Biar nggak mlulu di Jogja, pas barengan liburan sekolah anak-anak, tempo hari kami maen ke Pantai Cahaya, Kendal. Sama seperti WBL maupun Atlantic Dreamland, penasaran saya tentang pantai Cahaya berawal dari banyaknya kaca belakang mobil bersticker; logo dengan tulisan THE SEA pantai cahaya, dengan 3 lumba-lumba yang melompat di udara.
The power of sticker.😎😎
"Memang pantainya bersinar gitu Bu.." tanya Raka, sesaat sebelum kami berangkat.
"Kalau lihat difoto sih biasa aja" jawab saya. Dan sampai sekarangpun, saya belum nemu jawaban kenapa ia dinamakan Pantai Cahaya. Mungkin saja sebuah harapan, agar pantai ini bisa menjadi "penerang" bagi banyak orang. Sumber rejeki maksudnya.. ah, tapi itu karangan saya aja.
Jogja-Kendal dan Nyasar
Dari Jogja jam 7 pagi. Ngikut GPS di mobil, kami ambil rute Jogja-Magelang-Temanggung-masuk ke Weleri. Pukul 10.30an, feeling nya kami sudah mau sampe, soalnya sudah nemu papan petunjuk lokasi. Sebelum berangkat, sempat mbaca juga blognya siapa..lupa, kalau sebelum bener-bener nyampai pantai, maka kami bakalan ngelewati hamparan sawah-sawah nan hijau.
Waktu itu saya sempat mbaca tulisan di pinggir jalan, kami berada di wilayah Kebonsari. GPS mengarahkan rute untuk memasuki jalan kampung, tapi sudah bercor semen. Sempat mbatin juga..kenapa jalannya kecil..lalu bagaimana kalau bis wisata yang lewat? Tapi kami tetep jalan, berprasangka baik..mungkin GPS mencarikan kami jalur alternatif yang lebih dekat. Dan endingnya..jalan berakhir, mentoknya bangunan rumah, dan menyisakan sedikit jalan..mirip pematang sawah!!! Sangat kecil, hanya untuk jalan satu sepeda motor.😫 Pelajaran pertama: GPS sangat membantu, tapi jangan dipercaya 100%
Setelah berhasil putar balik, kami nanya ke penduduk. Ternyata, kalau motoran lewat sini ya memang bisa nyampe ke Pantai Cahaya. Kami matikan GPS, akhirnya kembali ke jalan besar, dan nyari plang petunjuk jalan saja. Untungnya ketemu meski sempat ragu pas di pertigaan; ke kiri ke Pantai Sendang si Kucing dan ke kanan ke Pantai Cahaya, PT WSI . Kami ambil kanan, dan ternyata benar. Ketemu juga loket pembelian tiket, @30.000
Pantai Cahaya, Ada Apa di Sana?
"Kok suasananya beda e..nggak kayak dipantai". Lagi-lagi raka komentar begitu mendekati loket pembelian. Saya yang baru pertama ke pantai utara Jawa, juga ngerasain hal yang sama. Beda banget suasananya dengan pantai-pantai di Gunung Kidul atau Kulon Progo.
Rasanya kami barusan masuk perkampungan penduduk yang agraris (hamparan tanaman padi) dengan pantai sebagai halaman belakang. Jarak pantai dengan pemukiman masyarakat begitu dekat.
Ombak yang besar, dengan air yang keruh. Entahlah, apakah setiap hari Pantai Cahaya seperti ini, atau nggak. Yang jelas, nggak bisa kalau buat berendam, main lari-larian di tepi pantai, apalagi berburu ikan seperti di pantainya Gunung Kidul
Yang bisa dilakukan di tepi Pantai Cahaya di siang hari hanya duduk menikmati angin pantai, sambil gelar tikar. Asyik juga kalau bawa banyak bekal, atau kalau pengen praktis, banyak kok penjual yang menjajakan makanan dan minuman di warung-warung mereka. Lain lagi kalau ke sininya pas pagi atau sore, bisa sambil menikmati sunrise+sunset yang katanya cakep. (Saya datang sudah siang dan pulang sebelum sunset, jadi memang nggak dapat 2 moment itu)
![]() |
| Tempat buat duduk-duduk menikmati udara pantai |
Mau Basah-Basahan, Tenang Ada Water King
Tiket yang kami bayarkan didepan, sudah termasuk fasilitas bagi pengunjung untuk menikmati Water King --waterparknya Pantai Cahaya. Satu tiket berlaku untuk satu hari, jadi misal mau bolak-balik renang atau main basah-basahan juga boleh. Meski di pintu depan terpampang larangan untuk bawa makanan dari luar, tapi riilnya di lapangan, pengunjung pada bawa bontotan makanan, dan tetep di OK in aja. Asal pada tahu diri aja, nyampahnya jangan sembarangan.
