5 Cara Melindungi Kartu Kredit agar Tidak Mudah Dibobol

3 komentar

Pengguna kartu kredit secara tidak sadar kerap kali melakukan hal-hal yang justru mengungkapkan rahasia data dan kartu kreditnya sendiri. Hal tersebut tentu sangat berisiko sehingga kartu kredit jadi mudah dibobol oleh orang yang tidak bertanggung jawab.

Saat ini perlindungan terhadap pengguna kartu kredit sudah banyak dilakukan oleh penerbit kartu kredit. Namun, itu saja tidak cukup karena bisa jadi karena faktor kelalaian pengguna yang membuat kartu kreditnya bisa jebol dan digunakan secara tidak bertanggung jawab oleh orang lain.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melindungi kartu kredit agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.

Jangan pernah foto kartu kredit apalagi membagikan ke sosial media

Kebiasaan selfie kadang-kadang memang menjadi hal yang merugikan diri sendiri. Termasuk saat pertama kali mendapatkan kartu kredit. 

Jangan pernah memamerkan kartu kredit di sosial media apalagi dengan menampakkan secara jelas nomor kartu kredit dan nomor CCVnya.

Tindakan seperti itu jelas mengundang kesempatan berbuat jahat. Pahami bahwa data kartu kredit bukan untuk dipamerkan kepada orang lain.

Hindari menyimpan foto kartu kredit di dalam ponsel. Dikhawatirkan jika ponsel hilang, ada kemungkinan orang yang menemukannya bisa mengakses kartu kredit dengan lebih mudah lagi.

Gandakan kartu kredit secara manual dan simpan di tempat yang aman. Pastikan tidak membagikan kode keamanannya pada siapapun juga.

Tutupi kode CVV agar tidak terlihat jelas oleh orang lain

Salah satu syarat untuk melakukan transaksi online dengan menggunakan kartu kredit adalah tiga kode di bagian belakang atau disebut dengan kode CVV. Kode ini sangat penting ketika kamu hendak bertransaksi secara online dengan menggunakan kartu kredit.

Cara paling aman adalah mengingat kode CVV atau menyimpan nomornya di tempat aman di rumah atau di secarik kertas yang ditempatkan di dompet. Namun, gunakan sedikit kamuflase agar orang yang melihatnya tidak mengetahui bahwa kode tersebut adalah kode CVV kartu kredit.

Setelah itu, tutup kode CVV di kartu kredit dengan menggunakan spidol permanen berwarna hitam atau menggosoknya hingga kodenya hilang. 

Cara seperti ini hanya berisiko pada diri sendiri jika lupa dengan kodenya atau lupa tempat menyimpan kodenya. Tetapi, cara ini adalah cara yang paling aman untuk melindungi kartu kredit agar tidak diintip saat melakukan transaksi di kasir saat berbelanja. 

Gunakan kartu kredit dengan konfirmasi PIN 

Persetujuan transaksi menggunakan kartu kredit bisanya dikonfirmasi dengan menggunakan tanda tangan si pemilik kartu kredit. Cara seperti ini cukup berisiko karena tanda tangan bisa saja dipalsukan dengan mudah.

Agar terhindar dari pembobolan kartu kredit dengan pemalsuan tanda tangan. Gunakan persetujuan dengan menggunakan PIN tambahan. Dengan begitu akan sangat sulit untuk mengetahui PIN Kartu Kredit selain oleh pemiliknya sendiri. 

Waspada dengan email tak dikenal

Kejahatan pembobolan kartu kredit terus diupayakan oleh orang tak bertanggung jawab dengan berbagai cara. Salah satunya dengan mengirimkan email-email berisi kamuflase.

Jangan pernah mengisi data diri dari email yang tak dikenal apalagi sampai diminta melengkapi data kartu kredit secara lengkap.

Email ini biasanya dibuat semirip mungkin berasal dari beberapa perusahaan terkemuka atau bahkan dikirimkan seolah berasal dari penerbit kartu kredit.

Telusuri dulu kebenaran alamat email pengirim dengan jelas apakah email resmi atau email palsu. Pastikan juga melalui customer service perihal email yang diterima jika cukup mencurigakan.

Batasi penggunaan untuk transaksi online

Menggunakan kartu kredit secara online memang cukup berisiko. Apalagi jika menggunakan konektivitas umum seperti Wi-Fi di bandara atau di tempat-tempat umum yang memberikan akses secara gratis.

Usahakan untuk menggunakan konektivitas sendiri menggunakan mobile data saat melakukan transaksi perbankan atau pembayaran digital dengan menggunakan kartu kredit sekalipun.

Itulah beberapa cara untuk melindungi kartu kredit agar tidak mudah dibobol. Meskipun rangkaiannya cukup panjang dan harus tetap waspada tetap perlu dilakukan daripada harus menanggung kerugian yang lebih besar lagi.

Jika ingin lebih praktis sebetulnya kini kamu sudah bisa menggunakan aplikasi kredit online yang memberikan fasilitas cicilan dengan dengan bunga rendah hanya 2,95% per bulan. Cicilannya pun sagat fleksibel mulai dari 3, 6 sampai dengan 12 bulan.

Kamu bisa mencicil apa saja termasuk barang elektronik maupun gadget dengan kemudahan aplikasi kredit online dari https://www.kredivo.com/. Kabar baiknya lagi, kini kamu bisa mencairkan limit yang ada dalam akun Kredivo-mu ke dalam bentuk dana tunai. Sebab, Kredivo baru saja meluncurkan fitur barunya belakangan ini yang bernama Pinjaman Tunai. Tenang saja, bunga yang dikenakan dalam layanan pinjaman tunai masih sama dengan Cicilan, yaitu sebesar 2,95% per bulan. Download saja aplikasinya di Google Play Store atau App Store dengan mudah untuk mengajukan kredit online dengan transaksi digital lebih aman.

Aplikasi kredit online dari Kredivo cukup menggunakan one time password (OTP) langsung lewat smartphone kamu. Data-data pun sudah dienkripsi dengan aman sehingga tidak mudah untuk dibobol. Dengan begitu, kamu bisa berbelanja secara online dengan lebih aman.    

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

3 komentar

  1. Harus ekstra hati2 kalo urusannya dg uang ya mba. Apalagi share norek atau fto kartu debit atau atm pasti nanti ada yg menyalahgunakan.
    Tra jgn nyimpen kode pin kartu debit atau kredit card di hp, kalo hp ilang kan berabe. Hehehe
    Makasih tipsnya

    BalasHapus
  2. benar..karena transaksi online, sudah dua kali credit card saya dibobol.
    Thank you for sharing

    BalasHapus
  3. Bila dapat email mesti dicermati dengan saksama ya, Mbak, termasuk alamat emailnya.

    BalasHapus

Posting Komentar