Si Pulsa Punya Cerita

18 komentar
"Mbak Lis..pulsa itu seperti apa tho? Anak saya itu jual pulsa...beberapa orang ke rumah nyari dia untuk mbeli, tapi kok saya nggak bisa liat barang dagangannya...."
Senyum.  (bingung gimana mau neranginnya... )
"Oh, memang kalau sekarang, pulsa itu nggak kelihatan kok bu.."

Itu kisah nyata lho...saya alami beberapa bulan lalu. 

Jadi begini, tetangga saya sebelah rumah itu sehari-hari membuat tempe bungkus daun pisang untuk di jual ke pasar. Dari segi umur sih...60 tahunan gitu. Tingkat pendidikan, mungkin lulusan SD atau SMP. Secara profesi, bisa dibilang pekerjaan beliau jauh dari kesan modern apalagi hi-tech, tiap hari ketemu dengan pembeli langsung di pasar tradisional dengan barang dagangan yang kasat mata. Jadi....kalau ada pertanyaan kayak tadi, masih wajar juga siih..... 


Pulsa oh Pulsa 
Dari wikipedia, pulsa (bahasa Inggris: mobile payment) didefinisikan sebagai pembayaran bagi barang atau jasa menggunakan perangkat bergerak seperti telepon genggam atau PDA. Pembayaran sejenis ini dapat merujuk kepada pembayaran menggunakan pulsa telepon genggam maupun pembayaran menggunakan telepon genggam yang dapat berkomunikasi dengan perangkat tujuan dengan memanfaatkan teknologi nirkabel. Pulsa bisa juga diartikan sebagai satuan perhitungan biaya telepon yang kita bayar di depan (prabayar) untuk dapat menggunakan layanan dari suatu provider. Provider akan memotong kredit kita sesuai dengan biaya pemakaian layanan.


Pulsa dulu dan kini 
Sebenarnya, entah itu telepon rumah ataupun seluler, tak terpisahkan dari yang namanya pulsa. Tapi, biar nggak terlalu luas, kita ngomongin pulsa handphone aja ya. Tahun 2001...itu adalah kali pertama saya berhak atas sebuah ponsel 2nd kakak laki-laki saya. Bentuknya guede, tebel, dan hanya bisa digunakan untuk telepon, sms, dan juga ganti batu saat dikejar anjing. Untuk "menghidupi" nya, saya memakai jatah beasiswa kuliah yang saya dapatkan dari kampus. Oh, ya...seingat saya, oleh operator telepon seluler kala itu pulsa masih diwujudkan dalam bentuk voucher yang fisiknya kelihatan. Kita tinggal membelinya sesuai nominal yang kita inginkan, ada kode tersembunyi dan kita tinggal menggosok lalu memasukkan kode tersebut melalui ponsel. Sudah... ponsel pun bisa kita gunakan sebagai berkomunikasi.
ericson gh 688
Foto dari pinterest 


Saat masih berbentuk fisik, nominal untuk pembelian pulsa ini seingat saya masih minim pilihan. Kalau tidak salah hanya 50 dan juga 100 ribu, untuk masa aktif 1 bulan. Strategi pengiritan pulsa ala-ala mahasiswa atau pekerja yang golongan dana cekak tuna pulsa pun bermunculan kala itu **dan saya termasuk di dalamnya. 
  • Sms  super ngirit, Yaitu gaya sms yang penuh dengan singkatan, yang penting pesan tersampaikan dalam satu pengiriman, karena keterbatasan character. Misalnya gini nih..Hi,ApKbr, NtarKePerpusdaYa,BarengAjaDariKampus1,Jam10
  • Politik "tiga detikan" yaitu telepon singkat, padat, maksimal tiga detik. Konon, di tiga detik pertama pemakaian, operator belum menghitung biaya pemakaian telepon. 
  • Missed Call doang. Ada suatu era dimana missed call bisa menggantikan sapaan hi atau hallo. Bener-bener ngirit kan? hi..hi..hi...atau "Missed call aja ah...biar sono yang nelepon... "
Nah, semakin maju teknologi, semakin banyak operator baru bermunculan, maka pengguna ponselpun semakin dimanjakan. Pulsa yang awalnya berupa voucher, bermetamorfosa dalam bentuk voucher elektronik atau pulsa elektrik. Dalam bentuk ini, transaksi pembelian pulsa dirasa lebih ekonomis karena nominal pembelian yang semakin beragam. Saya dan juga para pengguna ponsel lainnya tak perlu lagi merogoh kocek terlalu dalam, ibarat uang saku anak SD pun sudah bisa buat ngobrol atau sms seharian. Dengan kata lain, Pulsa murah semakin mudah didapat.

