Iihh... Alya kan masih bayi...kok sudah "menstruasi?" Kenapa ada darah di vaginanya?

Bener..karena menstruasinya masih tanda kutip. Jadi ceritanya flashback 3 tahunan ke belakang.....
Hari ke 4 pasca sc...
Dokter memperbolehkan kami pulang ke rumah. Bahagia, itu pasti karena kondisi saya sudah sehat. Alya juga tak bermasalah dengan kesehatan, ditambah lagi suami yang masih punya sisa cuti dari kerjaan.
Yeay, sudah ada sepasang buah hati yang akan membuat rumah kami makin semarak. Klop, serasa hati berbunga-bunga. ( Meski ngaku juga, saat mereka sudah agak gede2 seperti saat ini...., sudah ngerti usil, iseng dan berebut....tanduk di kepala sering tiba-tiba muncul karena ulah mereka...hi..hi)
Eh...tapi sekitar 2 hari an di rumah...waktu saya membersihkan bekas pipis Alya..kok ada bercak darah bercampur lendir di vaginanya? Warna dan teksturnya mirip-mirip darah menstuasi gitu. Sempat panik juga, takut kenapa-napa dengan bayi saya. Untungnya saya tidak terburu-buru membawa Alya ke dokter atau bidan terdekat.
Prosedur standar, nanya dulu ke mr. Google. Ohh...ternyata di luar sana beberapa ibu juga pernah mengalami kejadian yang sama, menjumpai darah menstruasi pada bayi perempuan yang masih berusia beberapa hari.
Alhamdulillah, kepanikan saya tak beralasan. Ternyata apa yang dialami putri saya adalah sesuatu yang wajar. Menurut beberapa referensi yang kemudian saya baca ( sebelum Alya ngalami sendiri, saya nggak ngerti sama sekali tentang ini) keberadaan hormon ibu estrogen, akan menyebabkan si kecil mengeluarkan cairan lendir seperti keputihan dari liang vaginanya.
Kadang-kadang, cairan itu berwarna merah muda dan kelihatan bercak darah seperti haid pada popoknya. Keluarnya lendir dari vagina dan bercak darah biasanya terjadi pada minggu pertama sampai sepuluh hari setelah lahir. Bercak darah itu sendiri umumnya berangsur hilang dalam 2-3 hari. Bila sudah berhenti, bercak darah tidak akan muncul lagi.
Yup, nggak rugi hari itu saya konsultasi ke mbah google dulu, bahkan ketika salah satu teman komentar "lis...kok ada sedikit darah di popok Alya".... dengan tenang saya menjawab, " nggak apa-apa, nggak bahaya kok"...hi..hi.#sok bijak
Kalau tidak salah, 3 atau 4 hari kemudian, tak ada darah lagi yang saya temukan. Fase " menstrusi" bayi saya sudah berhenti.
Poin penting postingan ini apa? Jangan terburu-buru panik, saat melihat sesuatu yang sepertinya tak lazim. Kedua...sekedar berbagi cerita dan pengalaman saja..(sekalian pemanasan untuk saya yang lama libur nulis) mungkin saja ada diantara blogger yang tengah mempersiapkan kelahiran bayi perempuan, dan kemudian menemukan hal yang sama dengan apa yang dialami bayi saya.
