Saya sering senyum kalau ingat kebiasaan sebelum acara piknik saat masih sekolah. Ibu hampir selalu menyiapkan bekal makanan untuk anak-anaknya. Logis juga alasannya, takut mereka lapar karena nggak nemu tempat yang bisa digunakan untuk njajan. Lha iya, wong jaman dulu belum ada Traveloka Eats!
Sekarang saya hampir tidak pernah membawa banyak perbekalan saat hendak bepergian. Cukup seperlunya saja. Saya sadar, sudah terjadi pergeseran terhadap prilaku masyarakat dalam memaknai aktivitas wisata atau plesiran.
Kalau era tahun 80 atau 90 an, titik berat dari aktivitas wisata adalah kegiatan yang bertujuan pergi ke suatu tempat baru. Rata-rata tujuan utamanya untuk mencoba/ menikmati suatu lokasi/atraksi seni. Belakangan, konsep wisata pun makin berkembang. Tak hanya fokus pada tempat/lokasi, hampir semua wisatawan melengkapi perjalanan mereka dengan melakukan wisata kuliner.
Meski acara pokok dari wisata kuliner “hanya” makan atau minum, namun jangan salah! Aktivitas ini juga memiliki banyak manfaat di kedua belah pihak, baik penyedia produk konsumsi maupun pembeli.
Dari kacamata konsumen, wisata kuliner selain mengenyangkan perut juga bisa membuang rasa jenuh. Wisata kuliner akan mengajak kita pada suasana yang berbeda dari hari-hari sebelumnya. Nggak bisa membayangkan kan, kalau misalnya dari 7 hari dalam seminggu masing-masing dari anggota keluarga hanya melakukan hal yang sama dan berulang?
Kedua, wisata kuliner mengenalkan banyak rasa, mengurangi anak dari sifat pemilih makanan. Ini catatan penting untuk para orang tua. Saya merasakan dua anak dengan treatment yang berbeda, ternyata outputnya berbeda pula. Dalam hal selera, sulung saya termasuk picky karena sejak kecil ia tidak mengenal banyak rasa, berbeda dengan adiknya yang memiliki selera lebih variatif, bisa jadi karena sejak kecil ia lebih banyak mengenal rasa.
Ketiga, menjaga warisan budaya bangsa. Tanpa maraknya wisata kuliner seperti sekarang, bisa jadi keberadaan mie lethek, gudeg manggar, sate klathak, dan juga banyak menu-menu kuliner lokal hanya akan tinggal kenangan. Dengan mengenal, merasakan kembali dan menjaga keberadaan berbagai warisan kuliner nusantara berarti ikut menjaga pula warisan budaya yang berbentuk hasil olahan bahan pangan.
Traveloka Eats, Panduan Wisata Kulineran yang Recommended
Informasi mengenai tempat makan atau tujuan wisata kulineran sebenarnya bisa didapatkan dari banyak sumber. Bisa jadi digetoktularkan melalui obrolan dari mulut ke mulut. Namun banyak juga yang berawal dari kemajuan teknologi, yaitu melalui aplikasi.
Sebut saja Traveloka. Aplikasi ini pada awalnya hanya saya manfaatkan untuk mencari tempat nginep yang sesuai budget saat lagi pengen dolan alias jalan-jalan. Selain itu, saya gunakan juga untuk memesan tiket. Ternyata makin hari, jenis layanan yang diberikan Traveloka semakin lengkap.
Baca juga : Jadikan Jogja Sebagai Destinasi Wisata Pilihan, dan Jadikan Liburan Berkesan dengan Traveloka Xperience
Baca juga : Jadikan Jogja Sebagai Destinasi Wisata Pilihan, dan Jadikan Liburan Berkesan dengan Traveloka Xperience
Belum lama, saya meng-update aplikasi ke versi terbaru. Saya lihat, ada fitur baru berlogo sendok dan juga garpu, Traveloka Eats. Penasaran dong, menu-menu seperti apa yang ditawarkan Traveloka Eats ini. Ternyata seru dan sangat membantu.
Secara garis besar, menu terbaru dari Traveloka ini memang beneran memanjakan para penikmat wisata kulineran. Betapa tidak? Di dalam salah satu fiturnya, saya bisa memilih tempat makan atau resto sesuai apa yang dimau. Ada fitur Search yang bisa saya gunakan dan tinggal menyesuaikan dengan selera makanan dan juga lokasi terbaru. Selain itu, ada pilihan juga apakah saya mau mencari yang terdekat (secara lokasi), yang ramah di kantong, atau yang buka 24 jam.
Setelah menemukan target, informasi lebih lanjut bisa langsung dicari. Misalnya bagaimana suasana resto, menu-menu yang ada, plus rate harga juga. Ya, gimana-gimana kan tetep kudu menyesuaikan dengan kondisi dompet. Misalnya saya membutuh informasi tambahan, di sini saya menemukan banyak artikel dari para food blogger yang tentunya sangat membantu. Apalagi, kalau posisi memang benar-benar berada di daerah baru.
Butuh booking tempat makan dengan segera? Bisa ternyata. Tinggal telepon saja resto atau tempat makan yang dituju, karena informasi memang dilengkapi nomor telepon, jam operasional plus ulasan dari para konsumen sebelumnya. Kitapun bisa juga lho nulis ulasan di sini.
Rejeki banget itu, buat yang sudah bisa menikmati Treats by Traveloka Eats. Sayangnya fasilitas ini baru bisa dinikmati di Jakarta.
Treats adalah fitur terbaru Traveloka Eats yang memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mendapatkan promo dan diskon di tempat-tempat kulineran yang terdaftar di Traveloka Eats. Cara pemakaiannya pun gampang, pertama pilih deals dari resto favorit, kemudian datang ke restoran, baru kemudian bayar dengan Treats dan pilih metode pembayan yang akan dipake. Setelahnya, tinggal menikmati kemudahan yang diberikan! Jadi, sudah siapkan untuk berburu #PengalamanMengenyangkan dan menyenangkan?