Di era dunia dalam genggaman seperti sekarang, penggunaan pulsa rupanya semakin luas saja. Tidak sebatas telepon, sms, tetapi juga berselancar di dunia maya. Pulsapun kemudian 'naik pangkat' menjadi golongan kebutuhan primer bagi sebagian masyarakat. Sadar atau tidak, celah bisnis sebagai agen pulsa makin terbuka lebar. Enaknya...usaha ini tidak memerlukan modal yang begitu besar. Kuncinya, tekad atau kemauan! Kalau dulunya pulsa hanya bisa dibeli di counter-counter ponsel, saat ini penjual sayurpun bisa nyambi jualan pulsa.

Hmm..., saya kok jadi pengin ngomporin suami, biar dia ngantor sekalian ndeposit pulsa, lumayan kan...nambah-nambah pemasukan. Tanya sana-sini, kok rasanya sudah nemu partner usaha yang bisa diajak kerjasama. Itu tuh...si POJOK PULSA.

Pojok Pulsa adalah salah satu server pulsa elektrik Jakarta. Bermitra dengannya gampang, tidak rumit. Dengan modal satu ponsel, 1 chip bisa digunakan untuk semua operator, dengan alur sebagai berikut:



  • Member mengirimkan SMS pengisian pulsa dengan format: KODE.TUJUAN.PIN sebagai contoh S10.081285001987.1234 ke salah satu SMS Center Pojok Pulsa.
  •  Setelah itu server Pojok Pulsa akan mengirimkan perintah pengisian pulsa kepada Operator melalui chip Mkios, M-Tronik, Dompul dan lain-lain, sesuai dengan jenis kartu yang dituju. 
  • Kemudian Operator akan melaksanakan pengisian pulsa kepada pembeli pulsa (pemilik nomor 081285001987) sesuai dengan nominal yang diinginkan.
  •  Pembeli pulsa dengan nomor 081285001987 menerima pulsa elektrik sebesar 10.000 rupiah. 
  • Setelah transaksi selesai, maka Operator akan mengirimkan status transaksi kepada Pojok Pulsa.
  •  Kemudian Pojok Pulsa akan mengirimkan Laporan Transaksi kepada member sekaligus mengirimkan SMS End User kepada pelanggan yang membeli pulsa di Outlet member. 
  • Pada kasus tertentu Pojok Pulsa juga melibatkan server lainnya dalam pengisian pulsa elektrik. 
Yang paling saya suka, member bisa bebas berapapun mau nDeposit tanpa masa kadaluarsa. Eh...masih banyak lagi lho kemudahan dan keuntungan kita joinan ma Pojok Pulsa, si gudangnya pulsa murah Jakarta ini, diantaranya: 

  • Daftar Gratis...tisss! 
  • Transaksi bisa dilakukan Via YM, Gtalk, Facebook, dan juga WA 
  • Harga Pulsa Bersaing dan Kompetitif
  • Transaksi Tanpa Kode Produk 
  • Fasilitas Online Webreport 
  • Transaksi Non Stop 24 Jam 
  • Komplain Cepat dan Ramah 
  • Komisi Dapat Ditukar Kapanpun 
  • Support PPOB 
Selain isi ulang pulsa all operator, Pojok Pulsa juga mendukung fitur Token PLN pra bayar, support fitur voucher game online, dan Sms to End user dimana pelanggan/pembeli akan mendapatkan sms notifikasi dengan nama outlet kita saat transaksi dilakukan. Oh, iya...tak ketinggalan, banyak bonus yang diberikan pojok pulsa untuk semua reseller maupun reseller berprestasi. Aih...Mantaps ya!!   

