Pantai Watulawang Gunung Kidul; Pantainya Jogja Rasa Papua.

18 komentar
pengalaman wisata pantai watulawang

Unik, kaya akan nuansa etnis. Itulah kesan pertama yang saya dapatkan begitu melihat beberapa gasebo yang berdiri di pinggiran pantai Watulawang GunungKidul, Yogyakarta. Tiba-tiba saya keingat dengan Honai, rumah adat papua. Ha..ha, belum pernah ke Papua sih, tapi ingat aja pas kemarin mbelajari Raka pas materi rumah adat. Meskipun nggak sama persis,  bentuknya agak-agak mirip 😁

review-pantai-watulawang
Mau duduk atau lari-larian? Lapang... 😊😊

Hampir semua gasebo dipantai ini terbuat dari kayu (kayu bekas,atau batang pohon yang dibiarkan utuh, natural tp malah jadinya bagus), beratap bulat yang dibuat dari anyaman jerami atau juga daun tebu. Kesan klasiknya ngena banget

"Mau naik jembatan, dan foto di sana Bu? Bayarnya dua aja, nanti adik-adiknya gratis." 

Seorang pemuda berseragam POKDARWIS menawari kami untuk menyeberang menaiki jembatan batu, untuk kemudian berfoto. Tarif untuk menaiki jembatan dan menikmati pantai dari gasebo sebesar 5000 rupiah/orang. Kepengen sih..tapi anak-anak pada nggak mau, takut nyebrang katanya. Padahal dibawahnya juga pasir, bukan air laut karena laut pas surut. Tapi ya sudah lah..resiko bawa anak-anak kecil. 

"Rame mas?" Saya membuka obrolan dengan mas penjaga jembatan tadi. 
"Masih sepi Bu.., maklum lah...pantainya  masih baru"

Sore itu saya memang hanya melihat serombongan anak-anak muda, sekitar 5 orang yang tengah nongkrong-nongkrong di gasebo. Selebihnya, 2 petugas, dan kami berempat, saya , pak suami, dan dua bocil. Jadi memang masih relatif sepi. Padahal kami datang sore-sore pas week end, setelah maen ke Baron Technopark dan mbiarin anak-anak berpuas-puas berburu ikan di Pantai Krakal.

Baca Juga 
5 Hal Keren ini Menjadikan Pantai Krakal Gunung Kidul Sayang untuk Dilewatkan

Dinamakan watu lawang, karena di pantai ini ada batu karang yang bentuknya menyerupai pintu. Pantai ini pas banget bagi yang menyukai hal-hal yang masih natural, belum banyak terjamah banyak tangan. Mungkin, karena baru dua tahun pantai ini dikembangkan sebagai salah satu tujuan wisata pantai di Gunung Kidul.




Jalur Untuk Mencapai Watulawang

Pantai Watulawang terletak di Kecamatan Tepus, Gunungkidul dan  memiliki pintu retribusi yang sama dengan kawasan pantai Baron, Krakal, Kukup, Sepanjang, Drini, dan juga pantai Pulang Sawal/Indrayanti.  Posisi pantai berada di timur pantai Pulang Sawal/Indrayanti(antara Indrayanti dan Pok Tunggal). 

Sayangnya, saat ini hanya ada satu akses jalan menuju  Pantai Watu Lawang, yakni melewati jalan cor di sisi timur parkiran Pantai Indrayanti. Bisa, tapi lumayan sempit untuk kendaraan roda 4. 

"Masalahnya kalau Indrayanti rame, parkiran mereka penuh..jalan kami ketutup mba.., ini mau bikin jalan baru..tapi masih proses"  cerita mas-mas penjaga jembatan. Oh..jadi mungkin ini juga yang menyebabkan pengunjung pantai ini relatif sepi. Padahal, kalau mau...dari Pantai Indrayanti juga bisa lho berjalan kaki, paling sekitar 300 meteran. Sekilas posisi pantai ini agak nyempil, ndelik klo orang Jogja bilang...tapi modal nanya penduduk lokal atau manfaatin aplikasi Maps, ternyata gampang dicari kok.

Apa yang Bisa Dinikmati di Pantai Watulawang?


Hamparan laut lepas, karang, dan juga pasir putih yang membentang. Meskipun sudah di lengkapi beberapa sarana akomodasi, tapi secara kuantitas dan kualitas, memang masih sederhana.

review-pantai-watulawang
warung-warung sederhana, sudah ada kok

Review-pantai-watulawang

Pantai Watulawang, adalah pantai yang ideal untuk menyatu dengan alam, misalnya aja untuk nge-camp. Alami banget pokoknya suasana pantainya. Kalau misalnya untuk segmen keluarga,  bisa juga..tapi saran saya bawa pelengkap tambahan, misal cemilan untuk anak-anak plus mukena sendiri. Soalnya pas kemaren saya kesana menjelang maghrib, warung-warung sudah tutup plus nggak nemu mushola.

