“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zaman mu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian” –Ali Bin Abi Thalib
Kalimat bijak yang harus saya ingat baik-baik dalam posisi saya sebagai mamak-mamak generasi Y, dengan bocah yang masuk dalam rombongan generasi Z. Saya lahir dan besar di era ketika teknologi baru mulai berkembang, sementara para bocah lahir dan dibesarkan ketika dunia digital, media sosial dan juga beragam aplikasi berkembang sedemikian pesat. Adanya gap dalam penguasaan teknologi ini merupakan tantangan bagi para orang tua. Karena bukan tidak mungkin, kemajuan teknologi informasi yang bisa kita nikmati saat ini adalah peluang bagi anak-anak di masa depan.
Mendidik Generasi Z
Generasi Z adalah sebutan bagi mereka yang lahir antara tahun 1995-2010. Raka, si sulung yang lahir di awal tahun 2007 masuk dalam kategori ini. Ia lahir dan tumbuh di era internet dan munculnya beragam teknologi canggih lainnya. Sejak kecil Raka sudah akrab dengan berbagai kegiatan yang menggunakan komputer dan juga smartphone. Ya, meskipun sebatas bermain game dan juga pengguna beberapa aplikasi.
Baca juga : Bermain Game Boleh, Asal...
Kondisi ini, tentu saja memiliki dampak negatif dan positif. Sama seperti kebanyakan generasi Z, Raka cenderung individualis. Kemampuan komunikasi verbalnya juga kurang bagus. Tapi, Raka tergolong cepat dan cekatan untuk soal penguasaan teknologi. Kalau ada barang elektronik baru di rumah, biasanya anak ini yang pertama kali paham. Termasuk, ketika memahami cara kerja sebuah aplikasi.
Sambil terus memperbaiki beberapa kekurangannya, sudah semestinya kalau beberapa kelebihan dari generasi Z ini kami support. Misalnya, dengan memberinya kesempatan untuk belajar coding. Yah, tentu saja belajar coding untuk anak SD-SMP, agar sesuai dengan usianya Raka saat ini.
Kenapa Perlu Belajar Coding dan Apa Manfaatnya?
Secara mudah belajar coding bisa diartikan belajar bagaimana memberikan instruksi pada komputer agar ia bisa melakukan tugas secara spesifik melalui serangkaian kode. Belajar coding untuk anak menjadi sesuatu yang penting, karena sekarang dan masa yang akan datang hampir semua aspek kehidupan tidak bisa dilepaskan dari teknologi. Melihat pesatnya perkembangan teknologi saat ini, ketrampilan membuat instruksi pada komputer/coding diprediksi mampu menjadi kunci sukses untuk bersaing di era revolusi industri 4.0.
Sejak kapan sebaiknya mempelajari keterampilan ini? Banyak pendapat yang berbeda soal kapan waktu terbaik bagi anak untuk belajar coding. Tapi memberi modal anak berupa soft skill ini sejak dini tentunya akan lebih baik, dengan catatan apa yang diberikan disesuaikan dengan umur dan kemampuan.
“Usia yang ideal bagi anak untuk mulai belajar coding adalah 4-5 tahun. Namun, dalam tahap ini anak-anak belajar computational thinking terlebih dahulu untuk bisa berpikir secara logika. Setelah itu baru diperkenalkan game seperti Minecraft yang bisa diprogram, kemudian mempelajari Scratch” –Riza Fahmi, Co-Founder Hacktiv8, salah satu les coding anak di Indonesia.
Jadi di rentang usia yang bisa dikatakan sangat belia, anak-anak tidak langsung mempelajari bahasa pemograman yang digunakan para programer sesungguhnya, melainkan disesuaikan dengan kapasitas/daya tangkap mereka sebagai anak-anak agar proses belajar menjadi menarik.
Banyak keuntungan yang didapatkan anak-anak dengan ketrampilan ini. Selain mengasah kreativitas, ada beberapa manfaat lain yang bisa didapatkan anak-anak dengan mempelajari coding, diantaranya:
Membiasakan Anak Berfikir Logis dan Sistematis
Saat melakukan coding, anak dikondisikan untuk belajar menyelesaikan masalah secara runtut/berurutan dan juga logis. Masalah/problem yang dihadapi diselesaikan dengan membaginya ke dalam masalah-masalah yang lebih kecil, dan anak menyelesaikan problem tadi langkah demi langkah. Ketrampilan yang dibutuhkan saat melakukan coding ini, secara tak langsung akan terbawa pula ketika mereka menyelesaikan masalah yang ada dalam kehidupan sehari-hari.
Menumbuhkan Sikap Gigih, Sabar, Berani Mencoba
Try and error adalah hal biasa yang akan ditemui anak-anak saat belajar coding. Ada saatnya mereka membuat kesalahan, dan menemukan kenyataan kalau kode yang mereka susun tidak bekerja atau berbeda dengan apa yang diharapkan. Dari sini, anak-anak akan belajar menganalisa apa penyebab kesalahan dan berusaha memperbaikinya meskipun harus berulang-ulang. Gigih, sabar, dan berani mencoba adalah manfaat belajar coding untuk anak yang pasti berguna bagi anak sepanjang usianya.
