Hola..eh halo! Semoga puasanya pada lancar jaya ya... :-)  Ndak terasa, ternyata ramadhan dah mau sampai pada ujungnya. Kalau sudah gitu...pasti deh aroma kemacetan bakal tercium dimana-mana. Lha iya lah, wong libur lebaran barengan ma libur sekolah. Jadinya bagi para mudikers acara mudik ke kampung halaman bakal terasa makin khusuk aja. 
Berbeda dengan suasana ibukota yang justru lengang mendekati lebaran, Jogja mah kebalikannya. Habis gimana lagi,  sekian persen dari penghuni kota-kota besar adalah warga Jogja dan juga sekitarnya seperti Magelang, Solo, Klaten. Biasanya mereka akan pulang kampung pada moment-moment tertentu, termasuk Idul Fitri. Dari pengamatan saya, untuk wilayah Jogja  lonjakan mudik paling kentara terlihat di Jalan Jogja-Wonosari. H-10 lebaran, biasanya kemacetan sudah mulai terjadi, dan mayoritas plat kendaraan tak lagi berplat AB tapi B! 
Tak hanya di jalan, sampai sekitar H+7 lebaran, beberapa Obyek Wisata juga akan penuh sesak oleh pengunjung. Meski tanpa melewati penelitian ilmiah, hanya sekedar pengamatan dari tahun ke tahun, ada beberapa Obyek Wisata di Jogja yang selalu jadi primadona pasca lebaran, yaitu:
Gembira Loka Zoo 
Dulunya dikenal sebagai bonbin alias kebun binatang Gembira Loka. Setelah berganti nama dan juga managemen, GL zoo jauh lebih berkembang. Dengan pengelolaan yang semakin bagus, tertata dan koleksi binatang yang jauuuuh lebih lengkap GL zoo, menjadi salah satu tempat liburan favorit keluarga. Seandainya teman-teman berencana mengunjungi GL Zoo paska lebaran esok, pastikan tiba di lokasi lebih pagi lebih bagus. Kenapa? Sebelum tempat ini penuh sesak dengan wisatawan. Sebelum area parkir penuh. Sayang kan seandainya kendaraan harus parkir jauh di luar area parkir yang semestinya? Biasanya juru parkir ilegal juga meminta tarif parkir yang kadang teramat mahal * dari tarif normal 5 ribu menjadi 25 ribu. 
Pantai Parangtritis 
Kalau di Bali  Kuta seperti sudah menjadi icon wisata, maka Jogja punya Parangtritis. Enaknya Parangtritis sih pantainya yang landai, trus akses jalan ke sana yang gampang dicapai. Nggak enaknya ( menurut saya lho), Parangtritis sudah terlalu komersil, apa-apa mahal. Untuk hari biasa saja, tarif retribusi pantai ini lebih mahal dari pantai-pantai di Gunung Kidul. Begitu pula untuk tarif  parkir, MCK, dan aneka jajanan ma makanan. Tapi ya karena Parangtritis sudah ngetop. Kalau yang seneng suasana pantai yang ramai, Pantai Parangtritis memang pas. Jadi lagi-lagi, kembali ke selera...mau pilih mana.
Foto dari fishyblue99
Pantai Indrayanti, Gunung Kidul
Nah, kalau yang ini pantai yang lagi nge-hits belakangan ini. Promosinya gencar sih... Sebenarnya nama asli pantai ini PulangSawal. Dulunya sepi....Tapi semenjak lahan di area pantai itu di garap sama investor baru, berdiri resto Indrayanti....nama PulangSawal justru terlupa, dan terkenal dengan Pantai Indrayanti. Prediksi saya...tempat ini bakalan jadi salah satu obyek wisata yang bakalan rame paska lebaran besok. 
Malioboro
Wah, kalau ini, tempat yang tak pernah tidur menurut saja. Pagi-siang-sore-malam, ada saja aktivitasnya. Pada hari-hari biasa, jantung kotanya Jogja ini dah masuk kategori rame. Apalagi pasca lebaran yang ngepas liburan panjang? Perkiraan saya, makin berjubel. Tipsnya, hati-hati dan waspada, jaga barang bawaan yaa. Meskipun orang Jogja dikenal ramah dan santun, tapi yang namanya copet, tetep ada juga lho yaaa...:-) 
Lalu, kenapa memangnya?
Bagi yang suka suasana ramai, tempat-tempat diatas mungkin saja "menggiurkan" untuk segera di singgahi paska lebaran besok. Tapi Kalo saya pribadi, saya ndak terlalu suka berwisata ditempat yang terlalu ramai, apalagi sampai berjubel. Nggak nyaman aja pokoknya.  Btw, teman-teman termasuk yang mana? Makanya, saya sukanya malah menghindari tempat-tempat yang berpotensi penuh pengunjung, cari tempat liburan alternatif yang nggak gitu ramai... (dimana saja mereka?)--postingan berikutnya aja yaa...:-) 


