Serunya Menjelajah Beragam Buku dengan Aplikasi Audiobook Storytel

49 komentar
Storytel

Buku adalah jendela ilmu. Kalimat bijak  yang terus didengungkan lintas  generasi untuk melestarikan budaya membaca dalam masyarakat. Semua juga akan sepakat kalau dengan membaca, banyak hal yang akan kita dapat. 

Selain sebagai sumber inspirasi dan menambah informasi, membaca membantu kita untuk terhubung dengan dunia luar. Membaca   menjadi  sarana untuk mendapatkan pengetahuan, wawasan, dan juga hiburan. Inilah yang menjadikan budaya gemar membaca sangat dianjurkan bagi siapa saja, tak kenal usia maupun kasta.

Sayangnya, tak semua orang bisa menikmati aktivitas ini. 

Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia termasuk memprihatinkan, hanya 0,001%. Artinya, dari 1000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca. Dengan hasil yang tak jauh berbeda,  World’s Most Literate Nations Ranked yang dilakukan oleh  Central Conecticut Riset menempatkan Indonesia di posisi 60 dari 61 negara soal minat membaca. 

Ada yang salah? Apa yang mesti dilakukan?

Keengganan untuk membaca bisa saja  dilatarbelakangi oleh beberapa hal. Keterbatasan sumber bahan bacaan, kesibukan, gangguan pada indra penglihatan, atau rasa cepat jenuh saat menatap halaman demi halaman buku fisik ataupun deretan aksara buku digital bisa saja menjadi penyebabnya.

Untungnya, kemajuan teknologi telah menjembatani itu semua. Selain bentuk buku digital yang memungkinkan aktivitas baca buku online,   saat ini aktivitas membaca bisa dilakukan dengan media berupa audio tanpa perlu melihat tulisan, yaitu melalui aplikasi audiobook. 

Audiobook, Cara Baru Menikmati Buku

Secara mudah audiobook atau buku audio adalah buku yang dibuat dalam bentuk suara. Itu artinya, audiobook berisi rekaman teks buku atau bahan tertulis lainnya yang dibacakan oleh satu atau lebih narator. 

Aplikasi audiobook

Sebenarnya, audiobook bukanlah produk baru. Sedikit bernostalgia, generasi 90-an pasti masih ingat dengan beberapa  judul sandiwara radio seperti Tutur Tinular, Saur Sepuh, Misteri Gunung Merapi,  dan juga cerita anak produksi Sanggar Cerita. Untuk Indonesia, bisa dikatakan mereka adalah audiobook generasi pertama.

Saat ini, selain buku dalam bentuk digital popularitas audiobook juga dirasakan makin meningkat. Tentu saja hal ini sejalan dengan gaya hidup milenial yang cenderung menyukai sesuatu yang praktis, tinggal menginstall aplikasi audiobook dan kemudian  mengakses beragam judul buku, novel fiksi,  termasuk buku Best Seller melalui gawai/smartphone.

Dalam hal pemanfaatan, buku dalam format suara atau audiobook ini bisa menjadi satu solusi bagi siapapun yang mengalami berbagai kendala dalam membaca buku secara fisik ataupun e-book. Selain itu, audiobook juga memudahkan bagi para penyandang tunanetra dalam mengakses buku.

Menggunakan audiobook sebagai salah satu cara menikmati buku memiliki banyak poin plus, beberapa diantaranya:

  1. Bisa memahami isi buku tanpa membacanya secara langsung, bahkan bisa sambil melakukan aktivitas sehari-hari sehingga lebih menghemat waktu.
  2. Meningkatkan kemampuan mendengarkan/listening terlebih untuk buku-buku yang menggunakan bahasa asing.
  3. Aktivitas membaca menjadi lebih menyenangkan karena narator membaca buku dengan penuh penghayatan agar suasana yang digambarkan dalam isi buku terasa lebih hidup.
  4. Mengurangi waktu di depan layar. Semua juga  tahu,  terlalu lama  menatap layar, melakukan aktivitas baca buku online tidak baik untuk kesehatan mata.
  5. Membantu meningkatkan kualitas tidur. Bagi teman-teman yang mengalami insomnia atau kesulitan tidur, audiobook bisa menjadi semacam pengantar tidur yang cukup mujarab.

