Menjadi blogger itu...

aktivitas blogging

"Punya hobi nulis itu...asyik yo koyone...tapi kok aku ra iso nulis ya..."

Saya ingat, itu komentar salah satu teman saya --anggap saja inisalnya P --tempo hari. Setelah itu pernyataannya berubah menjadi pertanyaan "Kalau nulis di web gitu...dapat honor nggak sih...?"

Well, pertanyaan menarik. 
Menurut saya, pada intinya semua orang itu bisa kok menulis. Cuma bedanya, ada yang menganggap menulis itu sebagai kewajiban sehingga rasanya jadi berat dan cenderung jadi beban, adapula yang melakukan aktivitas menulis itu sebagai sarana untuk melepas beban. Kalau mindset yang dipakai yang kedua, kegiatan menulis menjadi sesuatu yang ringan, dan menyenangkan.

Nulis di buku diary misalnya. Saya jadi ingat salah satu program salah satu radio di Jogja jaman dulu, Greatest memories. Jadi semacam kita curhat via surat yang nulisnya gaya-gaya nulis di buku diary, trus dibacain dengan penghayatan penuh oleh penyiar, diakhiri dengan lagu sesuai pesanan. Program itu sempat jaya banget waktu itu.


Jadi para blogger itu berawal dari para penulis diary?? Ha..ha, bukan gitu juga. Tapi rata-rata kalau saya amati, teman-teman blogger itu tipikal manusia yang suka "membaca" baru kemudian memindahkannya dalam wujud tulisan.

Membaca apapun; karya yang berwujud tulisan maupun membaca situasi.

Bukannya menulis itu memindahkan apa yang kita ingat, kita lihat, kita dengar, dan kita rasakan ke dalam sebuah susunan kalimat? Kalaupun diawal susunan itu kadang kelihatan kaku, nggak nyaman untuk dibaca, tapi lama-lama, kalau diasah pasti bisa. 

syarat menjadi blogger

Dan itu berlaku dalam hal atau bidang apapun. Kota Roma dibangun tidak cuma dalam satu hari kan? Orang yang belajar apapun, sejenius apapun ia, tetap butuh latihan dan jam terbang.  Begitu juga dalam hal menuliskan sesuatu; Kalau memang mau menulis, ya...mulai menulis saja, karena semuanya butuh proses. Termasuk saya juga, masih belajar dan harus tetap banyak belajar.

Pertanyaan berikutnya, soal materi. Uang. Selain teman saya berinisal P tadi, mungkin banyak juga yang kepo, nanya-nanya dalam hati "emang nulis di blog gitu ada yang mbayari ya...? Seperti nulis di koran, lantas dimuat, trus dapat imbalan?"

Begini. Kadang kita melakukan sesuatu itu nggak melulu soal uang. Sama seperti kita berbagi sesuatu dengan teman, sahabat, atau orang terdekat. Kita bisa membantu dengan apa yang kita bisa, kita tahu, itu sudah seneng. 

Begitu juga dengan blogger. Kalau kemudian apa yang kami lakukan itu mendapatkan penghargaan berwujud materi berupa rupiah, dollar bahkan, itu lebih sebagai bonus. Karena selain itu, kami juga dapat bonus jejaring pertemanan, dan juga ilmu baru. Kalau nggak ngeblog, mana saya ngerti ilmu-ilmu macam bagaimana mengatur template, membuat tulisan saling nge-link satu dengan yang lain, atau mengubah format dari http ke https.

Seberapa besarnya materipun, itu relatif, nggak seperti PNS yang ada standard menurut golongan atau masa pengabdian. Tapi kalau masih penasaran juga, ketik saja di mesin pencari, "sumber penghasilan blogger" nanti pasti  ngerti dan nggak akan penasaran lagi. 

Satu yang pasti, kalau saya bilang menjadi blogger itu asyik, kayaknya bakal banyak yang meng-Aamin-kan. Kami bisa bekerja kapanpun, dimanapun, dan sambil ngapain aja. Tapi sedihnya, kadang karena sifatnya yang fleksibel itu, kami sering dianggap hanya tukang mainin gadget dan hobi ngabisin kuota data๐Ÿ˜€๐Ÿ˜€

Ha....ha, santai aja. Yang penting dinikmati!

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts