maya.

Bandingkan saja dengan yang bekerja di sektor publik. Akan ada teman-teman kantor, pertemuan dengan orang-orang baru, interaksi-interaksi sosial yang lebih riil, suasana baru, dan sebagainya. Logikanya, interaksi sosial yang terbangun akan lebih variatif.

Tadi siang saya baru saja mbaca status fbnya mbak Olen. Intinya seperti ini:

"Banyak orang mengira kalau ibu rumah tangga itu, begitu suami ngantor, anak-anak berangkat sekolah maka pekerjaannya tinggal leyeh-leyeh. Faktanya, ketika mereka berangkat...job yang menunggu berikutnya adalah belanja kebutuhan, masak, nyuci, lempit-lempit (cucian kemarin), setrika...dan giliran mau leyeh-leyeh waktu njemput anak-anak sekolah sudah tiba"😊😊😊

Dan memang realitas di lapangan seperti itu. So, jangan sekali-kali menyepelekan Ibu Rumah Tangga, apalagi menganggapnya pengangguran.


Seperti halnya pekerja kantoran, ibu rumah tanggapun butuh libur. Ya...meskipun sebenarnya nggak ada libur yang benar-benar libur untuk seorang ibu. Kalaupun sengaja tidak melakukan task nya hari ini, biasanya akan terjadi penumpukan tugas di hari berikutnya. Cuma mem-pending sebenarnya. Tapi lumayan juga, paling tidak untuk membuang kebosanan itu. Setidaknya ada dua cara yang bisa dilakukan:

Satu, keluar dari aktivitas rutin. Saat libur, memanjakan diri barang sebentar nggak ada salahnya kan?

Kalau hari biasa saya bangun tidur pukul 04.00 dan langsung sibuk masak di dapur, di hari libur saya bisa tidur lagi setelah sholat subuh, dan bangun bareng dengan anak-anak bangun. Masak air saja, dan libur memasak. Kalau biasanya saya 2x masak dalam 1 hari, di hari libur saya cuma masak 1x. Itupun menu-menu yang masaknya cepet.

Dua, membiarkan anak-anak lebih banyak dengan ayahnya di hari libur. Iya, saat ada acara jalan ke luar rumah, memang anak-anak akan banyak dengan ayahnya. Saya membiarkan itu. Mengasuh anak kan bukan tanggung jawab seorang ibu saja, tetapi juga tanggung jawab seorang ayah. 

Ketiga, lakukan hobi. Banyak lho, gara-gara riweh dengan banyaknya pekerjaan rumah para ibu sampai nggak sempat nglakuin hobi. Ya menurut saya, biar kita tetep waras..harus di sediakan juga waktu untuk melakukan hobi pas hari libur. Ya, meskipun kalau sudah berkeluarga waktu dan durasinya tetep kudu dikompromikan.

Itulah 3 hal yang saya lakukan saat libur datang. Kalai kamu sendiri, punya acara kreatif saat ngisi liburan??

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

1 komentar

  1. Nah ini dia, yang ketiga: Lakukan hobi, luangkan waktu buat hobi biar tetep waras... Ini harus di "garisbawahi", bayangin aja, saya sampai lupa tentang hobi, semua yang dilakukan hanya rutinitas dan keharusan...bisa2 jadi ke-arah2 ga waras ntar

    BalasHapus

Posting Komentar