Mengajak Anak Bertualang ke Dunia Kuliner Melalui Culinary Schools

Posting Komentar
K

alau biasanya kita wisata kuliner diisi dengan datang ke suatu tempat, memesan makanan dan kemudian mencoba beberapa menu yang tersedia, tapi hari ini saya akan menceritakan bentuk petualangan kuliner yang berbeda dari biasa. Petualangan kuliner yang bisa dinikmati semua anggota keluarga , terutama para bocah. 

Yup,  serunya bertualang melalui sebuah permainan edukatif. Tunggu. Game? Boleh ya? 

Bermain game edukatif

Munculnya beragam game online di tengah kehidupan anak-anak adalah salah satu bentuk kemajuan teknologi. Bukan salah mereka ketika lahir dan  berkembang  di era gadget dan internet. Memutus hubungan mereka dengan berbagai hal yang berhubungan dengan gadget, sepertinya hal yang sulit dilakukan.  

Beberapa sumber menyebutkan bahwa jika dilakukan sewajarnya, permainan daring akan memberikan efek positif ke anak seperti melatih otak, meningkatkan kreativitas, menambah vocabulary bahasa inggris, dan tentunya manfaat yang sifatnya rekreatif. 

Iya, mirip seperti mata pisau. Bisa bermanfaat jika digunakan dengan benar dan  berbahaya jika tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Sebagai orang tua, tentu tugas kita adalah memantau aktivitas daring anak dan mengarahkan mereka untuk menggunakan perangkat mereka dengan bijak dan memastikan mereka memainkan game dalam batas wajar. Menumbuhkan kesadaran dalam diri anak bahwa  apapun akan menjadi tidak baik ketika takarannya berlebihan menjadi poin yang paling penting.

Itu artinya, kita tetap bisa memberikan  “ruang” pada anak untuk bermain game dan bagian orang tua adalah mendampingi dan mengarahkan mereka untuk memilih tempat bermain  yang benar; sesuai dengan umur, tidak mengandung kekerasan, dan sebisa mungkin bisa mengasah skill mereka. 

Diantara sekian banyak pilihan, saya merekomendasikan beberapa game online yang bisa teman-teman temukan di  Culinary School  Games. 

Kenapa Culinary Schools Games?


“Maemnya nggak pake sayur!”

“Nggak mau lah masak. Nggak seru!”

Anak-anak seringnya seperti itu. Kerap saya menjumpai keluh kesah teman-teman sesama orang tua dimana anak-anaknya tidak menyukai sayuran dan juga hal-hal yang berhubungan dengan dapur. Kadang tinggal makan saja susah, apalagi mau dilibatkan untuk terjun ke dapur. 

Kalau analisa sederhana saya,  mereka tidak suka karena belum familiar atau tidak terbiasa. Atau bisa jadi karena belum mencoba. Nah, kenapa tidak dicoba melalui Culinary Schools? 

Web penyedia game edukatif anak anak


Culinaryschools.org  merupakan sebuah web yang menawarkan ratusan permainan online gratis dan bisa banget digunakan untuk membantu membiasakan anak untuk lebih familiar dengan aneka makanan, berbagai buah dan sayur, proses memasak, bahkan belajar bisnis restoran dan juga pekerjaan yang berhubungan dengan bisnis karir dan juga perhotelan. Selain itu, hal-hal lain yang berkaitan dengan lingkungan bisa dipelajari melalui banyak game yang tersedia.

Selain jenis permainan yang beragam, kelebihan lain dari  Culinary Schools Games adalah ia mudah untuk diakses. Jadi semua permainan yang disediakan  bisa  dimainkan melalui android, laptop, maupun computer desktop. 

Rekomendasi Game Kuliner Edukatif dari Culinary Schools

Bermain dan berpetualang di Cullinary Schools Game, kita akan bertemu dengan ratusan game online dengan banyak sekali kategori. Ada game edukasi makanan, memasak, mendaur ulang sampah, belajar bertani, belajar mengelola bisnis/usaha Food and Beverage, game petualangan, termasuk juga game Puzzle, brain game, mencari obyek yang tersembunyi, tetris game, dan juga permainan solitaire. Tinggal milih sesuai selera dan usia. 

Berikut beberapa game yang pernah dicoba Alya putri saya  dan dia mengaku suka karena seru:


Can I Eat It

Sesuai dengan nama permainannya, “Apakah Saya Bisa Memakan Ini”,  game ini cukup mudah untuk dimainkan. Bisa dimainkan anak remaja, dewasa, untuk hiburan, tapi unsur edukatifnya akan lebih tersampaikan jika game ini dimainkan oleh anak-anak usia balita. 

Game can I eat it

Pada prinsipnya, kita akan dihadapkan pada pilihan, YES or NO. Akan ada satu anak, yang membawa sebuah benda. Dengan menggunakan mouse atau tap dengan jari, kita  harus menentukan apakah benda tersebut termasuk benda yang bisa dikonsumsi atau bukan. 

