Bikin Meleleh, Cerita 3 Film Ini Melibatkan Tulusnya Relasi Manusia-Binatang Kesayangan

Posting Komentar
Film manusia dan hewan


Yang senang nonton film ngacung! Jujur, saya  senang. Namun, sayangnya sampai sekarang frekuensi melakukan kegiatan tersebut masih jarang. Kalau kebanyakan nonton film, bisa-bisa nanti didemo  anak-anak, gara-gara mereka kapiran atau kurang keurus.

Saya nonton film kalau pas ada waktu luang plus ada kuota agak longgar saja. Berhubung waktunya terbatas, jelaslah milih genre favorit, yakni drama. Kalau nggak yang drama romantis, drama keluarga, atau   film-film yang melibatkan binatang di dalamnya, termasuk yang mengambil kisah tentang hewan peliharaan.

Film Yang Mengisahkan Tulusnya Relasi Manusia dengan Hewan

Hachiko: A dog Story

Hachiko
Image: tangkapan layar film Hachiko

Hachiko ini film lama, bahkan sepertinya sudah bolak-balik di tayangkan di TV nasional. Meskipun begitu,  menurut saya e film ini beneran nggak mbosenin. Diambil dari kisah nyata dan diproduksi di tahun 2009, Hachiko: A Dog Story dibintangi Richard Gere, Joan Allen, Sarah Roemer, Erick Avari, Jason Alexander serta di sutradarai Lasse Hallstrom.

Film berkisah tentang kehidupan seorang dosen, Parker Wilson (Pichard Gere). Suatu hari ia menemukan seekor anjing dalam perjalanannya sepulang mengajar di stasiun. Rupanya, si anjing adalah anjing jenis Akita, yang dikirim dari Jepang, dan terlepas setelah kandangnya terjatuh dari gerbong barang. 

Sebenarnya, Parker sudah berusaha untuk mencari si pemilik anjing yang sebenarnya. Tapi rupanya, usahanya tak membuahkan hasil. Anjing yang kemudian diketahui bernama Hachi itu, kemudian ia rawat, dan hubungan keduanya pun menjadi sangat dekat.

Hachi menjadi anjing yang sangat setia dengan tuannya. Ia selalu mengantar sampai stasiun saat majikannya berangkat, dan kembali ke stasiun di sore hari guna menunggu Parker pulang. Di bagian ini, saya senyum-senyum melihatnya. Gemas dengan Hachi, lebih tepatnya. Hingga pada suatu hari, Parker terkena serangan jantung saat mengajar, dan kemudian meninggal. 

Setelah bagian ini, siap-siap saja dengan tisu. Banyak adegan-adegan yang akan menguras air mata. Halah, anjing doang! Ada yang mau protes gitu? 

Setelah meninggal, menurut saya apa yang dilakukan Hachiko ini akan melebihi apa yang dilakukan manusia. Tetap setia menunggu, berharap sang majikan akan keluar dari kereta untuk kemudian pulang bersama. Bukan hanya sehari dua hari, tapi sampai 10 tahun! Hebat banget kan? Manusia aja, ditinggal mati pasangan..1 tahun dah nikah lagi, ini si anjing bisa sampai 10 tahun, rela kena hujan panas, kotor dan menjadi anjing gelandangan. Ekspresi si anjing yang memerankan tokoh Hachi benar-benar menguras emosi penonton.

Dari 90 total durasi tayangan film, bagian ini yang membuat saya bisa menangis saat menonton. Serius, menangis karena anjing.  

Dalam kehidupan nyata, anjing Hachiko merupakan anjing dari Dr. Eisaburo Ueno, seorang dosen di Universitas Tokyo yang meninggal pada bulan Mei 1925. Satu hari setelah sang majikan meninggal, Hachi terus menunggu kepulangan tuannya di stasiun Shibuya, sampai akhirnya mati pada bulan Maret 1935. 

Hearty Paws 

Dari Amerika dengan Anjing Ras Jepang, kita ke Korea. Hearty Paws merupakan film drama keluarga berlatarbelakang negara ginseng, Korea Selatan. Dibintangi Yoo Seung Ho yang berperan sebagai Chan-Yi, Kim Hyang gi sebagai So i, film berdurasi 97 menit ini mampu mengobrak-abrik emosi penonton.

