Permainan Favorit Di Masa Kecil

Tambahkan teks

Bocah itu terlihat asyik meski bermain sendirian. Kadang ia seperti berbicara – entah dengan siapa. Yang pasti, tangan-tangan mungil itu dengan cekatan mengambil dan meletakkan potongan-potongan kecil kertas, penuh warna.



Siapa bocil dalam ilustrasi cerita di atas? Itu saya! Resiko punya dua kakak, tapi cowok semua, sering memposisikan saya untuk bermain sendirian di rumah. Ada beberapa teman perempuan sebaya sebenarnya, tapi tempat tinggal kami saling berjauhan. Ya..jadinya gitu, nggak bisa maen bareng setiap hari..setiap saat.

Melewati masa kecil di era akhir 80 an, membuat masa kecil saya cukup berwarna. Tak ada alat permainan canggih, tapi saya bahagia. Sebagai gambaran, listrik mengaliri kampung kami di saat saya berumur 6 atau 7 tahun. Alat elektronik yang paling populer saat itu masih radio, sementara televisi masih menjadi barang mewah hanya dengan satu saluran, TVRI. Otomatis, hiburan paling umum bagi anak- anak adalah BERMAIN. Biasanya prime time anak- anak untuk bermain adalah sore, selepas tidur siang sampai menjelang maghrib, itu juga kalau sudah di uber-uber ibu masing- masing untuk mandi. Ragam permainan yang sering dimainkan, jangan di tanya..banyak banget, dan biasanya musiman. Sebut saja, gobak sodor, boi-boi nan, balap mobil dari bambu, layang-layang, atau bahkan perang-perangan dengan senapan bambu.

Apakah saya ikut bermain di dalamnya..? Tidak selalu alias jarang. Lebih sering hanya ikut Kakak alias sebagai penonton. Kenapa? Karena usia saya waktu itu dianggap paling kecil, hingga sering dianggap brambang kopongalias anak bawang oleh para senior. Hiks..
Partner teman sebaya, baru saya dapatkan begitu masuk sekolah. Ifa, Fitri, Erni, tiga teman dekat saya di waktu kecil. Satu sekolah, satu kelas, satu kampung, tapi letak rumah kami tak berdekatan. Di masa ini, mulailah jenis permainan yang saya mainkan lebih terkesan “perempuan”, misalnya Dakon, masak-masakan, lompat tali, bekelan, dan satu favorit saya klambi-klambinan (klambi=baju) atau di tempat lain mungkin di sebut mainan bongkar pasang. Kalau ada yang belum mengenalnya, seperti ini penampakannya.




Ada yang merasa se Era? Ha..ha! Biasanya saya menggunakan uang jajan untuk membeli mainan bongkar pasang ini di pedagang mainan yang sering mangkal di depan sekolah. Kalau tidak salah, harganya 25 rupiah perlembar. Gambar terdiri dari dua atau tiga tokoh, plus beberapa baju dengan model dan fungsi yang beragam. Ada baju berumbai atau gaun yang sepertinya cocok untuk ke pesta, atau model-model casual yang lebih pas untuk kegiatan sehari-hari. 

Meski nggak modern sama sekali, tapi menurut saya mainan ini asyik banget. Saya bisa bermain peran di dalamnya, menjelma menjadi putri-putri seperti dalam dongeng atau menjadi siapapun! Biasanya, para tokoh saya buatkan rumah, dengan properti dari dos/bungkus sabun mandi, pasta gigi, rokok, korek Gambar diolah dari beberapa sumberapi, dan lain sebagainya. 

Saat tidak diajak kakak and the gank nya rame-rame main di luar, saya tak lagi kesepian. Saya bisa mainan bongkar pasang ini di rumah. Kadang sendiri, kadang berdua sama teman, atau bisa juga bertiga atau berempat. 

“Ini mainan di beresin atau tak sapu...?”

Ha..ha, kalau itu adalah teriakan ibu, dan sekarang masih sering saya ulang saat melihat aneka mainan anak-anak berserakan di rumah. Barang- barang mungil, berantakan dilantai, memang sering bikin jengkel karena saya memang pemalas kalau urusan beres-beres mainan. Ah, ibu.. maafkan anakmu kala itu ya... Dengan berbagai printhilan yang sering membuat rumah berantakan, secara tak sadar, sebenarnya kami belajar mereka-reka cerita, membuat alur, dan berperan sebagai fashion-stylist cilik.

Nasib jenis mainan seperti ini sekarang? Kalau yang versi kertas, saya nggak pernah lihat lagi dijajakan pedagang mainan. Mungkin sudah punah tergilas modernisasi. Versi playstore nya, saya belum menemukan. Ada yang tahu..? Sst...yang gratisan aja ya kalau ada..hi...hi.. 
Tulisan ini diikutkan dalam Giveaway Permainan Masa Kecil yang diselenggarakan oleh Mama Calvin dan Bunda Salfa
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts