"Aku mau ganti ponsel yang ada kameranya"
"Memang yang lama rusak?"
"Belum sih. Tapi hampir semua teman di kantor ponsel nya pake kamera"
"Lha...kan yang itu masih masih bisa dipakai"
Obrolan antara saya dengan suami ini sudah terjadi lebih dari 9 tahun silam, tapi saya masih ingat. Wong tau istri mau lairan...lha kok malah kepengen ponsel baru, pake kamera segala..harganya kan pastinya lebih mahal. Bukankah ada kebutuhan yang lebih urgent? Kenapa dana tidak dipakai untuk persiapan proses kelahiran anak saja?
Belum ada kesepakatan, eh...tiba-tiba suatu siang suami saya menghilang. Ternyata ia menukartambahkan ponsel lamanya, dengan GSM baru yang dilengkapi fitur kamera. Oalah..yang hamil saya, kok ya yang ngidam ponsel berkamera suami tho yaaa.. Gara-gara itu, saya sempat mogok ngobrol sama suami, beberapa hari saya milih diem. Berantem.
Meski awalnya saya nggak setuju dengan keinganannya untuk membeli ponsel berkamera, tapi diam-diam saya merasakan manfaatnya juga. Foto bayi sulung saya, Raka bisa terdokumentasi dengan mudah dengan kamera ponsel .(note: Raka lahir tahun 2007, kamera pocket yang saya punya waktu itu masih model pake roll film).
Sejak saat itu, fasilitas kamera di ponsel menjadi kepemilikan bersama, Saya dan suami. Obyek gambar yang kami ambil, rata-rata Raka. Ya, sejak dia lahir...dialah center of the universe nya keluarga kami.
![]() |
| Raka kecil, foto diambil pake ponsel berkamera vga, tahun 2007 |
Ternyata lebih nyaman memakai duet ponsel-kamera. Gampang dan praktis. Ekonomisnya, ndak perlu beli batere setiap mau make (tinggal ngecharge ponsel), ringan dibawa, terlebih setelah teknologi kamera ponsel semakin canggih. Resolusi atau tingkat ketajaman gambar bertambah, proses transfer datapun semakin mudah.
| Kecilnya Alya, sudah ganti ponsel (generasi ke 2), tingkat ketajaman 2MP |
Eranya media sosial, maka manfaat kamera diponsel lebih kami rasakan lagi. Apalagi seperti kondisi saat ini, saat keluarga besar maupun teman-teman dekat dan sahabat sudah tinggal menyebar. Dengan kamera ponsel, kami bisa bertukar kabar dan berbagi informasi dengan teman, atau saudara yang tinggal berjauhan. Enakkan..?
| Ponsel berkamera generasi 3. Sudah era android, tingkat ketajaman 5 dan 8 MP |
Jujur, saya nggak begitu suka difoto. Ha..ha sadar diri, ndak fotogenik. Tapi saya seneng moto.. Obyek yang paling sering, ya anak-anak. Tiap hari ketemu dan bersama mereka. Kadang, apa yang saya temui di jalan...saya ambil gambar.
Tapi....harap maklum dulu ya, seandainya hasil gambar dari ponsel saya ataupun suami belum maksimal. Belum ada rejeki untuk memiki Asus zenfone 2 laser ZE 550 KL. Hmmm...seandainya suatu hari nanti kami bisa mengabadikan tingkah polah anak-anak dan momen indah keluarga dengan ponsel keren besutan Asus, pasti foto-fotonya makin kinclong!
Gi