Meningkatkan Rasa Percaya Diri pada Anak
Memiliki sesuatu yang lebih dibandingkan dengan anak-anak lain seumuran adalah salah satu hal yang bisa mendongkrak kepercayaan diri pada anak. Ketika teman-temannya sebatas user, pasti anak akan bertambah percaya diri saat ini bisa dalam posisi sebagai pembuat (game/aplikasi) dalam bentuk yang sederhana sekalipun.
Meningkatkan Daya Saing Saat Memasuki Dunia Kerja
Sepuluh tahun ke depan ketika anak-anak ini tengah bersiap untuk memasuki dunia kerja, akan sangat mungkin kondisi sudah “dikuasai” begitu banyak aplikasi. Itu artinya, kesempatan bekerja bagi seseorang yang memiliki kemampuan dalam hal teknologi digital termasuk pemrograman akan terbuka lebih lebar.
Kalau sudah begitu, tak hanya anak yang akan diuntungkan, orang tua pun ikut merasakan manfaat belajar coding untuk anak. Tidak heran, kalau saat ini kemunculan sekolah coding anak bagaikan cendawan di musim hujan.
Mengikuti Free Trial Class Di HACKTIVKIDZ
Banyak cara dan sarana untuk memfasilitasi anak-anak dalam belajar coding. Cara yang paling dasar adalah melalui games dan beberapa permainan, sebut saja saja Minecraft dan juga lego. Tahap berikutnya, anak-anak bisa belajar coding untuk anak melalui lembaga pelatihan, atau mengikutkan mereka dalam les coding anak. Banyak sekali pilihan kursus coding untuk anak. Sebagai orang tua, kita tinggal memilih mana yang dirasa sesuai atau dinilai bagus
Salah satunya Hacktiv8. Sebagai salah satu tempat pelatihan ketrampilan digital, Hacktiv8 mendukung dan membuka pintu lebar-lebar bagi anak-anak yang tertarik dengan dunia coding dengan meluncurkan program HACKTIVKIDZ. Melalui program ini anak-anak akan dikenalkan dengan ketrampilan coding yang memungkinan para bocah membuat program sendiri dengan karakter dan animasi.
Hacktiv8 adalah coding bootcamp pertama di Asia yang terdaftar dalam Council of Integrity in Result Reporting (CIRR). CIRR adalah standar global yang dikembangkan oleh sekelompok besar sekolah coding yang percaya bahwa transparansi dalam memberikan hasil belajar kepada siswa adalah hal yang sangat penting. Kurikulum yang dikembangkan pun, disesuaikan dengan kemampuan anak. Berikut kurikulum yang diterapkan dalam kelas HACKTIVKIDZ:
1. Animation
- Belajar coding dengan animasi
- Pengenalan coding dasar
- Membuat animasi dengan aplikasi Pictoblox
- Memberikan efek suara pada animasi
- Membuat program animasi dengan story telling
- Belajar menggambar dengan coding
- Memainkan efek suara pada animasi
- Menggambar animasi dengan aplikasi Pictoblox
- Memberikan berbagai latar dengan animasi
- Belajar logika programming
- Mengenalkan konsep komputer untuk membuat game
- Praktik coding dasar untuk membuat game
- Membuat game sederhana dengan aplikasi Pictoblox
- Membuat beragam game dengan storytelling
Setidaknya ada 5 materi belajar yang diajarkan di HACKTIVKIDZ, meliputi:
- Pengenalan Pictoblox, dimana anak akan dikenalkan dengan program dalam sebuah sistem dan instalasi Pictoblox
- Pengenalan Fitur Animasi dan Sprite, mengenalkan fitur animasi dan Sprite pada anak untuk membuat sebuah program
- Membuat Animasi Walking, di tahap ini anak akan belajar cara membuat animasi bergerak dalam program yang mereka buat
- Bermain dengan Sounds. Anak-anak dikenalkan dengan Sounds Block agar anak dapat memberi efek suara pada project yang mereka buat.
- Story telling. Dibagian ini anak akan diajarkan bermain dengan quiz untuk membuat karakter dalam animasi.
Kursus coding untuk anak di HACKTIVKIDZ dilaksanakan secara online. Teknik belajar seperti ini memungkinkan anak untuk belajar dari mana saja. Sementara untuk usia, umur minimal untuk bergabung dalam HACKTIVKIDZ adalah usia 10-14 tahun. Sebelum mengikuti proses belajar coding untuk anak SD-SMP, anak-anak diberikan kesempatan untuk mengikuti kelas percobaan secara gratis.
