Penularannya Cepat, Waspadai Flu Singapura Pada Anak

6 komentar


Didekapnya jelly warna-warni itu erat-erat, pertanda suka.  Tapi giliran kami buka, Raka pun menggeleng. Saya sebagai ibunya, tentu saja was-was. Dari pagi, perutnya hanya terisi satu geles cereal. Cuma itu yang ia mau. Dan alangkah terkejutnya ketika ia membuka mulut, yang kami lihat berikutnya adalah sariawan dengan jumlah yang cukup banyak. Di rongga mulut dan tenggorokan. Kami pikir, Raka susah makan karena tubuhnya yang demam saja, tapi ternyata lebih dari itu. Hingga kemudian, guru PAUD nya memberitahu kalau beberapa anak di sekolahnya memang tengah terkena gejala yang sama, gejala yang mengarah ke diagnosa flu Singapura.
****

Peristiwa diatas sudah lama berlalu, saat sulung saya masih duduk di bangku PAUD. Tapi saya ingat benar, ketika ada suatu hari pulang dari sekolah tiba-tiba ia demam. nafsu makannya juga turun, dan beberapa hari setelahnya saya menemukan mulutnya penuh dengan sariawan. Selain itu, ada beberapa bercak merah pula di kakinya.

Itulah untuk pertama kalinya, kami mengenal salah satu jenis penyakit menular, yang sering disebut flu Singapura.


Flu-singapura-pada-anak

Berdasarkan pengamatan, flu Singapura pada anak sering mewabah pasa musim pancaroba, dan juga musim kemarau. Mirip-mirip campak, apabila sudah ada satu anak yang terkena, maka  peluang anak-anak  lain di lingkaran pertemanan/lingkaran sosial untuk tertular sangat tinggi.


Apa Itu Flu Singapura, dan Bagaimana Gejalanya

Karena memakai embel-embel Singapura, maka banyak yang mengira bahwa penyakit ini datang dari Singapura. Saya pun awalnya mengira seperti itu. Ternyata dinamai demikian karena penyakit ini mewabah untuk pertama kalinya di Singapura pada tahun 2009. Di Indonesia sendiri, kementrian kesehatan menyebutnya dengan PTKM, Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut.

Penyebab penyakit ini adalah virus jenis enterovirus, dengan masa inkubasi 3-7 hari. Penderita akan menunjukkan gejala 3-7 hari setelah terpapar virus.

Secara umum, gejala awal  terpapar virus ini sangat mirip dengan gejala terkena flu seperti demam, sakit kepala, hilangnya nafsu makan, dan tenggorokan yang sakit untuk menelan. Setelah itu, akan muncul gejala-gejala lain berupa timbulnya bintik merah di rongga mulut yang kemudian akan pecah menjadi sariawan. Selain di mulut, ruam merah juga akan muncul di area tangan dan juga kaki.

Apakah flu Singapura hanya menyerang anak-anak? Flu Singapura bisa menyerang siapa saja, anak-anak, dewasa maupun orang yang sistem imun tubuhnya tengah lemah. Orang dewasa yang terpapar virus ini biasanya tidak menimbulkan gejala apapun, tapi berpotensi sebagai carrier atau pembawa virus.  Sementara anak-anak dan balita menjadi golongan yang paling rentan terhadap  virus ini. 

Cara Penularan Virus Singapura

Virus ini cepat sekali menular. Dulu, anak saya Raka pun sepertinya tertular saat ia bersosialisasi dengan teman-temannya di sekolah, tanpa tau siapa yang membawa virus ini untuk pertama kali. Pada dasarnya enterovirus bisa berpindah dari satu manusia ke manusia yang lain melalui cairan, seperti
  • Percikan air ludah
  • Blisters atau cairan yang keluar dari bintik
  • Kotoran
Beberapa aktivitas seperti melakukan kontak langsung, menyentuh permukaan barang yang permukaannya mengandung virus, tidak melakukan etika batuk secara benar merupakan faktor penyebab penularan virus flu Singapura.