Gunungkidul dengan wisata pantainya, bagi saya mirip sebuah toko serba ada. Kalau diibaratkan dagangan, tinggal kita yang mau milih..mau pantai rame dengan fasilitas yang komplit, atau pantai-pantai baru yang mungkin justru banyak dicari. Ya, karena mereka lebih alami.




Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

18 komentar

  1. baru denger pantai yang ini mbak... kapan ya bisa kesana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga suatu saat bisa ke Jogja dan mampir mba...

      Hapus
  2. Yahh.. dapat area wisata baru lagi nih mbak Sulis, top deh.. :)

    Iya itu spot fotonya bagus sekali ya mbak, istilahnya instagramable, bagus buat dipamerin di IG. Justru enak pas masih sepi gini ya mbak, bisa main sepuasnya tanpa banyak gangguan, hehe.. Bayangkan kalau pantai ini sudah seramai Parangtritis, mau foto aja pasti dibelakangnya berseliweran orang-orang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba..aku klo di tempat yang terlalu ramai juga nggak suka.. Malah nggak bisa menikmati fasilitas yang ada juga.
      Klo untuk foto2 memang jarang sih, nggak begitu suka selfie😊

      Hapus
    2. Iya mbak, paling yang difoto spot-spotnya aja dan anak-anak ya mbak :)

      Hapus
  3. Berarti pantai ini lbh cocok utkku, krn sepi :) . Paling suka dtg k pantai kalo msh blm bnyk yg tau. Rasanya lbh adem melihatin ombaknya :) . Dulu pantai klayar wkt msh sepi baguuuus bgt. Tp skr ramenya ampun :( .. Sbnrnya ga masalah sih rame, asal pengunjungnya mw merawat dan ga buang sampah sembrangan yg mba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, sampah klo Pantai jarang ada yang peduli. Masih banyaknya pada buang seenaknya.
      Btw..aku malah blm pernah mba maen ke pantai2 nya Pacitan. Kapan2 ah..pengen nyoba.
      Makasih mba Fanny..

      Hapus
  4. Asiiiknya berasa pantai pribadi. Viewnya cakep loh, apalagi yang batu warna kuning itu
    Ini niy enaknya kalo belum terkenal di sosmed. Bisa foto -foto sepuasnya

    Kalau di sekitar Medan gini pantai gak berbatu ama berkarang macam Jogja gitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti pantainya landai gitu mba klo di Medan. Kapan2 nulis di blog wisata pantai Medan ya mba..

      Hapus
  5. Asik banget nih bisa di pantai gini. Aku belum bisa maen ke pantai lagi. Karena banyak kesibukan..hehe
    Pengen gowes ke daerah gunung kidul lagi, terutama sama pantai :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Klo Gowes....jauhh ndi... Medannya juga banyak tanjakan n kelokan tu Ndi. Biasanya sih klo yang model gowes gitu, ndobel bawa pick up ndi.. Jaga2 klo capek

      Hapus
  6. Sekarang sulit mendapati pantai yang sepi pengunjung terlebih lagi hari libur, tapi ini pantai beda ya karena blm banyak yang tahu rada sepi gitu, jadi ingin menikmati hawa pantainya hehe
    terima kasih sist foto-fotonya keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba.. Mungkin karena akses jalannya juga masih banyak yang blm tahu, jadi masih lumayan sepi.

      Hapus
  7. Wah bunda. Doakan saya ya semoga bisa juga berkesempatan untuk jalan2 ke sana. Apalagi sejak jadi ibu rumah tangga yang cuma diem di rumah. Rasanya pengen banget buat piknik tapi belum kesampaian juga heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aamiin... Soal banyak di rumah, kita samaa mba..

      Hapus
  8. Dulu saya taunya kalau ke jogja pantai tuh cuma 1 yaitu Parangtritis. Ternyata pantai di sana sebetulnya banyak banget, ya. Cakep-cakep pula

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Banyak banget mba.. Klo parangtritis, ada di wilayah bantul. Lebih banyak lagi yang masuk ke wilayah Gunung Kidul mba

      Hapus
  9. pantainya sepi yaa Mbaa, cocok banget untuk nenangin diri menghilangkan penat dan stress :)

    BalasHapus

Posting Komentar