![]() |
| image:www.ayonyolo.com |
Beberapa hari terakhir Alya, putri saya terobsesi naik kereta api. Iya, kereta apinya PT KAI, bukan kereta kelinci yang biasa ia naiki klo pas maen ke Kyai langgeng atau kereta mini yang muterin kebun binatang Gembira Loka Jogja.😆
Iya sih, memang sampe usianya 4 tahun lebih putri saya belum pernah sekalipun naik alat transportasi kereta api. Padahal kalau pas kami jalan keluar, trus kebetulan lewat Janti atau daerah Lempuyangan, ia sering melihat kereta api yang tengah melintas. Ditambah lagi, ada satu teman PAUD nya yang barusan diajak sama ortu jalan-jalan ke Solo pake Kereta Api, trus cerita ke teman-temannya. Namanya anak kecil, ya bisa ditebak...Alya yang gantian merajuk ke kami..
"Kalau ayah libur aku mau naik kereta.." Begitu pinta Alya berulang-ulang. Okelah, kita turuti. Maka, hari Minggu kemarin, saya, pak suami, dan Alya nyambangi stasiun Tugu. Karena mungkin masih males pasca kemah, sulung saya milih di rumah, mainan sama Noval teman akrabnya.
"Tenan lho..naik kereta.." Kata Alya begitu kami menginjakkan kaki di stasiun. Ha..ha, rupanya dia khawatir kalau cuma disuruh nonton doang...nggak jadi beneran naik.😁😁
Pengalaman Naik Kereta Prambanan Ekspress (Prameks)
Rencananya kami mau naik Kereta Prambanan Ekspress (Prameks) Jurusan Jogja-Solo saja. Setahu saya, itulah jurusan dengan rute terpendek, dan tiketnya juga bisa dibeli dadakan tanpa pesan terlebih dahulu. Jadwalnya pun tiap hari ada, dengan interval sekitar 1 sampai 2 jam-an antar jadwal satu dengan jadwal berikutnya.
Tanpa menunggu lama, akhirnya 3 tiket sudah ditangan. Murah-meriah harganya, @8000 rupiah aja, dan anak saya udah berbunga-bunga. Kelakon numpak sepur kamu Ya..
| Tiket KA Prameks, @ 8000 |
Sekitar 20 menit sebelum jadwal keberangkatan, kereta api siap dan penumpang sudah diminta masuk gerbong. Kami masuk, sementara di sisi pintu yang lain sebagian penumpang dari Kutoarjo, turun. Iya, karena rute kereta ini adalah Kutoarjo-Sta.Tugu (Yk)-Sta.Lempuyangan-Sta.Maguwo (Yk)-Sta.Klaten-Sta.Purwosari (Solo)-Sta.Balapan(Solo)
Syukurlah, tak lagi perlu berhimpit-himpitan, kami pun bisa duduk dengan nyaman. Kereta Prameks di hari Minggu, tak ubahnya kereta wisata. Kenapa? Saya amati, lebih dari separuh penumpangnya bawa balita atau kalau nggak gitu bawa rombongan keluarga. Tapi ada juga yang mahasiswa/pekerja. Tempo hari, saya duduk sebelahan dengan salah satu mahasiswi UMY yang mau mudik ke Klaten.
Alya sudah dapat posisi dekat jendela. Menikmati bener dia. Lumayan juga,itung-itung memperkaya pengalamannya. Paling nggak, cerita-cerita tentang perkereta apian yang selama ini ia tahu, jadi lebih riil. Ngerti gimana alur pembelian tiket yang mesti antri, ngerti riilnya aktivitas stasiun kayak apa, dan satu lagi, bisa menikmati pemandangan alam via jendela kereta.
| Menikmati suasana dari jendela |
Stasiun Tugu - Stasiun Balapan di tempuh sekitar 1 jam an. Pas tengah hari, kami sampai ke stasiun tujuan. Mau lanjut ke PGS atau jalan-jalan ke Solo bentar, kepikiran Raka yang di rumah. Ya udah, di Balapan, kami cuma beli tiket balik, nebeng sholat ma makan siang. Abis makan, nunggu sebentar, kereta jurusan Jogja pun sudah datang. Jadinya kami memang cuma wira-wiri kayak setrika.
Walau cuma perjalanan singkat, tapi untuk anak-anak lumayan juga manfaatnya :
- Bayangan anak tentang perkereta apian menjadi lebih nyata. Sambil nunggu kereta datang, atau pas di jalan, kan bisa tu orang tua cerita, tentang tugas masinis ngapain, teknisi ngapain, etc.
- Ada beberapa spot di jalan yang bisa jadi bahan obrolan juga sama anak. Misal pas lewat bandara, ada pesawat, atau pas lewat Kalasan dan ada candi kelihatan, atau sambil mengenalkan macam-macam tanaman pas melintas ke areal persawahan.
Sedikit tips sih, biar nyaman alias dapat tempat duduk, cari jam pemberangkatan di luar jam sibuk, atau pas nggak barengan ma liburan panjang.
Oke deh..selamat menyambut Week-End, ada yang mau nyoba liburan dengan keretaan juga?