Saat ini banyak sekali layanan audiobook yang bisa kita pergunakan. Seorang teman merekomendasikan Storytel,  aplikasi audiobook dan juga e-book untuk menjelajah ribuan judul dengan beragam genre buku.

Mengenal  Aplikasi Storytel

Berbasis di Swedia, Storytel merupakan layanan audiobook dan e-book terkemuka di dunia. Sebagai bagian dari komitmennya untuk memperluas jangkauan di kawasan Asia Pasifik, mulai Maret tahun ini fitur-fitur aplikasi audiobook ini sudah bisa dinikmati masyarakat Indonesia. 

Storytel menghadirkan lebih dari 150 ribu audiobook, dengan banyak genre dan tiga bahasa yaitu Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, dan Mandarin.  Kita bisa mendengarkan dan membaca koleksi buku-bukunya setelah mendownload dan berlangganan  melalui smartphone maupun tablet.


Novel fiksi
Dengan ribuan koleksi judul buku, pengguna Storytel berasa punya perpustakaan pribadi dalam genggaman jari

Menjalin kemitraan dengan beberapa penerbit, platform streaming audiobook Indonesia ini menampilkan secara eksklusif karya-karya penulis kenamaan seperti Dewi Lestari, Tere Liye, Ika Natassa, Asma Nadia, Pidi Baiq, Habiburrahman El Shirazy, termasuk di dalamnya Ahmad Fuadi. Untuk menarasikan audiobook,  Storytel Indonesia juga menggandeng beberapa aktor dan artis Indonesia, seperti Dian Sastrowardoyo, Fedi Nuril, Adinia Wirasti, dan juga Chicco Jerickho.

Lebih dari itu, tim Storytel juga memproduksi sendiri audiobook dalam Storytel Original. Salah satu judul original yang sudah dirilis adalah cerita detektif  terbaru tentang Sherlock Holmes yang terlaksana berkat kesepakatan dengan Conan Doyle Estate. Cerita tersebut merupakan karya penulis ternama, Anthony Horowitz.

Fitur Aplikasi Storytel


Buku best seller
Memilih beberapa judul buku, dan menaruhnya ke dalam rak buku

Jaman berubah, dan cara kita untuk mencapai tujuan bisa jadi tak lagi sama. Meski tanpa keberadaan buku fisik, tradisi membaca dan belajar bisa terus berjalan. Hanya caranya yang berbeda, melalui Storytel salah satunya. 

Untuk bisa menikmati layanannya tentu saja kita harus membuat akun terlebih dahulu dan menyetujui syarat dan ketentuan yang berlaku. Sebagai sebuah aplikasi audiobook Indonesia, Storytel simpel dan mudah digunakan. Beberapa fitur yang bisa kita gunakan:

Beranda

Selamat datang di surga pustaka dengan ribuan judul buku!

Ibarat sebuah perpustakaan, inilah ruang besar di mana ribuan buku berjajar. Di sini kita bisa memutuskan untuk memilih buku apa yang hendak kita dengarkan atau kita baca apakah buku pengetahuan, literatur agama, novel fiksi, atau beragam kategori buku lainnya. 

Game of Thrones, Sapiens, Hunger Games adalah deretan karya-karya bermutu yang bisa dipilih. Ada pula Mariposa, Dilan, Divortiare, Selamat Tinggal, Negeri Lima Menara dan masih banyak lagi judul novel lainnya kalau hendak menjatuhkan pilihan pada karya fiksi anak negeri. 

Selain  dalam bentuk  audiobook, beberapa judul buku tersedia dalam 2 format; audiobook dan juga e-book. Seperti misalnya Harry Potter and the Philosopher’s Stone karya J.K Rowling, The Secret karya Rhonda Byrne, How to Win Friends And Influence People karangan Dale Carnegie, dan lain-lain.


Cari

Sepertinya kolom ini dibuat agar pengguna tidak  “tersesat” diantara ribuan judul buku. Ketuk saja kolom pencarian atau simbol berupa kaca pembesar, maka kita tinggal memilih kategori buku yang hendak kita baca/dengarkan. Teman-teman bisa mendapatkan buku Best Seller di sini.  Pilih-taruh di dalam rak,  baru kemudian bisa dinikmati.

