Mampir ke Griyo Wono, Resto di Antara Tanaman Jati di Gunung Kidul

23 komentar
Selain pantai, salah satu hal menarik lain yang saya suka dari Gunung Kidul adalah hutan jati. Yup, ada begitu banyak bukit-bukit kapur maupun kawasan hutan di kawasan ini yang terisi dengan batang-batang tanaman jati. Panorama alam yang paling saya suka adalah melintas di kawasan hutan atau perkebunan jati di pagi hari, dan menyaksikan garis pancaran matahari di antara pohon-pohon. Nggak ngerti dimana letak bagusnya, tapi suka aja liatnya.

Diantara bentangan perkebunan jati dan persawahan warga, ada satu yang juga sering menarik perhatian saya. Sebuah resto yang parkirannya hampir selalu penuh dengan bis-bis wisata. Penasaran juga, apa karena makanannya enak?Apa karena harganya terjangkau? Atau karena tempatnya yang nyaman? Biasanya faktor itu kan yang paling berpengaruh?

Maka, suatu siang, selepas dari Pantai Krakal (biasanya kami nyari makan di Kota Wonosari), suami menepikan kendaraan. 

"Nyoba makan sini aja," begitu ajaknya. Yo udah, manut saja. Tumben, siang itu resto nggak seramai biasanya.



griyo wono restoran wonosari
Bangunan yang nJawani

Griyo wono, atau kalau diartikan rumah (di) hutan. Dulu mungkin pas pariwisata Gunung Kidul nggak seramai sekarang, bisa jadi memang rumah (resto) ini satu-satunya bangunan diantara kebun dan hutan jati. Tapi sekarang, ada beberapa bangunan kecil di sekitarnya. Ada beberapa gubuk-gubuk warga di tepi jalan yang digunakan untuk menjual buah khas pegunungan; srikaya.

Berbentuk bangunan Jawa/Jogja, resto ini termasuk luas. Tempat makan dibagi dalam beberapa ruangan, ada yang berkonsep duduk di meja makan, ada pula yang berkonsep lesehan. Sebagai keluarga berbocil, tentu saja kami milih yang format lesehan. Anak-anak akan lebih leluasa bergerak dan (kadang) berlarian.

menu di griyowono resto wonosari

Nggak lama nunggu, seorang resepsionis datang dengan buku menu. Ada bermacan-macam menu, dari yang seafood, ikan tawar, sama ayam. Sayuran dan minuman, lumayan komplit juga. Sistem pemesanannya pun beragam, paket perorangan, keluarga, rombongan, atau non-paket.  Biar nggak kelamaaan  dan daripada bingung milih apaan..kami milih paket aja.

Saya dan alya, milih paket ayam sementara suami dan raka (dua orang ini sering seleranya sama) milih paket seafood. Ayam, ada dua pilihin, bakar atau goreng. Seafood yang terdiri dari udang dan cumi, juga ada dua pilihan, goreng atau asam manis. Lagi-lagi anak dan suami kompakan, cumi asam manis. Saya yang awalnya pesen ayam bakar..entah kenapa pas disajikan jadinya ayam goreng kremes. Yo udah lah, toh tetep enak!

 
Nasi, ayam kremes, lalap, sambal, tahu-tempe tepung


Paket seafood, cumi asam manis

Berhubung daftar menu tidak ditinggal di meja, melainkan langsung di bawa mbak waitress nya begitu order selesai, jadi maaf nggak bisa ngasih banyak bocoran harga. Ngandelin memori otak, untuk paket ayam plus minum (teh), @15 ribu, paket ikan @20ribu, sementara paket seafood (udang/cumi) @25 ribu, berisi nasi, lalap, sambal, dan tentunya lauk.

Soal rasa? Enak! Kremesnya...kriuk banget! Bumbu ayamnya meresap sampai ke daging. Di tambah lagi saya dapat limpahan dua sambal dari jatahnya suami dan Raka. Cuminya nggak ikut nyicip, tapi kayaknya enak juga. Ketika yang lain makan, Alya justru asyik minum choco-floatnya. 1 porsi choco-float, dibandrol 10 ribu/gelas. Oh, iya..sebagai camilan, resto ini juga menyediakan cemilan kesukaan anak-anak; kue arum manis. Lah, jadinya bocil saya malah milih cemilan daripada makanan beratnya. 

