Buku adalah jendela ilmu. Kalimat bijak yang terus didengungkan lintas generasi untuk melestarikan budaya membaca dalam masyarakat. Semua juga akan sepakat kalau dengan membaca, banyak hal yang akan kita dapat.
Selain sebagai sumber inspirasi dan menambah informasi, membaca membantu kita untuk terhubung dengan dunia luar. Membaca menjadi sarana untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan juga hiburan. Inilah yang menjadikan budaya gemar membaca sangat dianjurkan bagi siapa saja, tak kenal usia maupun kasta.
Sayangnya, tak semua orang bisa menikmati aktivitas ini.
Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia termasuk memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Dengan hasil yang tak jauh berbeda, World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh Central Conecticut Riset menempatkan Indonesia di posisi 60 dari 61 negara soal minat membaca.
Ada yang salah? Apa yang mesti dilakukan?
Keengganan untuk membaca bisa saja dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Keterbatasan sumber bahan bacaan, kesibukan, gangguan pada indra penglihatan, atau rasa cepat jenuh saat menatap halaman demi halaman buku fisik ataupun deretan aksara buku digital bisa saja menjadi penyebabnya.
Untungnya, kemajuan teknologi telah menjembatani itu semua. Selain bentuk buku digital yang memungkinkan aktivitas baca buku online, saat ini aktivitas membaca bisa dilakukan dengan media berupa audio tanpa perlu melihat tulisan, yaitu melalui aplikasi audiobook.
Audiobook, Cara Baru Menikmati Buku
Secara mudah audiobook atau buku audio adalah buku yang dibuat dalam bentuk suara. Itu artinya, audiobook berisi rekaman teks buku atau bahan tertulis lainnya yang dibacakan oleh satu atau lebih narator.
Sebenarnya, audiobook bukanlah produk baru. Sedikit bernostalgia, generasi 90-an pasti masih ingat dengan beberapa judul sandiwara radio seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi, dan juga cerita anak produksi Sanggar Cerita. Untuk Indonesia, bisa dikatakan mereka adalah audiobook generasi pertama.
Saat ini, selain buku dalam bentuk digital popularitas audiobook juga dirasakan makin meningkat. Tentu saja hal ini sejalan dengan gaya hidup milenial yang cenderung menyukai sesuatu yang praktis, tinggal menginstall aplikasi audiobook dan kemudian mengakses beragam judul buku, novel fiksi, termasuk buku Best Seller melalui gawai/smartphone.
Dalam hal pemanfaatan, buku dalam format suara atau audiobook ini bisa menjadi satu solusi bagi siapapun yang mengalami berbagai kendala dalam membaca buku secara fisik ataupun e-book. Selain itu, audiobook juga memudahkan bagi para penyandang tunanetra dalam mengakses buku.
Menggunakan audiobook sebagai salah satu cara menikmati buku memiliki banyak poin plus, beberapa diantaranya:
- Bisa memahami isi buku tanpa membacanya secara langsung, bahkan bisa sambil melakukan aktivitas sehari-hari sehingga lebih menghemat waktu.
- Meningkatkan kemampuan mendengarkan/listening terlebih untuk buku-buku yang menggunakan bahasa asing.
- Aktivitas membaca menjadi lebih menyenangkan karena narator membaca buku dengan penuh penghayatan agar suasana yang digambarkan dalam isi buku terasa lebih hidup.
- Mengurangi waktu di depan layar. Semua juga tahu, terlalu lama menatap layar, melakukan aktivitas baca buku online tidak baik untuk kesehatan mata.
- Membantu meningkatkan kualitas tidur. Bagi teman-teman yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur, audiobook bisa menjadi semacam pengantar tidur yang cukup mujarab.
Saat ini banyak sekali layanan audiobook yang bisa kita pergunakan. Seorang teman merekomendasikan Storytel, aplikasi audiobook dan juga e-book untuk menjelajah ribuan judul dengan beragam genre buku.
Mengenal Aplikasi Storytel
Berbasis di Swedia, Storytel merupakan layanan audiobook dan e-book terkemuka di dunia. Sebagai bagian dari komitmennya untuk memperluas jangkauan di kawasan Asia Pasifik, mulai Maret tahun ini fitur-fitur aplikasi audiobook ini sudah bisa dinikmati masyarakat Indonesia.
Storytel menghadirkan lebih dari 150 ribu audiobook, dengan banyak genre dan tiga bahasa yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Mandarin. Kita bisa mendengarkan dan membaca koleksi buku-bukunya setelah mendownload dan berlangganan melalui smartphone maupun tablet.
| Dengan ribuan koleksi judul buku, pengguna Storytel berasa punya perpustakaan pribadi dalam genggaman jari |
Menjalin kemitraan dengan beberapa penerbit, platform streaming audiobook Indonesia ini menampilkan secara eksklusif karya-karya penulis kenamaan seperti Dewi Lestari, Tere Liye, Ika Natassa, Asma Nadia, Pidi Baiq, Habiburrahman El Shirazy, termasuk di dalamnya Ahmad Fuadi. Untuk menarasikan audiobook, Storytel Indonesia juga menggandeng beberapa aktor dan artis Indonesia, seperti Dian Sastrowardoyo, Fedi Nuril, Adinia Wirasti, dan juga Chicco Jerickho.