Ada banyak pengkategorian jenis/genre buku, tinggal memilih sesuai kebutuhan dan juga minat:

  • Romance
  • Young Adult 
  • Classics
  • Kids
  • Personal Development
  • Crime and Thriller
  • Biography
  • Fiction
  • Religion & Spirituality
  • Non Fiction
  • Business & Economy
  • Fantasy and Science Fiction
  • History
  • Poetry & Short Stories
  • Podcast
  • Language

Selain jenis buku, dengan menggunakan  fitur 'Cari'  kita juga mendapatkan rekomendasi buku terbaik. Kita bisa tahu  buku apa saja yang berada di level  Top Pencarian, buku yang tengah trending, penulis yang sedang trending termasuk  narator yang lagi trending. Kita pun bisa juga melakukan pecarian dengan menggunakan tagar (#).


Rak Buku

Kalau saat berbelanja kita mengumpulkan atau menaruh barang belanjaan dalam sebuah keranjang, di sini kita mengumpulkan atau menaruh buku-buku yang hendak kita baca dalam sebuah rak. Di rak buku, teman-teman bisa menyimpan semua buku yang ingin dibaca atau didengarkan. Caranya mudah, tinggal sentuh simbol hati yang posisinya berada di samping gambar earphone. Sekali ketuk, dan simbol hati akan berubah menjadi merah. Itu artinya, buku yang kamu inginkan sudah berada di rak buku. 

Dari buku-buku yang sudah tersimpan di rak, teman-teman bisa mendengar/membacanya secara langsung (streaming) atau bisa mendownload untuk didengar secara offline, kapanpun tanpa menggunakan jaringan internet.

Untuk mengunduh audiobook, ketuk tanda titik tiga pada deretan buku-buku yang sudah tersimpan di rak. Ada beberapa opsi, pilih download. Tunggu hingga proses download selesai.

Mudah kan?


Profil

Selain menampilkan profil kita sebagai pemilik akun, di bagian ini kita bisa membuat target cerita. Misalnya kita membuat target mendengarkan 5 cerita dalam 30 hari, atau bisa juga kita menyusun target tahunan, 20 buku dalam satu tahun misalnya. Kita tinggal melakukan setting  dan target pun tersimpan.

Nah, untuk mengetahui sejauh mana posisi kita dengan target yang sudah kita tetapkan, tinggal memanfaatkan fitur Statistik.  Fitur inilah yang akan mencatat kemajuan demi kemajuan aktivitas kita dalam menggunakan aplikasi audiobook ini. 


Menikmati Novel Romance  Melalui Storytel

“Dian Sastro merdu banget suaranya! Dengerin suaranya mbacain  Dunia Sophie, Aku berasa didongengin putri cantik. Ga rugi lah install Storytel, jadi nyenyak tidurnya” Komentar seorang teman yang sudah terlebih dahulu merasakan pengalaman baru dalam membaca buku melalui Storytel. 

“Harry Potter Audiobook bagus juga lho!” Tambah teman  yang lain.

Testimoni teman-teman seperti itu  yang membuat saya makin penasaran. Seberapa asyik to, membaca novel dengan cara mendengar itu? 

Kalau biasanya saya melalap novel dari buku fisik atau mendapatkan versi e-booknya, pengen juga mencoba menikmati novel dalam format audiobook. Apalagi di Storytel banyak sekali  novel bagus yang belum sempat terbaca atau bahkan belum mampu terbeli.  Penasaran sebenarnya dengan Harry Potter Audiobook, tapi sayang belum ada yang versi terjemahan Bahasa Indonesia. 

Banyak yang bilang Game of Thrones, Sapiens atau Hunger Games adalah buku-buku yang menarik untuk dibaca, tapi untuk saat ini saya skip dulu. Produk dalam negeri dulu saja lah..ha..ha

Sempat tertarik dengan novel bertajuk Selamat Tinggal karya Tere Liye, sudah menaruh Divortiare  karya Ika Natassa di bagian Rak,  namun pada akhirnya saya lebih memilih untuk mendengarkan novel  berjudul Travelova Days In Yogya terlebih dahulu. Alasannya? Ada unsur Yogya, dan itu yang membuat tertarik.

