Hai..sudah ikutan lomba apaan nih menjelang peringatan kemerdekaan? Saya kemaren Minggu ikutan lomba makan krupuk, ngupas bawang, sama masukin air ke botol, tingkat ibu-ibu se RT. Ha..ha kalah semua😁😁
Raka dan Alya juga ikutan ngramein lomba sama anak-anak lainnya. Pulang bawa doorprize sama hadiah buku tulis, penggaris, sama pensil, beuh senengnya luar biasa. Sampe-sampe, gara-gara terkesan dengan lomba makan krupuk, Alya minta dibeliin krupuk, trus digantung di dalam rumah. Malamnya dia minta ngelomba lagi, tapi lawan kakaknya. Ah, anak-anak itu kadang memang amazing!😊
Dibandingin tahun-tahun sebelumnya, memang kegiatan kampung menjelang 17-an ini relatif sepi. Dua tahun belakangan ini tepatnya. Kalau peringatan kemerdekaan yang ke-70 kemaren lumayan banyak kegiatan.
Minim tokoh penggerak, itu penyebabnya. Jadi para aktivis-aktivis pemuda yang dulunya aktif di kegiatan kampung, lama-lama berkurang. Biasanya karena nikah, trus pindah, atau kalau nggak gitu sudah semakin sibuk karena sudah bekerja. Sayang ya.. Tapi mo gimana lagi?
Biar nggak berkesan sepi buanget, maka kemaren dari beberapa aktivis yang tersisa, mereka punya inisiatif ngadaian lomba-lomba, buat anak-anak TK, SD sama ibu-ibu. Dana untuk hadiah, hasil iuran dan patungan warga. Jadi dari warga, kembali (lagi) ke warga, anak-anak utamanya.
Komentar saya? Sip, lanjutkan! Karena meski acaranya sederhana, tetep berbagai lomba-lomba menjelang 17 Agustus itu berguna. Setidaknya ada 5 lah yang kelihatan. Mo nambahi lagi..boleh banget!
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme.
Agak-agak pelajaran PMP..PPkn sih. Namun, fakta di lapangan, menunjukkan nasionalisme masyarakat kita menurun. Banyak yang sering berkiblatnya malah ke luar negeri, bangga banget klo udah pake produk LN. Atau ..bunyi pancasila aja ada yang lupa. Pas event 17an ini kan waktu dimana banyak atribut-atribut kebangsaan muncul, sering lagu-lagu perjuangan di perdengarkan. Ya..jadinya biar kita keinget lagi kalo kita ini rakyat Indonesia. Yang harus kita bangun dan banggakan ya Indonesia pula.
2. Bagus buat fisik-motorik
Rata-rata lomba yang diadakan untuk memeriahkan peringatan Hut RI di level kampung adalah lomba yang membutuhkan gerakan/aktivitas fisik seperti lomba panjat pinang, bola voli, balapan karung, tarik tambang, sepak bola dkk. Jarang yang ngadain lomba ngarang. Na, aktivitas fisik itu tadi berguna banget semua peserta lomba. Biar badan mereka bisa fit. Semuanya jadi bisa merasakan olah raga yang sebenarnya, bukan cuma olahraga di dunia maya.
3. Belajar berkompetisi
Ini penting banget buat anak-anak. Saat mereka masuk ke dalam sebuah permainan yang kemasannya LOMBA, maka mereka akan bersaing untuk menjadi yang terbaik. Bagaimana menjaga sportifitas, harus tetap menghormati yang kalah, dan menghargai yang menang, itu sebuah pembelajaran kehidupan.
4. Ajang sosialisasi
Bukan hal yang mustahil, di kampung pun ada warga yang tipikalnya males keluar rumah. Kalau pun keluar, jarang. Biasanya karena faktor kesibukan/pekerjaan. Nah, dengan adanya event level RT, RW atau kampung, ada semacam pemantik untuk lebih bersosialisasi, bertemu langsung dengan warga yang lain.
5. Ajang ketemu jodoh
Ini buat yang masih single lho ya. Kaitannya sama point No 4. Yang awalnya ga kenal jadi kenal, yang biasanya nggak ketemu jadi ketemu. Belum pernah ngalami, tapi Poin ini terinspirasi dari kisah cintanya adik Ipar yang pernah didapuk ketua panita 17-an, eh kok ya cinlok sama sekretarisnya. Untungnya happy ending alias nikah.
Lumayan banyak kan manfaatnya? Jadi tradisi aneka macam lomba menjelang 17an tetep kudu dipertahankan. Sesederhana apapun. Itung-itung sebagai bentuk perayaan kemerdekaan, sekaligus mengingat jasa pahlawan.