Lebih dari itu, tim Storytel juga memproduksi sendiri audiobook dalam Storytel Original. Salah satu judul original yang sudah dirilis adalah cerita detektif terbaru tentang Sherlock Holmes yang terlaksana berkat kesepakatan dengan Conan Doyle Estate. Cerita tersebut merupakan karya penulis ternama, Anthony Horowitz.
Fitur Aplikasi Storytel
| Memilih beberapa judul buku, dan menaruhnya ke dalam rak buku |
Untuk bisa menikmati layanannya tentu saja kita harus membuat akun terlebih dahulu dan menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku. Sebagai sebuah aplikasi audiobook Indonesia, Storytel simpel dan mudah digunakan. Beberapa fitur yang bisa kita gunakan:
Beranda
Selamat datang di surga pustaka dengan ribuan judul buku!
Ibarat sebuah perpustakaan, inilah ruang besar di mana ribuan buku berjajar. Di sini kita bisa memutuskan untuk memilih buku apa yang hendak kita dengarkan atau kita baca apakah buku pengetahuan, literatur agama, novel fiksi, atau beragam kategori buku lainnya.
Game of Thrones, Sapiens, Hunger Games adalah deretan karya-karya bermutu yang bisa dipilih. Ada pula Mariposa, Dilan, Divortiare, Selamat Tinggal, Negeri Lima Menara dan masih banyak lagi judul novel lainnya kalau hendak menjatuhkan pilihan pada karya fiksi anak negeri.
Selain dalam bentuk audiobook, beberapa judul buku tersedia dalam 2 format; audiobook dan juga e-book. Seperti misalnya Harry Potter and the Philosopher’s Stone karya J.K Rowling, The Secret karya Rhonda Byrne, How to Win Friends And Influence People karangan Dale Carnegie, dan lain-lain.
Cari
Sepertinya kolom ini dibuat agar pengguna tidak “tersesat” diantara ribuan judul buku. Ketuk saja kolom pencarian atau simbol berupa kaca pembesar, maka kita tinggal memilih kategori buku yang hendak kita baca/dengarkan. Teman-teman bisa mendapatkan buku Best Seller di sini. Pilih-taruh di dalam rak, baru kemudian bisa dinikmati.
Ada banyak pengkategorian jenis/genre buku, tinggal memilih sesuai kebutuhan dan juga minat:
- Romance
- Young Adult
- Classics
- Kids
- Personal Development
- Crime and Thriller
- Biography
- Fiction
- Religion & Spirituality
- Non Fiction
- Business & Economy
- Fantasy and Science Fiction
- History
- Poetry & Short Stories
- Podcast
- Language
Selain jenis buku, dengan menggunakan fitur 'Cari' kita juga mendapatkan rekomendasi buku terbaik. Kita bisa tahu buku apa saja yang berada di level Top Pencarian, buku yang tengah trending, penulis yang sedang trending termasuk narator yang lagi trending. Kita pun bisa juga melakukan pecarian dengan menggunakan tagar (#).
Rak Buku
Kalau saat berbelanja kita mengumpulkan atau menaruh barang belanjaan dalam sebuah keranjang, di sini kita mengumpulkan atau menaruh buku-buku yang hendak kita baca dalam sebuah rak. Di rak buku, teman-teman bisa menyimpan semua buku yang ingin dibaca atau didengarkan. Caranya mudah, tinggal sentuh simbol hati yang posisinya berada di samping gambar earphone. Sekali ketuk, dan simbol hati akan berubah menjadi merah. Itu artinya, buku yang kamu inginkan sudah berada di rak buku.
Dari buku-buku yang sudah tersimpan di rak, teman-teman bisa mendengar/membacanya secara langsung (streaming) atau bisa mendownload untuk didengar secara offline, kapanpun tanpa menggunakan jaringan internet.
Untuk mengunduh audiobook, ketuk tanda titik tiga pada deretan buku-buku yang sudah tersimpan di rak. Ada beberapa opsi, pilih download. Tunggu hingga proses download selesai.
Mudah kan?
Profil
Selain menampilkan profil kita sebagai pemilik akun, di bagian ini kita bisa membuat target cerita. Misalnya kita membuat target mendengarkan 5 cerita dalam 30 hari, atau bisa juga kita menyusun target tahunan, 20 buku dalam satu tahun misalnya. Kita tinggal melakukan setting dan target pun tersimpan.
Nah, untuk mengetahui sejauh mana posisi kita dengan target yang sudah kita tetapkan, tinggal memanfaatkan fitur Statistik. Fitur inilah yang akan mencatat kemajuan demi kemajuan aktivitas kita dalam menggunakan aplikasi audiobook ini.
