Beberapa Obat Manusia yang Bisa Diaplikasikan ke Kucing

Posting Komentar
Healthy cat


Semua Pawrent, pasti berharap kucingnya selalu sehat, lucu, dan gemuk. Tapi kenyataan, kadang berkata lain. Ada kalanya, kesehatan anabul kita terganggu. Kalau mereka sakit, kewajiban kita adalah mengupayakan agar mereka kembali sehat. Salah satunya dengan obat. Tahukan teman-teman, kalau dalam beberapa kondisi...kita bisa kok memberikan obat yang defaultnya adalah obat manusia...ke kucing kita. 

Eh, obat manusia...tapi digunakan untuk kucing? Nggak salah?! Yup, beneran. 

Meskipun sebenarnya manusia dan hewan itu punya dokter masing-masing, punya obatnya sendiri-sendiri, tapi ada beberapa obat manusia yang sebenarnya aman dan bisa digunakan untuk kucing. 

Informasi ini saya dapatkan dari beberapa dokter hewan, dan juga hasil saling tukar informasi sesama cat lover di komunitas pecinta kucing.

Kenapa obat manusia, bukan obat yang khusus untuk kucing (hewan) saja? Ada beberapa alasan kalau yang ini seperti misalnya kondisi darurat, terpaksa, daripada tidak mendapatkan pengobatan sama sekali, alasan kepraktisan atau bisa jadi karena alasan ekonomis. Apa saja obat-obatan tersebut? 

Obat Tabur Enbatic, Salep Bioplacenton,  Obat untuk Luka 

Namanya kucing dengan beragam polahnya, bisa saja tubuhnya terluka. Paling sering kucing jantan, yang pulang dengan kondisi luka terbuka karena gelut sesama kucing. Kalau teman-teman mengalami kejadian ini, gunakan feeling. Kalau merasa lukanya masih bisa diobati di rumah, coba ke apotek, beli Enbatic. Bentuknya obat tabur, harganya murah--sekitar 4000an rupiah, dan ini efektif banget. 

Setelah luka dibersihkan (pake air hangat/revanol juga bisa), taburkan Enbatic ke bagian luka terbuka, 2 kali sehari.  Usahakan jangan terjilat kucing ya (soalnya kalau terjilat kan pengobatan jadi mubazir). Gunakan Pet Collar agar area luka tidak terjangkau lidah kucing. Seandainya terlanjut terjilat, kucing keracunan nggak? Selama tidak banyak, sepertinya aman. Kucing saya pernah, dan dia baik-baik saja. 

Selain Enbatic, salep bioplacenton juga bisa digunakan untuk menangani luka kucing. Saya ngerti ini gara-gara dokter hewan yang merekomendasikan merk salep ini untuk mempercepat penyembuhan luka pasca steril. Teknisnya hampir sama, yaitu dengan mengoleskan tipis-tipis salep pada luka kucing 2 sampai 3 kali sehari. 

Norit, Pertolongan Pertama Saat Kucing Terkena Racun

Pada dasarnya, norit adalah obat diare yang mudah untuk ditemui di apotek atau warung terdekat.

Kandungan utama norit adalah arang aktif. Arang aktif diketahui efektif untuk menyerap racun dan zat berbahaya di saluran pencernaan.

Untuk kasus keracunan pada kucing, misalnya tanpa sengaja mengkonsumsi tikus beracun, pemberian Norit hanya sebatas mengurangi gejala bukan untuk mengobati. Setelah diberi Norit, tetap harus dibawa ke klinik hewan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. 

Salep Miconazole Nitrate, Untuk Atasi Jamur pada Kucing

Bentuk salepnya kecil, harganya juga ekonomis. Mudah juga didapatkan di apotek. Miconazole Nitrate ini menurut saya efektif untuk mengobati kucing yang mengalami gatal-gatal karena jamuran. 

Kucing yang terkena jamur, biasanya ditandai bulu rontok berbentuk bulat yang biasanya terlihat seperti lingkaran botak, sering di kepala, telinga, kaki, atau ekor.

Selain itu, kulit kucing juga terlihat kemerahan, bersisik, atau berkerak dan  tampak kering, pecah-pecah, atau seperti ketombe tebal. Tanda lain yang mungkin muncul adalah kucing jadi rajin menggaruk atau menjilati area tersebut. 

Kalau teman-teman mendapati kucing dalam kondisi tersebut, bisa dicoba dulu mengaplikasikan salep Miconazole Nitrat 2 kali sehari, dan tunggu perkembangannya.

Lactobe untuk atasi diare kucing

Lactobe, obat diare dalam bentuk bubuk, biasanya digunakan ibu-ibu yang memiliki bocil. Kandungan utama Lactobe adalah probiotik, khususnya bakteri baik Lactobacillus acidophilus.

Selain membantu mengatasi diare, lactobe juga bermanfaat menjaga kesehatan saluran pencernaan, serta mendukung sistem imun usus. 

Karena lactobe sebenarnya merupakan obat untuk manusia yang badannya jauh lebih besar dari kucing, maka dosis pemberiannya juga harus disesuaikan. Gunakan filling, sama seperti kita kalau menaruh bumbu ke masakan..atau tanya ke dokter hewan, itu jauh lebih baik. 

Combantrin, untuk atasi gangguan cacing

Namanya kucing, jarang mandi, main di kebun, pastilah rawan kena cacing. Idealnya, kucing harus mendapatkan obat cacing rutin paling tidak 2x setahun. 

Di pasaran..ada berbagai macam merk obat cacing untuk hewan, dengan berbagai bentuk. Sebut saja drontal misalnya. 

Meskipun begitu, dalam keadaan terpaksa, bisa saja menggunakan obat cacing manusia pada obat cacing hewan, yang penting perhatikan dosisnya. 

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com
Terbaru Lebih lama

Related Posts

Posting Komentar