Jum’at 3 Desember lalu, Raka berkesempatan untuk mengikuti free trial classnya HACTIVKIDZ ini bersama puluhan teman-temannya dari berbagai kota di Indonesia. Bersifat online, kelengkapan yang disiapkan tidak begitu rumit, hanya sebuah laptop dan koneksi internet yang stabil sebagai modal belajarnya selama 1,5 jam.
![]() |
| Netbook RAM nya minim, kamera juga buram, makanya saya minta pake dua device. Takut hang di tengah acaraπ Semoga bisa upgrade laptop. Aamiin. |
Semangat, tapi agak tegang di awal, sepertinya itu yang dirasakan Raka. Sebagai orang tua, awalnya saya sempat khawatir kalau Raka akan susah mengikuti materi karena ini pengalaman pertamanya mengikuti kelas coding. Kalau kesan di hari itu sudah nggak bagus di mata anak, bisa jadi saat mengikuti kelas lanjutannya akan bermasalah, atau malah bisa mutung alias ngambek
Syukurlah ketakutan saya tidak terjadi. Sang instruktur -kak Gita sudah menunjukkan cara mengajar yang ramah dan menyenangkan, sama seperti review positif orang tua lain yang saya baca melalu review HACKTIVKIDZ di google.
Mengenai materi, belajar coding untuk anak-anak, tentu materinya berbeda dengan materi yang dipelajari orang dewasa. Raka dan teman-teman peserta kelas yang lain belum dikenalkan langsung pada bahasa pemrograman yang sebenarnya. Hari itu mereka diajarkan untuk memberikan perintah kepada komputer melalui aplikasi Scratch dan langsung praktek melalui komputer/laptop masing-masing.
![]() |
| Seru kok, karena mbikin perintahnya kayak masang puzzle itu. Alya juga langsung nebeng kakaknya, ikut ngamati |
Scratch merupakan aplikasi pemrogaman visual yang memungkinkan pemula untuk belajar membuat program tanpa harus memikirkan salah-benar pembuatan sintaksis. Dengan Strach, pengguna dapat membuat animasi, permainan, dan karya kesenian lainnya.
Bersama HACKTIVKIDZ, dengan aplikasi Scratch Raka diajari bagaimana cara membuat/memilih karakter, dan kemudian membuatnya bergerak. Pada bagian ini, kemampuan matematis anak menjadi terlatih. Bagaimana menghitung ketika gerakan si tokoh yang dibuat maju-mundur-ke atas ataupun bergerak ke bawah.
Sisi kreatifitas Raka dan juga peserta lainnya juga distimulasi saat anak-anak diberi kebebasan oleh Kak Gita untuk menentukan warna, memilih background, ataupun menyesuaikan suara dengan karakter yang ia buat.
Di sesi membuat game sederhana dengan aplikasi Scratch, logika anak-anak secara tak sadar ikut terasah. Mereka diajarkan logika, konsep dasar seperti urutan, pengulangan, konsep jika-maka, dan semuanya dikemas dalam aktivitas yang menyenangkan.
Membuat catch game 2 players, bahkan melengkapinya dengan skor menjadi project paling akhir sesi hari itu. Kak Gita memberi contoh dengan karakter virus Corona dan Suntikan. Tak mau sama, Raka memilih karakter kucing dan beruang yang berkejaran. Kalau di contoh yang kak Gita berikan virus akan menjadi hilang begitu tersentuh suntikan, maka Raka membuat kucing akan menghilang ketika menabrak beruang. Di bagian ini ide-ide kreatif dibutuhkan. Saat memasukkan perintah memilih gambar, menyesuaikan background, memilih sound, tanpa anak-anak sadari kemampuan motorik mereka juga dilatih. Dan tentu saja, ini sangat bermanfaat.
Di HACKTIVKIDZ anak-anak belajar, tapi serasa bermain. Bermain, tapi tetap berfikir. Satu setengah jam yang awalnya Raka kira akan membosankan atau menegangkan tapi setelah diikuti terasa sangat singkat. Tentu saja, karena si bocah nyaman dalam menerima materi dan mengerjakan projectnya.
"Mas..besok bikin game lagi yaa..." Kata Alya, si adek yang juga ikut heboh menunggui kakaknya selama mengikuti zoom. Bahkan justru Alya yang tak sabar menunggu kelas berikutnya.
![]() |
| Biar nggak cuma selalu jadi pengguna. Belajar membuat perintah untuk komputer, pasti lebih seru |
Alhamdulillah, setelah mengikuti kelas free trial ini Raka punya pengalaman baru. Pasti bermanfaat. Sebagai ibu, tentu saya lebih tenang kalau anak-anak sibuk di depan komputer, tapi untuk mengerjakan hal-hal yang berguna. Pokoknya siap memberi bintang 5 untuk review HACKTIVKIDZ ππ
Ada berita baik bagi teman-teman yang sedang mencari sekolah coding anak, karena masih ada kesempatan mengikuti kelas trial gratis HACKTIVKID di tanggal 18 Desember 2021. Ikut yuk, seru kok!