Meskipun judul berbahasa Inggris, tapi  sebenarnya keseluruhan isi  novel berbahasa Indonesia. Tentunya lebih mudah dicerna untuk telinga saya.  

Bergenre romance, karya Ervia Dyah Pratikaningrum ini sepertinya juga  tidak terlalu tebal dan bisa didengarkan dalam durasi sekitar 4,5 jam. Bahkan kalau misalnya merasa tempo narator terlalu lambat, bisa kok dicepetin. 

Pas! Sesuai dengan apa yang sedang dicari; novel dengan tema cerita ringan dan sebisa mungkin durasi tidak terlalu panjang. 

Travelova love in yogya
Travelova Days In Yogya

Travelova Days In Yogya berkisah tentang kisah cinta Kalya-Renal-dan juga Fiko. Diceritakan Kalya adalah seorang reporter media cetak di Jakarta, dan telah bertunangan dengan Renal. Meski tampak luarnya  Renal adalah  pria yang sempurna, tapi sebenarnya ia adalah sosok tempramental yang sering melakukan kekerasan fisik terhadap Kalya. 

Alasan sudah berpacaran selama 4 tahun dan bahkan sudah masuk ke jenjang pertunangan, hubungan keluarga yang sudah terjalin baik, menjadi alasan Kalya untuk tetap bertahan.

Meskipun sebenarnya relasi yang terjalin jauh dari kata nyaman, Kalya masih berharap suatu saat nanti karakter Renal akan berubah. 

Hingga suatu hari Kalya mendapatkan tugas peliputan di Yogya. Di sana, ia dipasangkan dengan Fiko sang fotografer. Kebersamaan selama beberapa hari, menumbuhkan sesuatu di hati Kalya. Kehadiran Fiko  di kehidupan Kalya, ternyata juga mengungkap satu rahasia tentang dia dan Renal. 

Bagaimana endingnya? Penasarankah? Teman-teman bisa mendengarkan novel ini juga kok, tentunya dengan mengunduh   aplikasi Storytel untuk iOS maupun aplikasi Storytel untuk Android. Selama masa promo, pengguna baru bisa mendapatkan masa coba gratis selama 7 hari dan setelahnya  bisa berlangganan dengan harga promo Rp. 39.000/perbulan. 

Berbeda dari biasanya, kali ini saya menikmati dan meresapi isi novel sambil rebahan santai menjelang tidur. Tangan scroll medsos, update informasi di beberapa situs berita,  sementara telinga terpasang earphone mendengarkan  Irene Nasution menarasikan Travelova Days In Yogya. 

Keesokan harinya, ritual membaca cara baru ini saya lakukan lagi, kali ini  mengaktifkan aplikasi baca online sambil menyeterika. Beneran multitasking yang menyenangkan dan  berfaedah! 

Besok-besok saat bosan di perjalanan terkena macet atau mati gaya saat harus menunggu sesuatu, Storytel bisa menjadi teman yang asyik untuk mengisi waktu. 

Setelah menyelesaikan  Travelova Days In Yogya, target berikutnya pengen nambah lagi  koleksi di rak  buku akun Storytel dengan judul-judul yang sudah muncul versi filmnya tapi saya belum membaca versi novelnya seperti Dilan, Mariposa, dan juga Negeri Lima Menara.

So, kesimpulannya?

Melengkapi smartphone dengan Storytel menjadikan penggunanya layaknya pemilik taman bacaan dengan banyak kebebasan. Di sini kita bisa mendapatkan akses untuk bebas memilih dan juga mendapatkan rekomendasi buku terbaik untuk menambah pengetahuan dan juga memperluas wawasan. 


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

49 komentar

  1. Eh, ada ya? Wih asyik. Bisa disambi asah-asah nih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi iya mbak, asah asah, umbah-umbah, nyampu ngepel sekarang bisa sambil me time ini, mendengarkan kisah-kisah dalam buku yang dibacakan narator storytel

      Hapus
  2. Wah belakangan ini banyak banget platform yang menyediakan berbagai bacaan kayak gini, jadi rajin baca. Apalagi fiturnya lengkap dan memudahkan.

