"Liat pantai yang ada pesawatnya mau...?"
"Mau..."
Serentak duo krucil saya menjawab kompak. Iya lah, pantai plus pesawat adalah sesuatu yang baru bagi mereka. Sepakat bulat, destinasi wisata dalam rangka ngisi libur sekolah anak-anak jatuh di Pantai Suwuk, Kebumen, Jawa tengah.
Rute Pantai Suwuk
Pantai Suwuk terletak di kampung Suwuk, Tambak Mulya, Puring, Kebumen, Jawa Tengah. Dari Jogja, pantai ini bisa di jangkau melalui beberapa jalur, dan kami memilih melalui jalan Deandels pantai Selatan. Rute yang bakal dilewati lumayan nyaman, bahkan saat suasana sepi bisa injak gas kenceng. Jalur yang lurus, plus aspal yang mulus dari Jogja-Purworejo merupakan anugrah besar bagi pengendara kendaraan. Tapi jalanan berangsur memburuk begitu masuk kecamatan Ambal, Kebumen. Banyak lubang di beberapa titik badan jalan, hingga seringkali harus berjalan teramat pelan atau zig-zag dalam rangka menghindari lubang-lubang jalan yang kadang menganga terlalu lebar. Untung tidak turun hujan, hingga lubang-lubang atau jalan yang tidak rata masih bisa kelihatan. Oke lah, gak pa-pa, anggep aja uji kesabaran.
Nggak sampe 2,5 jam perjalanan, papan petunjuk arah ke Pantai Suwuk sudah terlihat. Tapi, upss rupanya ada perbaikan jalan! Sekitar 300 meter jalur jalan yang harus kami lewati tengah dalam proses perbaikan, tapi belum kelar. Yang ada kemudian adalah beberapa batu yang menonjol di permukaan. Untuk kendaraan dengan ground clearence tinggi, lancar. Tapi untuk jenis city car..harus pinter-pinter milih rute kalau mau bagian bawah mobil tetap mulus tidak terantuk batu.
Akhirnya, gerbang retribusi di depan mata. Untuk masuk ke area Pantai, kami harus membeli tiket @3500/orang. Kami berempat, kemarin cuma diitung 3 orang. Sepertinya Alya masih bebas biaya masuk.
Pesona Pantai Suwuk
Kami menapakkan kaki di lokasi sekitar pukul 07 pagi. Pantai Suwuk belum begitu ramai. Meski begitu, sempat kecewa juga karena rencana sarapan pake bubur ayam gagal, karena sudah kehabisan. Rupanya hanya ada satu penjual bubur ayam dengan gerobak, dan dagangannya laris manis oleh pengunjung yang sengaja mruput datang ke pantai.
Beberapa penyedia jasa seperti penyewaan payung dan tikar, baru memulai aktivitas mereka. Begitu juga kedai-kedai makanan/minuman yang banyak berjejer di kios-kios pinggiran pantai. Belum banyak kuda tunggangan yang lalu lalang, hingga dua bocil saya langsung bisa beraktivitas dengan lebih leluasa.
Bibir pantai Suwuk datar dan luas. Karena itu, area tepi pantai juga dimanfaatkan sebagai jalur/rute kuda tunggangan yang bisa disewa pengunjung. Untuk satu kali jalan menyusuri pantai, tarif yang dipatok adalah Rp.20.0OO
![]() |
| Bisa juga merasakan sensasi berkuda ditepian pantai |
Meskipun bibir pantai datar dan luas, tapi ombak di Pantai Suwuk hari itu tergolong besar. Makanya, anak-anak juga saya wanti-wanti, mainnya di tepian saja, daripada mendekat ke marabahaya, mending cari amannya saja.
Boeing 737 di Pantai Suwuk
Kalau berenang di laut terlalu berbahaya, saya lebih tenang apabila anak-anak bermain air di kolam renang saja. Uniknya, ada satu kolam renang tak jauh dari tepian pantai Suwuk yang di "hias" dengan bekas pesawat penumpang tipe Boeing 737.
Untuk masuk ke arena kolam renang, kami harus membeli tiket @20.000, dan juga bea sewa pelampung (optional) @10.000. Meski kesannya luas, tapi ternyata di dalan hanya ada satu kolam dengan kedalaman 50cm, dengan bau kaporit yang cukup menyengat. Ada beberapa mainan air di dalam kolam yang bisa dipake seru-seruan sembari berenang. Badan pesawat, bisa sekaligus berfungsi ganda sebagai daya tarik plus peneduh kalau cuaca lagi panas.
![]() |
| Kolam renang Pantai Suwuk |
Film yang diputar, adalah film anak-anak, jadi dua bocil saya pasti seneng. Sayang, kualitas sound pas pemutaran film standard banget.. Kursi juga tidak disetting ikut bergerak, jadi kalau orang dewasa yang liat, ya serasa nonton tv pake kacamata aja. Ah, tapi yang penting anak-anak sudah heboh! Sudah ngrasain naik pesawat (walau diam di tempat) 😀😁✈✈