Hearty paws
Image: Asianwiki.com

Dikisahkan,  Chan dan So i adalah dua kakak beradik sebatang kara. Kalau di taksir usia, Chan sekitar 11 tahunan sementara Soi   sekitar 6 tahunan.  Ayah mereka sudah meninggal, sementara ibu mereka masih hidup, tapi nggak mau ngurusin anak. Nah, dua bocah ini cuma dititip ke bibinya, yang akhirnya harus pergi, dan membuat anak-anak ini hidup berdua tanpa orang tua.

Siap-siap aja trenyuh-trenyuh gemes melihat tingkah polah  Soi yang lucu. Atau juga kasihan saat melihat sang kakak yang harus merawat dan menyiapkan segala sesuatu keperluan adiknya. 

Saya akui, dua aktor anak ini mampu bermain peran secara  totalitas. Saya nggak bisa bayangin sih, kalau kisah seperti ini terjadi di dunia nyata, apa beneran bisa. Tapi berhubung ini film, mari kita nikmati alurnya saja.

Singkat cerita, saat usianya genap 6 tahun So i meminta hadiah khusus, seekor anak anjing. Oleh sang kakak, permintaan tersebut dipenuhi, dan hadirlah Ma-eum, seekor anjing putih diantara mereka. Dari sinilah persahabatan Chan-So i-dan Ma Eum bermula. 

Mereka bertiga saling menjaga dan berjuang bersama, agar tetap bisa bertahan. Di bagian ini, saya geram dengan Ibu kandung Chan dan Soi. Setega itu sih sebagai manusia! Ah..padahal Cuma film, tapi beneran, film ini mampu membangkitkan emosi penonton.

Chan-Soi-dan Ma Eum menjadi 3 sahabat yang tidak terpisahkan, hingga pada suatu hari terjadi kecelakaan pada Soi. Selain menyalahkan diri sendiri, Chan juga menganggap Ma-eum menjadi penyebab kematian So i, adik semata wayangnya. Lantas, apakah persahabatan Chan-Maeum akan berakhir sampai tahap ini?

Coba deh, ikut nonton juga Hearty Paws ini! Yang pasti, film ini mengandung banyak irisan bawang. So, jangan lupa...siapin tisu ya!

A Street Cat Named Bob

Street cat named Bob
Image: Tangkapan layar film A Street Cat Named Bob

Yang suka kucing, mari kita  merapat! Di film A Street Cat Named Bob, kita akan ketemu aktor ganteng Luke  Treadaway dan juga Bob si kucing, yang sekaligus menjadi lakon dalam film ini. Sama seperti Hachiko, cerita tentang Bob si kucing  inipun juga berdasarkan kisah nyata. 

Tayang perdana di London  2016, A Street Cat Named Bob merupakan film yang mengadopsi kisah perjalanan hidup Bob si kucing Oren dengan James Bowen, sang pecandu narkotika yang punya niatan untuk lepas dari jeratan obat-obatan terlarang. 

Untuk menyambung hidup, James Bowen mencari uang dengan menjadi musisi jalanan alias pengamen dan penjual majalah. Suatu hari, ia dipertemukan dengan seekor kucing  yang kemudian ia beri nama Bob. Awalnya, ia tak berniat memelihara si kucing. Namun, sepertinya Bob telah memilih James sebagai pemilik. Mulailah petualangan James dan Bob menyusuri jalanan Inggris, bertemu banyak orang, meraih banyak simpati berbagai pihak. Hidup James banyak sekali berubah karena Bob.

Sebagai pecinta kucing, selama menonton film ini saya justru lebih banyak perhatian kepada Bob dibanding James. Meskipun seekor kucing, tapi Bob benar-benar lihai di depan kamera. Puncak ketegangan di film ini menurut saya adalah pada saat Bob sedang mengamen bersama James, ada seekor anjing yang kemudian menyerang Bob dan membuatnya lari, sementara jalanan terlihat ramai.  Akankan Bob selamat? Lihat sendiri yaa..

Bagi saya, ini adalah film yang bagus dan bisa dijadikan tontonan bermutu untuk semua anggota keluarga. Banyak nilai-nilai positif yang bisa kita ambil dari 3 judul film ini, diantaranya kasih sayang, kepedulian, dan juga tanggung jawab. Dari ketiga film ini, adakah yang merupakan film favorit teman-teman?

Artikel terkait: Film SITI; Siapa Bilang Perempuan Lemah?

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

Posting Komentar