Iya, mulai 4 Juli 2025 kemarin...sepasang bracket terpasang di gigi Alya. SMP baru, bracket gigi baru. Yang pasti, bracket atau behel yang dipakai bukan untuk gaya-gaya an, tapi memang karena kebutuhan medis. Langkah pemasangan bracket diambil setelah sekian lama menunggu erupsi alami gigi belum menampakkan hasilnya.
Jadi akar masalahnya adalah proses pergantian salah satu gigi susu yang terlambat karena keberadaan tumor gigi/odontoma.
Saat odontoma sudah diambil dan jalur gigi permanennya sudah terbuka, sayangnya gerak gigi permanennya yang sudah terlanjur lambat. Padahal, seiring berjalannya waktu, jarak antar gigi akan menyempit dan tulang gusi juga akan makin mengeras.
Agak ribet memang ya, masalah per gigi an ini.
Jadi, melakukan perawatan ortodontis dokter adalah jalan yang akhirnya kami tempuh untuk membantu mengeluarkan salah satu gigi seri permanen Alya yang masih betah di dalam gusi.
Kok nggak dari kemarin-kemarin? Anaknya belum mau, itu alasan utama. Alasan berikutnya, biar Alya fokus di ASPD dulu.. toh untuk kasusnya, gigi impaksi tidak menimbulkan rasa sakit. Cuma kurang enak saja kalau dilihat, karena masih ada ruang kosong di gusinya yang belum terisi gigi.
Jadi butuh waktu juga sebenarnya membujuk Alya agar mau melakukan perawatan untuk gigi impaksi nya. Paham juga, bisa jadi ada sedikit ketakutan akan rasa nyeri seperti saat gusinya dibuka untuk pengambilan odontoma 1,5 tahun yang lalu.
Terlepas dari biaya perawatan gigi yang "aduhai" paling tidak anaknya sudah bersedia. Itu yang harus saya syukuri saat ini.
Pasang Behel Anak di Duwa Dental
Ini adalah kunjungan ke dua, setelah tahap-tahap pra pemasangan behel terlewati (konsultasi - scalling gigi - cetak gigi -;rontgen gigi)
Di kunjungan ke dua ini, kami sudah memutuskan jenis behel apa yang nantinya akan dipasang di gigi Alya.
Setelah memikirkan, mengingat dan menimbang banyak aspek, saya dan pak Suami memilih behel Basic Self Ligating. Ditambah, dokter juga merekomendasikan jenis behel ini untuk perawatan giginya Alya. Ada beberapa keunggulan jenis behel self ligating dibanding behel metal, yang menurut dokter lebih cocok untuk usia dan juga permasalahan giginya Alya.
"Ada gigi yang posisinya berjejal, ada 1 gigi yang impaksi, dan ada 2 gigi yang kondisinya rusak, dan harus diambil. Kita bersama akan mengupayakan untuk mengatasi itu semua. Butuh kerjasama dokter-pasien-orang tua. Kalau saya, memasang target waktu perawatan kurang lebih akan memakan waktu 4 tahun. Nanti bisa lebih cepat, atau bisa juga lebih lambat. Perawatan dengan behel adalah perawatan jangka panjang, dan kontrol sesuai waktu adalah kunci utama keberhasilan." Begitu poin yang saya ingat dari perkataan dokter Prima Ananta, founder klinik tempat Alya melakukan perawatan gigi.
Prosedur pertama kunjungan ke dua adalah foto. Jadi Alya diminta masuk ke ruang foto, untuk difoto wajah, gigi . Sepertinya ini untuk membandingkan nanti foto Before dan After gitu.
Setelah foto selesai, dokter menjelaskan rencana perawatan berdasarkan analisis hasil rontgen Cephalometri, panoramic dan juga hasil cetak gigi. Ada lumayan banyak step, dan enaknya dokter menjelaskan secara detail di depan kami bertiga; saya, Pak Suami, dan juga Alya sendiri.
Ya, pasti terbantu sih kalau dijelaskan gamblang seperti ini. Alya akan tahu langkah-langkah apa saja yang harus dilewati, kami orang tua pun bisa punya gambaran dan yang pasti bisa ambil ancang-ancang menyiapkan pembiayaan.
Penjelasan selesai, Alya kemudian diminta untuk duduk di kursi perawatan dokter gigi. Kembali Alya diminta buka mulut, dan dokter mengambil foto detail gigi, puluhan jepretan. Setelah itu baru behel dipasang.
Belum semua gigi, bisa dipasang behel terutama bagian belakang. Kata dokter, karena gigi Alya termasuk pendek; dan ini bisa karena umur (masih anak-anak), atau bisa juga karena memang begitu tipe gigi nya. Jadi, pertengahan bulan ini, Alya harus menjalani operasi kecil pengurangan ukuran gusi (gingivectomy). Setelah gingivectomy beres, gigi yang rusak akan dicabut, dan proses cabut gigi ini akan dilakukan sembari menjalani perawatan behel, Sembari melengkapi juga behelnya..karena gigi-gigi belakang belum dipasang bracket.
Setelah bracket semua terpasang dan space/ruang untuk narik gigi serinya sudah ada, baru langkah windowing gigi akan dilakukan. Pemahaman saya, seperti itu nantinya.
Total biaya Pra s/d Behel terpasang
Kalau tahu kesehatan gigi susu itu ternyata pengaruh banget ke kesehatan gigi dewasanya kelak..pasti dulu nggak akan membiarkan Alya tidur malam dalam posisi belum gosok gigi. Pasti dulu bakal nerapin rem yang kuat untuk kebiasaan jajan permennya si bocah. Tapi sayangnya semua sudah kejadian, dan mesti nerima kondisi giginya Alya yang sekarang.
Angka yang saya tulis ini, bisa jadi akan berbeda dengan klinik gigi yang satu dengan klinik gigi yang lain. Tarif dokter pun, sangat mungkin tidaklah sama antar spesialis ortodonti yang satu dengan yang lain:
- Konsultasi awal, 100.000
- Scalling, cetak gigi, 530.000
- Rontgen panoramic + Cephalometri, 632.000
- Behel (basic self ligating), 10.000.000
- Orto kit + pendaftaran pasien, 200.000
Setelah ini, jelas rentetan biaya masih panjang. Kontrol, tindakan lanjutan masih banyak. Semoga Alya tak banyak sambat, dan kami dicukupkan dalam hal ragat. Aamiin.
Kalau sudah membahas angka, auto nyadar kalau kesehatan gigi itu mahal pake banget. Yuk, rawat gigi.. selagi bisa.
Posting Komentar
Posting Komentar