Aku dan Suamiku

11 komentar
(Bagun tidur, ucek-ucek mata....liat kalender)

Hah.....sudah akhir bulan! Trus...April.....trus Mei...., Wow...10 tahun! Apanya coba?? Hi...hi, di tanggal 4 Mei mendatang, saya genap 10 tahun menyandang predikat sebagai Istri. Iya, Istri dari suami saya dong, ayahnya Raka dan Alya :-) Wong sudah hampir sepuluh tahun, ya tentu saja banyak suka dan duka dialami. Kerikil-kerikil tajam menghadang? Tentu saja ada, tapi berhasil kami tendang. Kalau topan dan badai, untung sejauh ini belum kami temui...hi..hi:-) Seperti halnya keluarga yang lain, keluarga kamipun penuh warna, seperti pelangi. Kadang ragamnya warna itu memang menjadikan sandungan, tapi adakalanya pula ia justru menjadikan rumah tangga yang kami bina merekah merona.

Gambar dari rjsyahrulloh.blogspot.com 

Tahu sosok diatas? Bagi yang mengalami masa kecil di era 80-an, mungkin kenal dengan aktor Tetsuo Kurata, alias Kotaro Minami atau si Ksatria Baja Hitam. Saya yang saat film itu diputar di televisi masih SD, (saat itu) bisa menilai bahwa ia lah laki-laki paling cakep yang pernah saya lihat. Maklumlah anak-anak, indikator yang dinilai pertama ya pasti fisiknya. Gara-gara si Kotaro Minami ini pula, saat sudah ABG pernah bercita-cita suatu hari nanti, seandainya saya punya pacar lantas bersuami haruslah seganteng dan segagah Si Ksatria Baja Hitam ini.
Nah, kalau yang ini, suami saya. Secara fisik, memang tak mirip dengan Kotaro Minami. Tapi paling tidak dalam beberapa hal, ada kesamaan antara Ksatria Baja Hitam dengan suami saya, misalnya sama-sama berjenis kelamin laki-laki, , baik hati, setia, tidak sombong, rajin menabung selalu siap siaga saat saya ataupun anak-anak membutuhkan pertolongan. Bukannya itu salah satu visi dan misi hidup berumah tangga? Saling bantu, bahu-membahu menghadapi kesulitan yang ada bersama-sama :-) Wah, Nggak kebayang seandainya cita-cita saya mendapatkan suami se level Tetsuo Kurata tercapai, pasti yang terjadi adalah saya yang ngambek tiap hari gara-gara jealous :-)



Kembali ke topik saya dan pasangan, ibarat benda, saya bisa mengandaikan relasi saya dan suami sebagai sepasang sandal kanan dan kiri. **ihik, kasian amat...diumpamakan sandal. Atau kalau dalam bahasa Jawa ada pepatah tumbu oleh tutup. Sedikit berbeda bentuk, tapi akan mencapai fungsi yang maksimal ketika berjalan beriringan. Saya adalah pribadi yang lebih mengutamakan kecepatan, sering kali ceroboh, nggak tlaten, sering lupa kalau naruh sesuatu....eh, kok ya berjodoh dengan laki-laki yang sangat-sangat teliti, memperhatikan sesuatu secara detail, jadinya seimbang kan? Kalau saya lupa, ada yang bisa mengingatkan :-)

Suami saya adalah tipe orang yang begitu terprogram dan sistematis. Ibaratnya mau jalan-jalan saja, dari rumah sebelum berangkat sudah dipikirkan rutenya, berapa lama di sana, kira-kira pulang jam berapa. Sementara saya, tipe orang yang "mengalir"..hal-hal yang bisa dipikirkan sambil jalan, sambil jalan saja. Kalamaan mikir, ujung-ujungnya malah gak jadi dikerjakan, gatot alias gagal total. Nah, dalam praktek kehidupan rumah tangga yang sebenarnya, sepertinya dua kebiasaan yang berbeda tadi bisa dipadu-padankan, biar seimbang. Itu pula yang juga kami usahakan. 

So, poin dari semuanya apa? No body's perfect! Saya dan suami adalah manusia biasa, sama sekali tak sempurna, dan memang berbeda. Dipersatukan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dari perbedaan-perbedaan itulah, justru kami bisa belajar. Masing-masing dari kami harus mampu menyesuaikan dengan ritme dan kebiasaan masing-masing, untuk bisa tetap menjadi sepasang sandal. Berjalan beriringan, mengantarkan anak-anak ke gerbang masa depan.

 Tulisan ini diikut sertakan dalam GA Rahasia Hati Suami
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

11 komentar

  1. "seseorang di sana mencintaimu.
    seseorang di sana memperhatikanmu."

    ngono to bu lagune KBH biyen?
    eh, kotaro minami kan asline sleman to?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ha! Sleman? Maksude? He2...nggak inget yen sountracknya mb...inget rambut berbelah tengah ma kulit bersihnya aja:-)

      Hapus
    2. Iya. Itu lho kl mau jadi KBH kan si Kotaro selalu bilang, "Berbah!" :-D

      Hapus
  2. Happy anniversary yaa, semoga langgeng hingga maut memisahkan :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hi..hi, blm Mak...msh sebulan lagi ya...:-) But....makasih doa nya. Makasih juga sudah mampir....:-)

      Hapus
  3. Mashaa Allah... sudah satu dekade ya, bunda... Saya masih tiga tahun nih ma abinya Arin,,, masih merangkak...masih saling mengobservasi jati diri pasangan... Barakallah, bunda :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya-e...krucilnya dah 2...yang gede dah 8 tahun. Waktu bagai berlari seringkali:-)

      Hapus
  4. Assalamualaikuuum ...

    Wah ngefans juga sama Satria Baja Hitam ... heheh aku juga :D dulu kalau gak nonton itu bisa ngambek, apalagi kalo pas lampu mati ... hahha

    Makasih ya sudah berbagi lewat tulisan ini. Terima kasih juga sudah ikutan give away Rahasia HAti Suami.

    Ditunggu pengumumannya ya ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa'alaikum salam Mak Rinz.... Lha wong cakep, pasti fans nya segambreng :-) . Makasih balik Mak...oke, saya tunggu yaa...

      Hapus
  5. Wah maaak, beda dua hari kita, saya dan suami menikah tanggal 2 Mei nya mak :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. O..ya? Hari Minggu berarti ya... Kami Rabu dulu mb...biasa orang Jawa....diitung2.... Btw, dah lama juga ya...10 tahun!

      Hapus

Posting Komentar