Diantara banyak tempat liburan asyik di Jogja, akhir-akhir ini yang lagi booming adalah obyek wisata baru di seputaran Gunung Kidul. Kalau 1 dekade silam Gunung Kidul identik  hanya seputaran Baron-Krakal-Kukup-Sundak saja, saat ini makin banyak pilihan yang disajikan. 
. 
 
 
 
 
 
Yang senang bercengkrama dengan stalaktit dan stalakmit, ada Goa pindul. Yang hobi dengan air terjun, ada Air Terjun Sri Gethuk di wilayah Playen. Tak jauh dari  wilayah ngoro-oro Pathuk yang awalnya hanya di kenal sebagai "rumah" para BTS para operator seluler dan stasiun relay tv-tv nasional maupun lokal, kini ada Gunung Api Purba Nglanggeran yang menantang untuk ditaklukkan.
Yang hobi nge-pantai? Weis, tambah banyak pilihan! Tinggal pilih mau mampir ke pantai mana. Belakangan ini, paska Pantai Pulang Sawal (di kenal dengan pantai Indrayanti) maju dan berkembang pesat berkat sentuhan investor swasta, masyarakat lokal seakan berlomba-lomba untuk membuka jalur baru, dan mengembangkan potensi-potensi wisata pantai di Gunung Kidul ini. Sekarang ini telah lahir beberapa pantai baru, sebut saja Sadranan, Pok Tunggal, Sepanjang, dan juga Slili.
Yang hobi nge-pantai? Weis, tambah banyak pilihan! Tinggal pilih mau mampir ke pantai mana. Belakangan ini, paska Pantai Pulang Sawal (di kenal dengan pantai Indrayanti) maju dan berkembang pesat berkat sentuhan investor swasta, masyarakat lokal seakan berlomba-lomba untuk membuka jalur baru, dan mengembangkan potensi-potensi wisata pantai di Gunung Kidul ini. Sekarang ini telah lahir beberapa pantai baru, sebut saja Sadranan, Pok Tunggal, Sepanjang, dan juga Slili.
Percepatan pembangunan kerasa banget di jalur-jalur utama menuju pantai. Kalau dulunya daerah-daerah seputaran pantai hanyalah perbukitan kapur yang kering dengan pohon jati di sana-sini, sekarang banyak penginapan-penginapan, resto-resto bernuansa alam yang tengah dalam taraf pembangunan. Kalau prediksi saya, 5 tahun lagi gunungkidul akan manglingiatau bikin pangling! 
Kok tiba-tiba ngomongin Gunung Kidul dan pantai-pantainya?
Semuanya berawal dari.......
"Ibu..aku mau ke Pantai, mau nyari ikan.. kangen e".... 
Tiba-tiba Alya yang lagi bangun tidur siang beberapa hari lalu  request untuk ke pantai.
Memang sih...cukup lama kami ndak main ke Pantai, ada saja acara kalau pas Minggu. Kadang syawalan, njagong manten, beres-beres,  nyari perlengkapan sekolah, atau lainnya.  Satu lagi, pas liburan sekolah sama lebaran kemaren, kami sering baca via media  juga kalau jalur pantai selatan lagi musim ubur-ubur. Banyak wisatawan yang harus dilarikan ke puskesmas atau rumah sakit karena sengatannya. Ngerii kan...? 
Berharap musim ubur-ubur telah usai ( karena pemberitaan media sepertinya sudah reda)...akhirnya Minggu kemarin, kami memenuhi permintaannya Alya...pagi-pagi, sehabis sholat subuh mruput ngacir ke Gunung Kidul. Biar sampai sana pas udara masih segar, dan sinar matahari juga masih hangat. 
Tujuan utamanya adalah pantai Krakal --pantai yang masih sejalur dengan pantai Baron dan Kukup. Dari pintu masuk pantai Krakal nantinya kami mau mencoba pantai Slili dan juga Sadranan. Krakal-Slili-dan Sadranan secara lokasi memang berdekatan, jadi bisa dijangkau dari satu tempat parkir sekaligus.
Sekitar pukul 6.30 kami sudah menapakkan kaki di hamparan pasir putih pantai Krakal. Minggu pagi, suasana masih cukup sepi, hanya ada satu-dua pengunjung lain . Rupanya pantai tengah surut....dan beginilah penampakannya.
![]()  | 
| jernihhh 😊😊 | 
Anak-anak yang sejak awal sudah niat banget berburu ikan hias dan berbagai satwa laut, kontan jejingkrakan, senang sekali! Air surut, artinya akan mempermudah mereka menangkap ikan-ikan mungil yang terjebak dibebatuan karang. Eh...tapi meskipun sering melihat gerombolan ikan hias berlarian...tapi tetap susah juga nangkapnya. 
Hinga kemudian seorang bapak-bapak penduduk sekitar mendekati kami.....
"Ampun ngantos nyekel biru-biru niki.... Niki penyakit, memolo....angel tombonipun"  ( Jangan sampai menyentuh yang biru-biru, ini penyakit, berbahaya....kalau sampai kena obatnya susah). Oalah....ternyata ubur-ubur laut itu seperti ini tho bentuknya..... **bener, baru ngerti kemarin....dulu kemana ya kalo pelajaran biologi?
Bentuknya memang menarik, apalagi dimata anak-anak, mirip-mirip balon soalnya. Setelah itu, saya langsung warning ke Raka dan Alya...harus lebih hati-hati. Selalu lihat ke bawah, dan menjauh bila nemu ubur-ubur.  Konon, musim ubur-ubur ini sudah berlangsung beberapa bulan, dan biasanya akan berakhir pada bulan September.  Dan memang benar, sepanjang kami menyusuri Krakal-Slili, ratusan ubur-ubur yang kami temui. Kadang di beningnya air, banyak pula yang sudah terdampar di hamparan pasir... 
![]()  | 
| Bisa dijangkau dengan jalan kaki dari pantai Krakal | 
Trus acara ke Sadranannya? Awalnya pengen juga ke pantai yang letaknya persis di timur Slili ini. Pantai Sadranan terkenal dengan fasilitas snorklingnya, tapi berhubung ngeri dengan sengatan ubur-ubur....pending saja dulu. Kapan-kapan lagi, kalau ubur-uburnya dah pada pergi...
So, pesan saya kalau ada yang punya agenda mau nge-pantai di Jogja, nikmati saja...tapi jangan lupa ekstra hati-hati, terutama yang berencana bawa anak kecil.  Atau kalau mau lebih amannya, cari alternatif lain dulu saja...daripada kenapa-kenapa. Ya nggak?