    BalasHapus
  3. Naaaah buatku audio book ini lebih untuk pengantar tidur mba 🤣. Ntah kenapa ujung2nya ngantuk kalo denger buku yg dibacain begini. Mungkin Krn aku lebih menikmati baca sendiri. Beneran baca, bukan dibacain.

    Jadi pas harus denger audio, aku ga terlalu menikmati dan ga terlalu bisa nangkep isinya. Aku tau ini banyak manfaatnya bagi orang2 yg ga terbiasa membaca atau yg suka multi tasking. Tapi kalo utk orang setipe aku, rasanya blm pas. Kecuali utk bikin cepet tidur tadi 😁.

    BalasHapus
  4. Widiihh, ini terobosan yg luar biasa bangett
    soalnya emak2 kan banyak tugas domestik, yak...
    let say setrika, ngepel, nyapu
    klo sambil nyimak audiobook ini kan semakin cihuyyy

    BalasHapus
  5. Dengerin audiobook di storytel gini bisa jadi nostalgia ke masa kecil mbak, jaman malam-malam mau tidur dibacain buku sama ibu. Kadang kangen masa itu, tapi suami dimintain tolong bacain buku nggak mau. Sekarang tinggal klik aja buku yang ingin di dengar di storytel. Asyik banget

    BalasHapus
  6. Aku dulu termasuk yang suka banget dengerin sandiwara radio nih mbak, kayak yang mbak tulis tuh Saur Sepuh ada Mantili, Lasmini trus Raden Bentar hahaha

    Sepertinya aku bakal menikmati dengerin audiobook nih, karena bisa disambil ngerjain apa gitu yaah

    BalasHapus
  7. Aduh saya belum Install aplikasi storytel nih berarti belum punya taman bacaan digital nih ya ....
    Kecanggihan teknologi ini bikin salut. Buku apapun sekarang semua bisa didapat dalam satu aplikasi saja ya

    BalasHapus
  8. Makin nyaman aja nih membaca buku tapi sambil dengerin. Aplikasi yang keren, berasa dininaboboin yaa dan didongenin cerita2nya. Apalagi dengerin suara Dian Satro, huhuuu..
    Keren nih Strotytelnya, aku mau kepoin juga, mo donlot duluu.

    BalasHapus
  9. Berasa kayak lagi didongengin ya kalau denger cerita dari Storytel ini mak, apalagi gampang banget tinggal download appsnya saja. Jadi kalau mau baca buku bisa dimana pun ya.

    BalasHapus
  10. Wah ada ribuan buku yang bisa diakses ya mba.. Senang banget dengan kemajuan teknologi ini buat kita makin nambah info literasi

    BalasHapus
  11. Banyak juga ya audiobook di Storytel ini. Jadi mau install juga. Lumayan buat pengantar tidur biar kaya didongengin Ayang, hehehe

    BalasHapus
  12. Audio book membantu para ibu yang sedang mengikuti tumbuh kembang anak. Anak jaman sekarang hobbynya sudah berbeda dengan kita dulu ya mak..Ada +- nya kalau sisi positif banyak ya sisa negatif jg banyak lho.

    BalasHapus
  13. iyess betul minat baca generasi kita dulu kurang. Koran ada tp Koban penipuan meluluh kantakan yang ada didalamnya. Membuat anak2 muda suka membeli dagangan di meja ichi

    BalasHapus
  14. Generasi 90an dimanjakan dengan cerita seru dan bikin setia menanti sampai larut malam, hahahaa. Aku suka bacain buku cerita waku anak-anak masih kecil, seperti pengantar tidur gitu. Nah aku belum pernah dengeri audiobook di Storytel, meski beberapa kali ada teman yang cerita pengalaman mereka

    BalasHapus
  15. Makin menyenangkan saja ya mbak, hobi membaca buku karena sekarang ada storytel yang asyik. Saya belum install storytel kayak bakalan aku install sekrang juga .

    BalasHapus
  16. Aahhh aku banget itu. Dulu suka dengar saur sepuh dan lainnya. Sama ibu juga dengarnya.
    Sekarag bisa membaca buku melalui audiobook Storytel ya kak.