Perut kenyang. Oke, sekarang kita tarik kesimpulan. Intinya, resto Griyo Wono ini recomended banget sebagai pemadam pengobat kelaparan. Harganya nggak bikin kantong bolong. Trus rasanya, juga nggak mengecewakan. Plusnya lagi...ada Mushola dan puluhan kamar mandi/ toilet yang tersedia. Jadi bisa banget kalau sekalian numpang sholat, atau bahkan sekalian mau mandi.

Bagi yang penasaran ini Resto dimana, setelah pos retribusi Pantai Baron Gunung Kidul, ikuti saja jalan utama. Resto Griyo Wono berada tak jauh setelah persimbangan arah pantai Kukup. Posisinya berada di sisi jalur utama pantai, jadi pasti gampang dicari. Oke deh..happy week end!! Kalau yang sudah punya agenda jalan-jalan, selamat bersenang-senang.







Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

23 komentar

  1. Kayaknya aku pernah mampir ke sini deh waktu ke Jogja, lupa2 inget. Tempatnya emang enak, sejuk trus lesehan gtu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak,adem ini tempatnya.. Di deket2 kebun gitu. Tapi tepi jalan, jadi tetep keliatan mencolok..

      Hapus
  2. Kalau ke JOgja, kayanya wajib mampir ke sini. Aku naksir paket seafoodnya. Harganya juga terjangkau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pas lapar pasca maen di pantai, pas mbak mampir ke sini

      Hapus
  3. Wah enaaaak. Ayam kremes itu menu kesukaan anak-anakku :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Kriuk2 soalnya, dan biasanya anak2 suka itu..

      Hapus
  4. arum manis? ngggg...yang permen kapas itu bukan ya?

    halan-halan trus nih!

    BalasHapus
    Balasan
    1. He eh mbak. Permen seperti bulu domba. Trus ditutup pake sempe/wafer pipih.
      Halan-halan?? Menghindar sejenak dari tumpukan setrikaan☺☺

      Hapus
  5. saya suka tempat makan yang ada mushola dan kamar mandinya. Recomended deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak. Apalagi klo musholanya cukup besar plus bersih. Aku juga sukkaa..

      Hapus
  6. udah murah ngenyangin ya mba :D paling suka saya tempat makan seperti itu hihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Idola ibu2 banget itu mbak.
      Demi kelangsungan Anggaran Belanja Bulanan Rumah Tangga soalnya..hi..hi

      Hapus
  7. bikin penasaran mba, rumah di hutan, gak takut apa, gaklah ya mba, malah senang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi..hi, nggak. Ini di tepi jalur wisata kok mba. Tapi klo malem suasananya mungkin jadi sepi juga.. Blm pernah lewat klo pas malem..

      Hapus
  8. harganya sangat terjangkau ya, apalagi rasanya sampai ke dalam, pasti bikinnya gak sembarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak Lia. Harganya terjangkau..rasanya juga nggak mengecewakan kok. Mungkin pihak resto perhatian dengan kepuasan konsumen. Makasih mbak sudah mampir ke blog saya..☺

      Hapus
  9. Bila ke situ, kayaknya saya milih paket seafoodnya, hehe...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh Pak. Saya nggak ngicipin sih..tapi lihat tampilannya sepertinya enakπŸ˜€πŸ˜€

      Hapus
  10. Hahha biasa ya mb, klo yang masa suka salah denger, aku juga pesen cumi goreng tepung biasane disajikan cumi asam manis uaaaa

    Btw rumah hutan, griyo wana ini kedenger magis ya ga sih mb sulis hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha..ha. Magis po? Dirimu bar nonton film horor tekne..πŸ˜€πŸ˜

      Hapus
  11. Harga sangat terjangkau ya mbak Sulis dan tempatnya juga nyaman serta luas :)

    Meskipun saya suka ayam tapi boleh juga tuh cumi asam manisnya, jadi tergoda dan pengen nih hehe

    Hutan Jati di Semarang sudah langka mbak, dulu banyak di daerah perumahan BSB sekarang nggak tahu deh maih ada atau sudah dibuat rumah semua. Sayang nggak ada fotonya ya, padahal saya pengen lihat loh hutan jatinya mbak :)

    BalasHapus
  12. Aduuh.. siang-siang laper malah lihat postingan ini.. menggoda banget pula lihat kremes dan sambalnya.. Huhu..

    BalasHapus
  13. Tempatnya asyik juga ya mba, bisa jadi referensiliburan aku nih! Makasih mba

    BalasHapus

Posting Komentar