Penanganan pada  anak yang terkena  virus Singapura

Sama halnya dengan beberapa penyakit yang disebabkan virus, gejala yang muncul akibat flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Tidak ada vaksin khusus bagi penyakit ini, dan rata-rata gejala akan membaik dalam 7-10 hari. 

Cuma masalahnya saat gejala dialami oleh balita/anak-anak, pasti mereka akan merasa akan tidak nyaman. Paling sering adalah asupan makan dan minumannya menjadi sangat terganggu. Untuk meredakan demam, penanganan pertama bisa dengan memberinya parasetamol. Untuk sariawan di mulut, bisa diatasi dengan obat sariawan atau meringankannya dengan berkumur air garam. Sementara itu berikan juga makanan yang bertekstur halus dan juga minuman yang berenergi, untuk menjaga asupan nutrisinya. 

Namun apabila yang terjadi adalah  gejala yang tidak kunjung menghilang, bahkan anak rewel terus-terusan, segera bawa ke tempat pelayanan medis.  Yang nggak kalah penting adalah, mencari trik apabila si kecil kesulitan saat mesti minum obat.

Meski secara umum flu Singapura tidak termasuk penyakit berbahaya,  ada beberapa komplikasi flu Singapura yang mesti diwaspadai. Beberapa komplikasi yang sangat mungkin ditimbulkan karena infeksi virus flu Singapura antara lain:
  • Dehidrasi; ini tentu saja berkaitan dengan nafsu makan anak yang  turun, karena rasa nyeri saat menelan yang diakibatkan luka/sariawan pada  rongga mulut dan tenggorokan.
  • Ensefalitis atau peradangan pada jaringan otak dan bisa mengakibatkan gangguan syaraf. Jarang terjadi, namun merupakan jenis komplikasi yang sangat serius
  • Apabila virus masuk ke dalam selaput dan cairan otak, akan menyebabkan meningitis.

Penularan virus ini cepat, tapi virus ini bisa dicegah dengan menjaga pola hidup bersih. Biasakan cuci tangan dengan sabun, hindari kontak langsung dengan orang-orang yang bergejala, dan konsumsi makanan yang bernutrisi untuk memperkuat kekebalan tubuh.
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

6 komentar

  1. Damar pernah kena kyk gini. Gatel, bintil di banyak bag tubuh ssmpe sariawan. Tp kata dokternya bukan flu singapura.

    Pas bayi dulu.

    Weh, nek ingat itu...bayi sakit, perutku besar. Haha...

    Alhamdulillah sembuh ga berbekas.

    BalasHapus
  2. apalagi lagi musim kemarau gini. semuanya harus waspada ya. jaga pola makan yang sehat dan perkuat imun kita.

    BalasHapus
  3. Puji Tuhan belum pernah kenak beginian.. dan semoga gak akan pernah kenak.

    Dulu, temen2ku yang pernah kena. Tapi ya untung saya gak ketularan. Mungkin karena waktu kecil makan saya banyak kali ya jadi imun saya kuat haha :v.

    Btw, salam kenal mbak :D.

    BalasHapus
  4. Iya pernah dengar tentang flu Singapura mbak, alhamdulillah keluarga kami tidak pernah kena flu ini. Mungkin kuncinya harus meningkatkan imun tubuh dan jaga kebersihan ya mbak. Khusus anank-anak perlu perhatian khusus karena kadang mereka abai dan lalai untuk menjaga kebersihan yaa.

    Orangtua harus jeli jika melihat ada gejala-gejala flu ini pada anak, harus segera diambil tindakan supaya tidak makin parah. Semoga kita dan keluarga selalu sehat dan dalam perlindungan Allah SWT aamiin :).

    BalasHapus
  5. Waduh, sekarang ini stamina tubuh betul-betul wajib diperhatikan.
    Sedikit saja stamina menurun tubuh bisa terpapar virus.

    BalasHapus

Posting Komentar