Ingat, waktu yang diberikan sangat singkat.  Jadi kita harus cepat berpikir menentukan pilihan, dan sigap menggerakkan jari ataupun mouse. Kecepatan berpikir sangat diuji dalam permainan ini. Nge-lag bentar, habis waktunya 😃

Apabila dimainkan anak-anak batita/balita, kita bisa juga sambil membimbing mereka untuk mengetahui ragam benda yang ditampilkan. Jadi, bermain Can I Eat It, meskipun terlihat simpel, namun bisa melatih anak-anak untuk cepat mengambil keputusan, berprilaku sigap,  sekaligus menambah pengetahuan anak-anak tentang benda di sekitar mereka. 


The Boiled Egg

Bagi orang dewasa,  memasak telur bisa jadi merupakan proses memasak yang sangat mudah. Hal ini tentu saja tidak berlaku untuk anak-anak. Dengan memainkan permainan The Boiled Egg, gamers akan diminta untuk melakukan proses perebusan telur secara online. Hasil yang diharapkan, tentu saja telur yang matang sempurna. 

Memainkan game ini, berarti anak harus cekatan untuk merebus telur pada beberapa panci dalam waktu yang bersamaan. Mereka harus mengatur tingkat panas masing-masing panci, agar telur tidak gosong. Nah, disinilah ada pembelajaran dan nilai-nilai  yang bisa kita ambil. 

Manfaat positif yang bisa diambil dari permainan memasak  telur rebus ini adalah kita jadi mengerti bahwa multitasking itu bukan sesuatu yang mudah. Kalau boleh nebak, sepertinya cewek akan lebih jago mainin game ini deh.

 

Sweety Cooking Chocolate Cake

Nah, ini permainan yang akan membawa kita ke suasana sebelum hari raya lebaran, nge-baking. Jadi nanti melalui game online Sweety Cooking Chocolate Cake,  kita akan dibawa ke suasana dapur, terus tantangannya adalah memasak kue coklat.  

Tugas kita adalah mengikuti panduan yang diberikan. Kita akan diberi tahu benda atau bahan apa yang harus kita ambil, dan mengikuti step by step proses memasak kue sampai selesai. Ada beberapa manfaat positif yang bisa kita dapatkan dari game ini. Belajar memasak yang pasti.

Game kuliner edukatif

Selain itu, anak akan teredukasi bahwa makanan yang mereka konsumsi itu tidak langsung matang, tetapi  membutuhkan proses yang butuh kesabaran, ketelitian, dan juga tenaga dan waktu. Jadi diharapkan efek jangka panjangnya anak akan lebih menghargai makanan. Untuk anak-anak yang sehari-hari tidak menggunakan bahasa Inggris, maka panduan dalam game ini secara tidak langsung akan menambah kosakata mereka dalam bahasa inggris. 


Go To Market

Siapa sih yang nggak suka belanja? Hampir semua orang menyukai aktivitas ini, apalagi anak-anak. Saat mereka ada waktu luang, coba ajak mereka berbelanja di dunia maya dengan memainkan Go To Market. Belanja melalui game ini, tugas anak-anak hanya men-drag gambar makanan/sayuran dari troli menuju bayangan yang berada di sisi kiri. Saat benda dengan bayangan sudah cocok, makan nama benda/barang yang terlihat akan muncul. 

Game edukatif dari Culinary schools

Game ini cocok untuk dimainkan anak-anak usia pra sekolah, karena tingkat kesulitannya yang bisa dikatakan sangat rendah. Dengan memainkan game Go To Market, anak-anak akan menikmati waktu santai mereka sembari mengenal beragam benda yang sering mereka jumpai saat di dapur dan juga dalam kehidupan mereka sehari-hari.


Feed The Baby

Game kuliner anak


Permainan Feed The Baby ini agak mirip Can I Eat It, masih nggak jauh-jauh dari dunia makanan. Sama-sama ada timernya, jadi gamer harus bergerak dan berfikir cepat agak skornya bisa maksimal. Sesuai judulnya, di game ini anak diminta untuk secara cepat mengkategorikan jenis makanan apa yang terhidang di meja, apakah jenis sayuran, sumber protein, atau cemilan/kudapan. 

Game ini terdiri dari beberapa level, dan harus diselesaikan secara urut untuk bisa memainkan semua level yang ada. Secara umur, menurut saya paling cocok dimainkan anak usia Tk atau pra sekolah. Eh…tapi bisa juga kok untuk yang usia lebih besar, minimal untuk melatih kecepatan berpikir dan mengambil keputusan. 

Itu tadi rekomendasi beberapa game edukatif yang bisa dimainkan anak-anak saat mereka memiliki waktu senggang. Tapi tetap ingat, tetap harus dalam kontrol orang tua dan durasi bermain yang aman untuk kesehatan mata. Semoga tulisan ini bermanfaat. 


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

Posting Komentar