Jeruk Nipis, Pertolongan Pertama saat Batuk Mendera.

Sumber: pixabay.com

Judulnya lebay, tapi biarin. Sengaja.😊😊 Jadi gini, sejak memutuskan mendisiplinkan diri minum perasan jeruk nipis tiap pagi --biar badan nggak numbuh ke samping, agar badan selalu sehat juga...saya selalu punya "simpanan" di kulkas. Apalagi kalau bukan jeruk nipis. 

Tentang mengurangi berat badan dengan jeruk nipis, bisa baca di postingan ini:

Bukan tanpa alasan, saya masih nglanjutin program me-manage berat badan ini, soalnya lumayan efektif. Selain itu, dengan selalu adanya jeruk nipis di kulkas, paling tidak saya pun sudah standby obat tradisional untuk mengatasi batuk. Bukankah batuk penyakit yang gampang sekali menjangkiti anggota keluarga?


Memilih Jeruk Nipis Sebagai Pereda Batuk Keluarga


memanfaatkan jeruk nipis sebagai pereda batuk
Sumber: pixabay.com

Lebih memilih jeruk nipis sebagai obat saat terjangkiti batuk, sebenarnya sudah pilihan saya sejak lama. Cuma kalau pak suami sering kurang tlaten, lebih memilih obat apotek. Untuk anak-anak, saya ambil jalan tengah. Andai level batuknya masih wajar, tidak terlalu menyiksa, saya redakan dulu dengan jeruk nipis. Tapi kalau anak sudah bener-bener nggak nyaman, batuk terus menerus atau bahkan disertai gejala lain semisal panas, atau hidung pilek yang sangat mengganggu, tetep harus minta bantuan dokter dengan aneka obat-obatan kimia.

Nah..yang ini kisah nyatanya Alya, bocil saya beberapa hari belakangan. Entah karena cuaca, atau kebanyakan njajan dan minum es, pokoknya mulai hari Selasa (7/2) kondisi badannya mulai drop. Sesekali batuk. 

Padahal hari itu ada acara di sekolah yang sudah sangat ia nanti, trip bareng temen-temen PAUDnya di salah satu museum di Jogja. Mau nggak diikutin..kok ya kasihan. Lha wong dia sudah berhitung akan datangnya hari dimana ia bisa naik bis dengan teman-temannya  sudah sejak lama. Maklumlah anak-anak, mau naik bis aja hebohnya sudah luar biasa.🚌🚌🚌🚍😄

Akhirnya meski kondisi badan kurang fit, Alya tetep ikut.  Sepulangnya dari trip, Selasa siang saya amati frekuensi batuknya bertambah. Mungkin plus capek fisik, sama pengaruh dingin ac bis bisa jadi. Kalau sudah begini, posisi sebagai ibu juga mesti bertambah, plus jadi dokter keluarga tingkat pertama.🚑😊 Ramuan batuk andalanpun di keluarkan:
  • Jeruk nipis, panggang di atas kompor sebentar, agar air perasaannya maksimal.
  • Kecap manis
  • Sedikit garam


Perbandingan jeruk, kecap, dan garam...pake feeling! Sama kayak kalau pas masak...seberapa garam, gula, merica, dsb..saya suka ngandelin feeling. 😃 Campuran air jeruk nipis, kecap, garam saya berikan ke anak, sekitar 10ml, 3x dalam sehari. 

Mengkondisikan anak untuk mau minum "obat" dengan rasa yang aneh, juga susah-susah gampang. Biasanya kan obat-obatan anak berbentuk sirup, berwarna cerah, dengan aroma yang menggoda selera. Lha ini? Didominasi rasa kecut dengan rasa yang aneh. Tapi karena pernah lihat kakaknya dengan sukarela minum, ya akhirnya Alya mau juga.

Saya gunakan campuran sari jeruk nipis, kecap, dan sedikit garam itu sebagai obat dalam. Obat luarnya? Saya balur sekujur tubuh Alya, terutama pada dada, perut, dan punggung dengan minyak tawon. Alhamdulillah, anak bisa tidur siang, meski sesekali tetep terbangun karena batuk. 

Pengobatan dengan jeruk nipis plus baluran minyak tawon ini terus saya ulang sampe hari berikutnya(Rabu/8/2). Sengaja Alya ijin ndak masuk PAUD dulu, biar bisa lebih banyak istirahat di rumah. Saya minta ia banyak minum air putih juga, plus stop permen dan cemil-cemil yang rawan memperparah batuk. Pas Rabu siang, ada fase dimana frekuensi batuknya Alya bertambah, tapi sambil ngeluarin dahak. Bahkan sempat muntah, dan saya amati itu adalah dahak. 

Setelah muntah, saya amati frekuensi batuknya. Jauh sekali berkurang. Syukurlah, kondisi membaik. Hari berikutnya, sudah bisa masuk PAUD lagi. Salah satunya, berkat ramuan pereda batuk jeruk nipis itu tadi!  Ada yang punya pengalaman berharga dengan jeruk nipis? Share pengalaman di kolom komentar yuk..😄
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts