Tak jauh dari rumah, ada sebuah resto yang saban harinya terlihat rame. Jejamuran Resto namanya. Lokasinya berada di Kampung Niron, Pendowoharjo, Sleman. Nyarinya gampang, karena posisinya pas tepi jalan raya.
| Jejamuran Resto-Sleman |
Tapi kebangetannya, sekian lama resto itu hadir, kami belum sempat nyobain. Alasan seringnya klasik..pak suami males mbelokin kendaraan, karena setiap lewat, parkirannya terlihat berjubel.
Pas Sabtu habis Jemput Alya sekolah, kami niatkan makan siang di sana. Mumpung pak suami libur, Raka juga nggak sekolah karena diliburkan untuk acara syawalan. Syukurlah, masih ada space untuk naruh kendaraan, meski sebenarnya parkiran resto ini termasuk luas.
Baca juga cerita njajan lainnya:
Berburu "kehangatan" di warung Pak Lanjar
Usir dingin, dengan nasi goreng pedas Pakem Sari
Baca juga cerita njajan lainnya:
Berburu "kehangatan" di warung Pak Lanjar
Usir dingin, dengan nasi goreng pedas Pakem Sari
Menjelang jam makan siang, Jejamuran resto sudah tampak rame. Ngintip tadi di parkiran, kebanyakan tamu resto adalah segmen keluarga sama rombongan wisata/bis. Begitu masuk, terlebih dahulu kami harus ke meja registrasi. Di sini, kami akan ditanya oleh staff resto apakah memilih ruangan yang non-perokok atau smoking area. Di sini pula kami akan mendapatkan nomor meja --mungkin di sesuaikan dengan jumlah rombongan.
Selesai masalah registrasi, kami segera masuk. Di beranda depan, kami diperbolehkan nyicip brownis jamur made in Jejamuran. Gratisan. Alya yang nyobain. Pas tak tanya..katanya enak.
Daleman Jejamuran resto ternyata gede. Ada beberapa ruangan, dan semuanya dinamai dengan jenis jamur.
| Bagian dalamya Jejamuran |
| Rame! |
"No 23 mana ya mbak?" Saya mending nanya ke mbak mbak waitress daripada lama celingukan nyari meja. Ternyata meja kami sebelahan sama kolam terapi ikan. Ya jelas lah dua bocil saya langsung heboh..kepengen kakinya di kriwil-kriwil geli sama ikan-ikan mungil, kayak pas jaman makan di Kampung Flory. Kolam terapi di resto ini meski nggak lebar, tapi bentuknya memanjang. Ikannya juga banyak. Jadi meski rame pengunjung..tetep kebagian ikan kok. Saya sempat nyoba juga, geli-geli aneh.
Waktunya makan!
Dalam hal menu, Jejamuran resto variatif banget. Aneka menu jamur di tawarkan di depan mata, mulai dari pepes jamur, rendang jamur, jamur bakar pedas, jamur goreng penyet, karedok jamur, sop jamur, semur jamur, martabak jamur, nuget jamur, dan masih buannnyak lagi. Demikian juga minuman. Macem-macem, mulai yang nuansanya tradisional seperti kunyit asem atau beras kencur, wedang tape, sampe yang jarang ditemukan di resto-resto lainnya seperti aloevera squash maupun carica squash.
Tinggal milih. Tapi namanya makan n njajan...kami hanya pesen yang sanggup kami makan aja. Daripada boros dan mubazir kan yaa...
Untuk minum, pak suami pesan wedang tape, saya beras kencur, raka mint tea, sementara Alya minta es krim Campina. Hi..hi, harga es krimnya sama lho kayak di warung sebelah rumah. Sementara makannya, kami pesen nasi, bothok jamur, tongseng jamur, dan sate jamur.
Tinggal milih. Tapi namanya makan n njajan...kami hanya pesen yang sanggup kami makan aja. Daripada boros dan mubazir kan yaa...
Untuk minum, pak suami pesan wedang tape, saya beras kencur, raka mint tea, sementara Alya minta es krim Campina. Hi..hi, harga es krimnya sama lho kayak di warung sebelah rumah. Sementara makannya, kami pesen nasi, bothok jamur, tongseng jamur, dan sate jamur.
Rasa minuman, saya suka beras kencurnya. Seger banget. Komposisi antara es-gula-kencurnya pas. Minum ini, saya langsung inget jaman kuliah dulu..hobi banget njajan kunyit asem atau beras kencur di seputaran Grha sabha (GSP). Untuk tape dan mint teanya..kata suami sih standard, biasa aja.
Bothok Jamur Jejamuran Resto
| Bothok jamur |
Biasanya bothok berasal dari potongan daging. Tapi ketika diganti dengan jamur merang...hmm, ternyata mantap juga kok rasanya. Gurihnya kelapa, berpadu dengan kenyalnya jamur..plus sambal yang lumayan pedas, sudah berhasil membuat saya menandaskan satu porsi nasi dengan cepat.
Sate Jamur
| Sate Jamur |
Dalam satu porsi, ada 5 tusuk sate jamur plus bumbu, plus rajangan cabe rawit. Saya nyoba nyicip satu tusuk..rasa yang dominan adalah manis. Enak juga sebenarnya, cuma karena mungkin berasal dari jenis sayuran (klo nggak jamur merang, jamur kancing) Raka nggak habis makannya.
Tongseng Jamur
| Tongseng jamur |
Pak suami adalah penyuka tongseng. Saya sempat nyicipin..kuahnya berasa banget aroma rempahnya. Enak kok. Tapi memang beda ya dengan aroma makanan berbahan dasar daging..yang kadang mencium aromanya aja sudah bikin perut keroncongan. Tau komentarnya apa coba, " enak tongseng daging.." Wkk..wkk..
Rata-rata laki-laki memang lebih suka perikanan dan perdagingan ya sepertinya.
Rata-rata laki-laki memang lebih suka perikanan dan perdagingan ya sepertinya.
| Beberapa Jenis jamur |
Makan di resto ini beneran bikin betah. Pengennya sih lebih lama lagi. Tapi Alya belum makan siang, mau telur dadar buatan ibu katanya. Ya sudah, lanjut ke kasir aja, buat bayar untuk yang sudah kami makan barusan.
Nasi @6000 rupiah
Sate jamur @ 16.000
Pepes jamur @ 10.000
Tongseng jamur @ 14.000
Mint tea. @ 10.000
Wedang tape @ 8000
Beras kencur @9000
Untuk yang suka olahan aneka jamur, atau malah pengen melihat/belajar budidaya aneka jamur..ni resto recomended banget.
Boleh disempetin nyobain klo kebetulan di Jogja utara.
