PPDB SMPN Sleman 2019; Sudah Siap?

2 komentar

Sekitar 3 tahun silam, pernah saya dicurhati tetangga tentang rumitnya ndaftarin anak sekolah jaman sekarang. Waktu itu, awal-awalnya model pendaftaran sekolah online mulai diterapkan di level SMP,  wajar kalau sebagian orang masih terkaget-kaget.

Maklum juga, nggak semua orang akrab dengan internet dan juga  tombol-tombol keyboard. 

Kalau dulu saya masih sebatas pengamat, tahun ini saya sebagai pelaku.  Meski pengalaman pertama ndaftarin anak model online, tapi  kalau model form yang mesti diisi masih simpel, insyaAlloh paham. Tapi nggak ada salahnya juga untuk belajar dulu, biar nantinya nggak salah pas mesti entry data.`


Untungnya juga, tempo hari ada sosilisasi  PPDB online di sekolahnya Raka. Ngikut juga dong, lagian  targetnya juga  para orang tua yang anaknya mau lanjut ke SMP Negeri, dengan tujuan agar nantinya kami lebih familiar dengan aplikasi yang digunakan pemerintah dalam sistem penerimaan peserta didik baru (PPDB) . Narasumbernya juga kompeten, karena langsung dari Dinas Pendidikan Sleman, cuma saya nggak tahu namanya, soalnya pas datang agak telat, kelewat sesi kenalan.

Sosialisasi PPDB online Sleman untuk wali murid
Jadi, pada prinsipnya ada beberapa poin penting yang mesti diingat orang tua:

Untuk PPDB SMPN 2019, ada beberapa pintu masuk yang bisa digunakan calon siswa

Zonasi. Bagi siswa berkartu keluarga Sleman, ibarat jalan, jalur ini lebih lapang. Sembilan puluh persen (90%) dari total daya tampung sekolah diperebutkan di jalur ini. Paling nyaman lagi, yang rumahnya berada di radius 200m dari sekolah, karena termasuk zonasi radius, maka si anak wajib diterima/dengan poin penambahan 500 dari skor USBN murni. Klo yang lain masih mesti nyimak peringkat, golongan ini bisa kipas-kipas di rumah.

Jalur zonasi, terbuka untuk pendaftar di lingkup luar zona, tapi dengan besaran penambahan skor yang berbeda. Sujud syukur buat area-area yang termasuk se zona dengan sekolah-sekolah negeri yang selama ini menyandang predikat favorit/input + output siswa bagus, dan pasti akan ngerasa nyesek buat anak-anak berskor USBN bagus, tapi di lingkungan rumahnya hanya tersedia sekolah yang biasa-biasa saja. 

Ini yang menurut saya nggak fair. 

Sisanya diperebutkan untuk tiga jalur PPDB (dan ini terbuka juga untuk pendaftar non Sleman) yakni jalur prestasi, jalur perpindahan orang tua, dan juga jalur perbatasan. Jalur perbatasan ini hanya diperuntukkan untuk calon siswa yang berdomisili di luar Sleman, tapi berbatasan dengan wilayah administratif Kabupaten Sleman.

Tata Cara Pendaftaran PPDB SMP N Sleman 2019

Namanya via online, maka langkah pertama orangtua (atas nama anak) melakukan pendaftaran online dulu melalui http://ppdb.slemankab.go.id yang dijadwalkan tanggal 28 Juni sampai 2 Juli.  Bisa melalui Pc, notebook, atau bahkan ponsel. Yang penting terkoneksi internet yaa.. 

Ditahap pertama ini, aplikasi akan meminta username, password, dan kewajiban untuk memasukkan kode capcha. Menurut informasi yang saya dapatkan saat sosialisasi kemarin, user name  dan password untuk login ini akan diberikan ke anak lewat masing-masing operator sekolah tanggal 27 Juni.  Tampilannya akan seperti ini

user account ini hanya dipake dalam tahap sosialisasi saja
Setelah pengisian benar, maka berikutnya akan muncul identitas siswa. Langkah selanjutnynya adalah, menentukan pilihan sekolah. Setiap pendaftar akan diberi 3 pilihan sekolah.  Ketiga pilihan sekolah tersebut bisa dalam satu zona, atau bisa pula lintas zona.  Kalau beda zona, konsekuensinya berbeda besaran poin tambahan. Tambahan 100 untuk yang masih se zona, 30 buat yang lintas zona tapi masih Sleman, dan ga ada tambahan poin untuk pendaftar di luar Sleman.

Pada tahap ini, pendaftar juga bisa sekaligus melihat daftar pendaftar, sekaligus update rangking, karena meskipun menggunakan sistem zonasi, skor USBN tetap menjadi dasar menentukan rangking. Yang paling penting adalah terus update peringkat, dan ubah urutan pilihan (di lokasi smp pilihan 1 apabila menginginkan perubahan)

Setelah form isian terisi dengan benar, cetak bukti pendaftaran untuk kemudian ditandatangi anak. Form ini yang nantinya akan dikumpulkan bareng beberapa berkas lainnya, seperti  SKH nilai USBN asli+fotokopi,  fotokopi ijazah,  kartu keluarga, dan juga fotokopi akte kelahiran pada saat tahap verifikasi. 

Kalau beberapa hari  ini dinas Kependudukan dan catatan sipil tumpah ruah dengan para orang tua yang lagi antri untuk keperluan legalisir. Untuk legalisir berkas, info terbaru yang saya dapatkan, ini NGGAK HARUS, asal bisa menunjukkan berkas asli.

Tapi yang sudah terlanjur antriii... ya sudah.  

Beberapa step yang mesti diingat yaa...buat ngingetin saya juga. So..sudah siap PPDB online kan?  Harus dong. Sudah Era 4.0 masak mau manual terus.

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. Aku pun sudah mulai mengamati pergerakan kebijakan baru ini.

    Good luck, Raka.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kebijakan yang dinamis banget ini mba. Di Jogja aja, antar Kabupaten bisa beda. Tapi lumayan di sini bukan jarak semata yang dipake, tapi jerih payah anak masih dihargai..

      Tapi ya, ada juga yang mesti ngrasain down, gara2 skor UN sudah tinggi, sesuai usaha, tapi akhirnya harus pasrah..sekolah di dekat rumah

      Hapus

Posting Komentar