Menikmati Novel Romance Melalui Storytel
“Dian Sastro merdu banget suaranya! Dengerin suaranya mbacain Dunia Sophie, Aku berasa didongengin putri cantik. Ga rugi lah install Storytel, jadi nyenyak tidurnya” Komentar seorang teman yang sudah terlebih dahulu merasakan pengalaman baru dalam membaca buku melalui Storytel.
“Harry Potter Audiobook bagus juga lho!” Tambah teman yang lain.
Testimoni teman-teman seperti itu yang membuat saya makin penasaran. Seberapa asyik to, membaca novel dengan cara mendengar itu?
Kalau biasanya saya melalap novel dari buku fisik atau mendapatkan versi e-booknya, pengen juga mencoba menikmati novel dalam format audiobook. Apalagi di Storytel banyak sekali novel bagus yang belum sempat terbaca atau bahkan belum mampu terbeli. Penasaran sebenarnya dengan Harry Potter Audiobook, tapi sayang belum ada yang versi terjemahan Bahasa Indonesia.
Banyak yang bilang Game of Thrones, Sapiens atau Hunger Games adalah buku-buku yang menarik untuk dibaca, tapi untuk saat ini saya skip dulu. Produk dalam negeri dulu saja lah..ha..ha
Sempat tertarik dengan novel bertajuk Selamat Tinggal karya Tere Liye, sudah menaruh Divortiare karya Ika Natassa di bagian Rak, namun pada akhirnya saya lebih memilih untuk mendengarkan novel berjudul Travelova Days In Yogya terlebih dahulu. Alasannya? Ada unsur Yogya, dan itu yang membuat tertarik.
Meskipun judul berbahasa Inggris, tapi sebenarnya keseluruhan isi novel berbahasa Indonesia. Tentunya lebih mudah dicerna untuk telinga saya.
Bergenre romance, karya Ervia Dyah Pratikaningrum ini sepertinya juga tidak terlalu tebal dan bisa didengarkan dalam durasi sekitar 4,5 jam. Bahkan kalau misalnya merasa tempo narator terlalu lambat, bisa kok dicepetin.
Pas! Sesuai dengan apa yang sedang dicari; novel dengan tema cerita ringan dan sebisa mungkin durasi tidak terlalu panjang.
| Travelova Days In Yogya |
Travelova Days In Yogya berkisah tentang kisah cinta Kalya-Renal-dan juga Fiko. Diceritakan Kalya adalah seorang reporter media cetak di Jakarta, dan telah bertunangan dengan Renal. Meski tampak luarnya Renal adalah pria yang sempurna, tapi sebenarnya ia adalah sosok tempramental yang sering melakukan kekerasan fisik terhadap Kalya.
Alasan sudah berpacaran selama 4 tahun dan bahkan sudah masuk ke jenjang pertunangan, hubungan keluarga yang sudah terjalin baik, menjadi alasan Kalya untuk tetap bertahan.
Meskipun sebenarnya relasi yang terjalin jauh dari kata nyaman, Kalya masih berharap suatu saat nanti karakter Renal akan berubah.
Hingga suatu hari Kalya mendapatkan tugas peliputan di Yogya. Di sana, ia dipasangkan dengan Fiko sang fotografer. Kebersamaan selama beberapa hari, menumbuhkan sesuatu di hati Kalya. Kehadiran Fiko di kehidupan Kalya, ternyata juga mengungkap satu rahasia tentang dia dan Renal.
Bagaimana endingnya? Penasarankah? Teman-teman bisa mendengarkan novel ini juga kok, tentunya dengan mengunduh aplikasi Storytel untuk iOS maupun aplikasi Storytel untuk Android. Selama masa promo, pengguna baru bisa mendapatkan masa coba gratis selama 7 hari dan setelahnya bisa berlangganan dengan harga promo Rp. 39.000/perbulan.
Berbeda dari biasanya, kali ini saya menikmati dan meresapi isi novel sambil rebahan santai menjelang tidur. Tangan scroll medsos, update informasi di beberapa situs berita, sementara telinga terpasang earphone mendengarkan Irene Nasution menarasikan Travelova Days In Yogya.
Keesokan harinya, ritual membaca cara baru ini saya lakukan lagi, kali ini mengaktifkan aplikasi baca online sambil menyeterika. Beneran multitasking yang menyenangkan dan berfaedah!
Besok-besok saat bosan di perjalanan terkena macet atau mati gaya saat harus menunggu sesuatu, Storytel bisa menjadi teman yang asyik untuk mengisi waktu.
Setelah menyelesaikan Travelova Days In Yogya, target berikutnya pengen nambah lagi koleksi di rak buku akun Storytel dengan judul-judul yang sudah muncul versi filmnya tapi saya belum membaca versi novelnya seperti Dilan, Mariposa, dan juga Negeri Lima Menara.
So, kesimpulannya?
Melengkapi smartphone dengan Storytel menjadikan penggunanya layaknya pemilik taman bacaan dengan banyak kebebasan. Di sini kita bisa mendapatkan akses untuk bebas memilih dan juga mendapatkan rekomendasi buku terbaik untuk menambah pengetahuan dan juga memperluas wawasan.