Eniwei, secara pribadi bersyukur banget bisa menikmati era dengan begitu banyak kemudahan seperti sekarang. Sudah nggak perlu lagi cerita mesti jauh-jauh ke kota, cari counter hp...eh, begitu dapat voucher, gagal masukin kode karena rusak duluan *nggosok nya terlalu kenceng, trus rusak deh angkanya. Bahkan kalau tidak ada aral melintang dan kendala menghadang, *aih bahasanya, saya dan keluarga bisa dengan mudah ikut jualan pulsa untuk teman, sodara, dan juga tetangga. Eh, itu cerita tentang pulsa versi saya, bagaimana dengan anda? 

Postingan ini disertakan dalam lomba blog Pojok Pulsa 2015 

Referensi:
https://id.m.wikipedia.org 
http://pojokpulsa.co.id/ 
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

18 komentar

  1. Kalo tetanggaku tiap bei pulsa nyebutnya beli angin hehehe! Soalnya ya itu, dibayar tapi ga ada fisiknya, kayak angin katanya Mbak :D.
    Ada lomba ini? Wah gudluck ya Mbak ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. He..he, mmng mirip angin kok, nggak kliatan... Btw, ayu ikut pula lombanya...:-)

      Hapus
  2. tiga detikaaan...haha...masih ingat. sekarang memang jauh lbh mudah ya lis. dr mana aja bisa ngisi pulsa. good luck ya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb, dulu klo beli voucher biasa di dkt blok o itu.. Sekarang di pnjual sayur yang lwt dpn rmh..:-) makasih mb... Ayo, mbak di ikut lomba ini juga kan?

      Hapus
  3. Hihiihi pulsa emang abstract y ujudnya

    BalasHapus
  4. kalau saya kayaknya belum pernah cocok pake yang pra-bayar. Suka lupa isi ulang, tau-tau hangus. Atau pas mau nelpon gak ada pulsa hehehe

    Cuma kalau pake pasca, jaid inget dulu pas jamannya masih ada roaming. Mahal aja biaya roamingnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb...gara2 roaming...jadi mesti mikir-mikir klo mau telp no luar area/ make telp pas di luar kota..

      Konsumen pasca bayar ya mb? Klo aku takut nggak bisa nge-rem mb, klo model ini...hi..hi. Nantinya malah bengkak diakhir...

      Hapus
  5. Wah, ada PPOBnya, jadi gampang dong bayar tagihan yang lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bener mb.... Satu dayung, 3 pulau terlampaui * eh, bener nggak sih peribahasanya

      Hapus
  6. sms singkat2 gitu ? waaahh, itu aku banget lho mbaa.. jaman kuliah dulu emang ekstra-ekstra hemat, pulsa 50 ribu harus cukup buat sebulan, kalo ga bisa-bisa ga makan diakhir bulan hehe..

    wah ada lomba ini ya, good luck ya mbaaa :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayo, segera nge-draft mbak..... Dl masih lumayan lama..... Makasih mb, sudah mampir:-)

      Hapus
  7. Heiii mbak dulu aku operator Pojok Pulsa, tapi sejak HP hilang jadi hilang juga deh usaha ku hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh..iya tho mbak... Kenapa nggak dilanjutin mbak? Dftar member lagi mksdnya....prospektif lho mb....kan pekerjaan mb evrina tiap hari ketemu bnyak orang...

      Hapus
    2. iya tapi kalo dagang di kantor suka lupa pada bayar hahaha, akhirnya aku pake sndiri untuk isi pulsa ku

      Hapus
  8. Aku dulu sering tuh main 3 detikan hehehe, kalo dipikir-pikir capek juga ya :D

    BalasHapus
  9. hihihihi...inget bgt hp nya guruku yg segede gaban jaman dulu itu ;p.. awal punya hp pun aku baru pas kuliah mba... ga dikasih ortu juga pas msh sekolah... trs dulu pakenya yg pasca bayar.. jd ada tagihan tiap bulan yg bisa dilacak dan diaudit ama papa hahahaha...

    BalasHapus
  10. Saya juga dulu jualan pulsa mba :) buat iseng2 tapi sekarang lebih banyak dipake sendiri terutama buat isi token karena harganya lebih murah dibanding beli dikonter

    BalasHapus

Posting Komentar