"Bismillah untuk hari ya mbak"
Sebuah pesan masuk, melalui WA. Dari seorang teman, kenal karena anak-anak kami sekolah di tempat yang sama.
"Iya mbak..semoga anak-anak lancar" begitu balas saya.
Ternyata saat anak-anak ujian kenaikan kelas, yang cemas dan dag dig dug porsinya lebih banyak ibunya daripada anaknya. Benarkan?
Kamis, 26 Mei memang hari yang istimewa. Sulung saya mengawali Ujian Kenaikan Kelas, atau istilahnya Test Kendali Mutu. Tak seperti sebelumnya, TKM kali ini menggunakan lembar jawab komputer dengan sistem koreksi yang juga terpusat di tingkat kabupaten. Efeknya, anak harus lebih hati-hati dan teliti.
Hmm...begini menjadi ibu, sering was-was, ketar-ketir...padahal anaknya mah santai aja. Mungkin karena masih bocah, Raka malah seneng kalau ujian, bisa pulang gasik alias lebih awal, nggak peduli materi yang begitu banyak sudah dikuasai atau belum...
Sebagai ibu, tentu kami ingin yang terbaik, anak bisa mengerjakan soal dengan lancar, hasilnya juga memuaskan (Aamiin). Pengennya bisa melepas anak untuk belajar sendiri, tapi dalam prakteknya anak belum bisa dan belum terbiasa, masih harus tetep disiapkan buku-buku yang harus dibaca atau soal-soal mana yang harus dikerjakan untuk latihan.
Tapi, saya bersyukur dengan teknologi saat ini yang begitu memudahkan para orang tua. Ada Pak dhe google yang siap ditanya 24 jam saat saya ragu atau bahkan lupa dengan materi pelajarannya anak kelas 3 SD. Belum lagi buku-buku elektronik yang bisa diunduh dengan mudah, dengan banyak soal latihan di dalamnya yang sering mbikin Raka manyun tiba-tiba sambil berkata, " ini dibaca dan dikerjakan juga? Tapi habis ini istirahat dulu yaa..." (ha..ha..)
Minggu depan, masih ada beberapa mata pelajaran yang menunggu untuk diujikan. Sebagai orang tua, saya hanya bisa berdoa, membantu sebisa yang saya mampu. Sukses ya Nak...minta doanya ya teman-teman...
*maap juga klo BWnya dan mbalesi coment jadi lemot..