![]() |
| Kolam anak-anak yang bikin betah |
![]() |
| Kolam Tanding |
Di dalam area Water King, ada 2 kolam anak dengan kedalaman 60 cm, satu buah kolam tanding yang diperuntukkan bagi yang sudah mahir, dan satu buah kolam apung. Kolam apung, merupakan kolam renang dengan kadar garam yang sangat tinggi dimana yang nyebur ke sana otomatis akan terapung, nggak tenggelam.
![]() |
| Kolam apung |
Penasaran juga sebenarnya, tapi kemarin kolam apung sepi banget, nggak ada yang nyemplung ke sana. Ya udah, saya nungguin anak-anak aja yang betah banget main air di kolam anak-anak. Nungguin anak, sambil ngemil malkist abon di bawah rindangnya pohon. Area di seputaran Water King teduh banget, jadi asyik buat nyantai-nyantai.
Atraksi Lumba-Lumba yang Tetap jadi Primadona
Tanpa perlu lagi membayar, dipantai ini pula pengunjung bisa menikmati atraksi lumba-lumba. Lamanya pentas (efektif) cuma 15 menit, tapi nunggunya lumayan lama di dalam. Oh iya, jam pementasan digelar setiap dua jam sekali, 4 kali dalam sehari yakni pukul 09.00, 11.00, 13.00, dan 15.00. Kami melihat atraksi di sesi ke 3, dan saya amati, inilah magnet utama obyek wisata ini.
Obyek wisata Pantai Cahaya dikelola oleh PT Wersut Seguni Indonesia yang berdiri ditahun 1999 dan mengklaim sebagai lembaga pertama di Indonesia yang bergerak dibidang penangkaran lumba-lumba.
Pantai Cahaya Mini Zoo
Tak jauh dari kolam pementasan lumba-lumba, pengunjung juga bisa melihat beragam koleksi satwa di area mini zoo. Nggak perlu beli tiket lagi, alias gratis.
Ada beberapa koleksi satwa yang dimiliki, seperti aligator, burung cenderawasih, beruang madu, dan beberapa jenis satwa lainnya. Nggak selengkap Gembira Loka zoo memang, wong namanya juga mini zoo. Tapi lumayan lah, anak-anak bisa melihat beruang madu atau burung cenderawasih tanpa mesti ke hutan, atau ke Papua. Sayangnya, di beberapa sudut..kandang-kandang hewan terlihat kotor dan kurang terawat.
Main di pantai Cahaya ini, sehari satu tempat wisata saja, menurut saya sudah cukup. Sudah capek. Malah bisa maksimal ngekplornya, apalagi kalo masuknya pagi, trus pulangnya sorean, atau nunggu sunset sekalian.
Beberapa hal yang mesti diingat sendainya ada yang punya rencana maen ke Pantai Cahaya, Kendal
- Waktu yang paling strategis adalah pagi. Pertimbangannya adalah, sebisa mungkin dapat sunrise, udara pantaipun masih segar dan matahari belum bersinar terik.
- Jangan lupa bawa baju ganti/renang. Rugi banget kalau sudah sampai lokasi, malah nggak memanfaatkan kolam renang dan wahana air yang menarik.
- Bagi golongan emak pengiritan, bawa bekal sendiri saat wisata ke pantai ini sangat disarankan, meski banyak warung-warung makan ataupun foodcourt yang menjual makanan/minuman, tapi harganya lumayan juga.