    BalasHapus
  17. Ya Allah, aku langsung jatuh cinta sama Aplikasi Storytel.
    Enak banget dibacain buku dan naratornya adalah orang aseli, bukan AI.

    Berharap semakin banyak resensi buku yang bisa aku tulis karena produktif dengerin Aplikasi Storytel.

    BalasHapus
  18. Waaaah rak buku di aplikasi storytel nya penuh mbak. Dah banyak. Enaknya gini yq, kalau ada yg jadi wishlist tinggal klik langsung masuk rak buku ya. Bisa kita dengerin kapan-kapan.

    BalasHapus
  19. Waah seandainya Nicolas Saputra jadi narasi di Storytel pengen banget aku dengerin. Tapi Distro juga bagus deh cara dia baca. Penasaraan

    BalasHapus
  20. Sensasi baru nih baca buku pakai audiobook. Aku belum pernah dan penasaran banget mbak. Kalau bukunya bahasa inggris berasa lagi listening kan ya, jadi sambil belajar deh.

    BalasHapus
  21. Storytel ini sekarang jadi alternatif buatku kalau lagi capek tapi pengin baca buku. Meskipun sensasinya beda dengan membaca sendiri, tapi rasanya rileks aja saat mendengarkan cerita dalam buku favorit dibacakan oleh seseorang. So far, saya suka aplikasi ini.

    BalasHapus
  22. Beneran multitasking saat punya aplikasi Storytel. Bisa ngapain aja sambil dengar buku dibacakan untuk kita. Sampia bingung aku pilih bukunya. Saking banyaknya hahah Mana harga langganannya terjangkau pula! Sukaaa!

    BalasHapus
  23. Ya allah dari 1000 orang Indonesia hanya 1 yg suka baca. Hiks sedih. Alhamdulillah ada storytel orang-orang yg ga suka baca paling ga bisa mendengarkan lah. Apalagi genre atau kategori bukunya lengkap bangets

    BalasHapus
  24. Wah, menarik banget ini, ya. Aku jadi kepengen nyoba. Udah lama gak baca tulisan panjang-panjang, apalagi buku. Entahlah suka banyak alasan. Kalo baca audiobook kayak gini kan asyik ya. Bisa sambil beraktivitas yang lain. Termasuk bisa sambil lari. Terjangkau pula ya bayarnya. Nyobain ah.

    BalasHapus
  25. Banyak ya pilihan bukunya, suka deh dan jadi ketagihan mendengarkan buku hehe. Setiap malam saya jadi berasa dibacakan dongeng loh

    BalasHapus
  26. Auh, genrenya lengkap banget. Aku jadi mau kepoin penulis-penulis favorit aku kayak Bang Tere Liye. Makasih banget mba infonya, emak kayak aku sekarang sudah sulit baca buku fisik hiks

    BalasHapus
  27. Kayaknya audio book ini cocok banget buat pengantar tidur ya mbak. Aku besok mau coba ah, barangkali tidurnya jadi lebih nyenyak karena dengerin cerita dari buku favorit di audio book

    BalasHapus
  28. Seru ya baca buku tapi menggunakan audiobook, jadi bisa multitasking. Nyambi ini dan itu dan hobi membaca makin rajiin. Baca buku berasa dengerin Tutur tinular, eeeh

    BalasHapus

  29. Wah, pengen instal juga jadinya. Ini layansn berbayar atau free mbak? Salah satu alternatif kl lg malas baca..

    BalasHapus
  30. Esensi membaca tuh emang asik dan seru banget deeh, denga membaca membantu kita untuk terhubung dengan dunia luar, menjadi sarana untuk mendapatkan tambahan wawasan, pengetahuan, dan juga hiburan.
    Ditambah adanya Storytell, audiobook yang makin betah deh membaca sambil mendengarkan buku sesuai yang kita mau. Ah, sensasi membaca jaman now yanng menyenangkan.

    BalasHapus
  31. Beneran , serasa punya perpustakaan pribadi atau taman baca sendiri. Ada Storytel di HP tinggal dengar buku kapanpun kita mau. Aku sudah di buku keempat nih dengarnya. Yeayy!

