Ngrenehan-Ngobaran-Ngunyahan, 3 pantai, dengan 3 Pesona

7 komentar
Lama blog ini nggak di isi postingan tentang Pantai. Liburan nggak pernah ke Pantai? Nggak juga sih...masih seneng juga kok pagi-pagi dibela-belain bangun dinihari...untuk bisa mencium aroma udara pantai di pagi hari. Cuma biasanya suami yang males klo nyoba rute-rute baru, akhirnya ya cuma seputaran pantai terdekat di Kulon Progo, atau Pantai Baron-Krakal-Kukup-Drini di Gunungkidul.

Ke Ngrenehan dan Ngobaran yuk! Request saya ke suami. Anak-anak yang belum pernah ke dua pantai tersebut langsung ribut, dan bersorak.."horeee...mau cari ikannnn...!". Sedikit info, Ngrenehan dan Ngobaran merupakan pantai yang terletak di sisi barat Gunung Kidul, tepatnya di Kecamatan Saptosari. Dua pantai ini memang hanya bisa di jangkau dengan kendaraan pribadi, dengan jalur melewati kota wonosari, atau bisa melewati jalur selatan (Parangtritis ).

Dengan pertimbangan jalan yang lebih ramai (soalnya berangkatnya pagi), kami memilih lewat jalur Jogja-Wonosari. Nggak nyesel lewat jalur ini, bahkan kami sempat berhenti sejenak menikmati Bukit Bintang, yang pagi itu di selimuti kabut tebal.

Bukit Bintang; Negeri di atas awan

Sebenarnya, jalur untuk menuju pantai-pantai sisi Baratnya Gunung Kidul ini cukup mudah. Banyak papan-papan petunjuk jalan yang membantu pengunjung untuk sampai ke lokasi tujuan wisata.

Pantai Ngrenehan

Sekitar jam 7 pagi saya, suami dan anak-anak akhirnya sampai di pantai ini. Masih sepi..hanya ada satu keluarga yang juga mruput menikmati pantai. Di bibir pantai, tampak puluhan nelayan yang sibuk dengan aktivitas pasca melaut. Bergotong-royong mendaratkan perahu-perahu mereka, Menimbang hasil tangkapan, atau beberapa nelayan bahkan sudah menikmati teh pagi mereka di beberapa warung di seputaran pantai.

"Udang mbak... Ini masih segar-segar" sapaan para pedagang sembari menjajakan hasil laut ke kami. Pantai Ngrenehan, memang surganya para pecinta seafood. Di sini mereka mendapatkan beberapa jenis ikan, yang fresh dari laut atau bisa minta dimasakkan sekalian.

Pengen juga memboyong beberapa ikan segar, tapi mengingat waktu itu masih pagi dan kemungkinan kami sampai rumah sore --bakalan amis di kendaraan dan basi sampai rumah, ya sudah eksekusinya cari sarapan saja di pantai ini sambil menikmati aktivitas nelayan.

Sebagian nelayan sudah pulang, menambatkan kembali perahu mereka di daratan

Laut...langit biru. Kombinasi warna alam yang memikat

Pantai Ngobaran

Daya tarik utama pantai ini adalah keberadaan pura yang ada di tepi pantai. Untuk air pantainya sendiri, bahkan kami tidak bisa menjangkaunya karena bangunan pura berada di atas tebing.

Banyak sumber menyebutkan bahwa nama Ngobaran berasal dari kata "kobaran" yang berarti membakar diri.
Masyarakat setempat percaya, disinilah Prabu Brawijaya V, raja terakhir dari Majapahit melakukan bunuh diri dengan membakar dirinya sendiri saat berperang dengan Raden Patah yang notabene anaknya sendiri.

Kesan mistis dan njawani memang cukup terasa di pantai ini. Pura di gunakan sebagai tempat ibadah pemeluk agama Hindu masyarakat setempat, dan beberapa tempat di gunakan sebagai tempat beribadah pemeluk agama kejawen.

Lautnya pasang..jadi menikmatinya dari ketinggian

Ini di Gunung Kidul...bukan Bali ☺

Pantai Ngunyahan.


Awalnya, tidak ada niatan untuk ke pantai ini. Sepertinya ini pantai "bungsu" dari duo Ngrenehan-Ngobaran yang telah duluan tenar.  Tapi berhubung jarak pantai ini cukup dekat dengan pantai Ngobaran, dan bisa ditempuh dengan jalan kaki, sayang kalau kami lewatkan.


Sepakat dengan pendapat mas-mas juru foto yang saya temui di pantai Ngobaran, mas-mas tadi  mengatakan  bahwa Ngrenehan adalah surganya pecinta hasil laut, sementara Ngobaran terkenal dengan eksotisme pura dan patung-patung ala Pulau Dewata, maka Ngunyahan adalah tempat untuk menikmati bentang pantai yang masih alami. Ya, di sinilah pengunjung bisa menikmati hamparan pasir putih yang luas, dan debur ombak yang menghantam karang. Sayang, kami kesiangan sampai di tempat ini. Ombak telah pasang, matahari makin meninggi..dan anak-anak ribut minta pulang karena misi mereka mencari ikan gagal. Ombak terlalu besar untuk anak-anak..


Wisata Pantai Gunung Kidul
Pantai Ngunyahan di suatu siang yang cerah

Lain kali, semoga saat kami datang lagi, ombak lebih bersahabat...
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

7 komentar

  1. wah asyiiik...jalan-jalannya ada lagi. belum pernah kabeh lis.

    rutenya dong lis. pake google map aja kali.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyo mbak.. Pake google map ato plang yang ijo- ijo itu... Yen msh nggak nyampe2...berenti..nanya penduduk setempat. Yen aku gitu..☺☺

      Hapus
  2. Yup daerah Yogya dan sekitarnya memang banyak wisata pantai ya mbak Sulis, jadi relatif mudah dan dekat dari jangkauan.

    Pantainya unik ya mbak, ada latar belakang sejarah juga. Jadi bisa berwisata sambil belajar nih :)

    Kalau di Semarang paling pantai Marina atau kalau mau jauh dikit ya ke Pantura dan sekitarnya. Sebenarnya saya pengen juga main ke pantai tapi terbentur transportasi. Sekarang Vani udah gede nggak bisa 'cenglu' lagi mbak heheh

    BalasHapus
  3. Iyo mbak.. Rental aja mbak klo mo liburan gitu. Mm...semoga bisa segera punya kendaraan yang muatnya bisa untuk sekeluarga mbak..

    Eh..kmrn aku maen ke Semarang. Era google map; tapi masih sempat salah jalur juga ☺

    BalasHapus
  4. aku klo ke kawasan wisata ada unsur budaya hindustannya selalu tertarik mb sulis, berasa sakral gitu...duh jadi pengen deh piknik,...tapi pengennya ke bali

    aku klo ke situ pasti tau2 uda nenteng udang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udangnya gede2 lho Nit...seger dari Laut. Cuma klo jarak jauh, repot bawane e..

      Hapus
  5. yogya memang punya pesona pantai yang keren ya

    BalasHapus

Posting Komentar