    BalasHapus
  32. Aku dong, kasih tahu anakku daaaaan... apah katah merekaaaah?
    Ih Mama kudet! Udah lama aku dengerin audiobook

    gubraks

    BalasHapus
  33. Dengan instal Audiobook Indonesia Storytel serasa punya perpustakaan pribadi ya. Jadi senang nih bisa baca dan mendengarkan buku kapan pun dan dimana pun.

    BalasHapus
  34. Senangnya kini kita bisa me time dan mengerjakan berbagai aktivitas sambil mendengarkan kisah seru melalui aplikasi audiobook Storytel :) Aku belum nyobain nih, kepengen ah unduh segera. Banyak juga pilihannya ya jadi bingung hahahah :D

    BalasHapus
  35. Seminggu ini, tiap malam anteng banget dengerin Storytel. Gak lagi setrika, gak mau tidur, pokoknya sambil dengerin novel Dunia Sophie. Lumayanlah, dari waktu baca 24 jam selesai dalam 3 hari. Next lanjut mau beresin Dilan, kemudian pengin nulis review-nya.

    BalasHapus
  36. Storyrtel ini serunya juga dilengkapi dengan mode anak yah, jadi akses untuk anak-anak bisa menyesuaikan batasan umur mereka ya. Anak juga bisa mengembangkan imajinasi mereka melalui cerita-cerita yang didengarkan lewat aplikasi ini.

    BalasHapus
  37. Audiobooks seperti ini yang menikmati pastinya nggak cuma anak anak yang senang dibacain buku ya, Tapi juga orang dewasa yang memang sedang ingin bersantai namun tetap bisa mendapatkan ilmu dan rekreasi dari sbuah buku

    BalasHapus
  38. Asik nih ada untuk iosnya juga, aku mau download karena bisa dengerin pas ngejemput anakku sekolah. Efek sudah mulai PTM biar ada kegiatan sambil nunggu gitukan.

    BalasHapus
  39. senang banget pilihan buku di storytel ini banyak dan beragam
    aku suka dengerin buku berbahasa indonesianya
    bisa sambil ngapain aja, jdi ga ada alasan untuk ga baca buku ya

    BalasHapus
  40. Jadi ikutan install Storytel nih. Bisa ngapa2in sambil dengerin buku, menyenangkan juga mudah dan praktis yah

    BalasHapus
  41. Banyak Juga ya mba pilihan bukunya hampir 150 buku dah gitu tersedia dlm 3 pilihan Bahasa . Boleh nih ya bisa baca buku dimana aja dan kapanpun

    BalasHapus
  42. Salut banget euii...koleksi bukunya sampai ribuan di aplikasi storytel.
    Jadi ingin membaca buku fiksi, non-fiksi dan berbagai kategori, siap membantu penggunanya untuk mendapat kemudahan dalam berinteraksi dengan buku.

    BalasHapus
  43. Aktivitas membaca eh mendengarkan buku jadi lebih menyenangkan dan pastinya praktis ya mbak. Gak ada lagi nih alasan belum sempat baca buku, karena ya cukup didengarkan, gak ada bedanya sama dengerin musik. Tinggal install app, pilih judul buku, pasang earphone, dengerin deh.

    BalasHapus
  44. Wah kira-kira Dian Sastro membacakan cerita apa ya?

    Apakah cerita "AADC?

    Mudah-mudahan Nico Saputra segera menyusul juga nih di audiobook Storytel

    BalasHapus
  45. Kayanya seru banget ya kalo bisa download dan berlangganan, apalagi dengerin kalo pas mau tidur jadi serasa ada yang bacain cerita ya. Seru deh...

    BalasHapus
  46. Aku lagi dengerin novel juga nih di Storyrtel, Mba, aku sudah dengar buku Tere, dan sekarang lagi novelnya Oki Madasari yang Maryam

    BalasHapus
  47. Wah seru ini sih ya mba, kita bisa 'baca' buku sambil ngerjain yang lain kayak masak atau nyuci, tapi otak juga tetap terisi.

    BalasHapus
  48. kalau sudah ada fitur-fiturnya jadi lebih memudahkan pengguna apalagi harga langganaan cukup terjangkau segitu dan fasilitas buku yang bisa dinikmati

    BalasHapus

Posting Komentar