Mendapat Teguran Dari Google Adsense - Coretan Bunda

Kalau mendapat "surat cinta" dari Google Adsense saat pengajuan akun di terima, atau dikirimin PIN untuk  proses pencairan “gaji” dari adsense, pasti semua konten creator bakalan bahagia. Tapi, saat mendapatkan surat yang isinya teguran, bagi blogger itu seperti anak sekolah yang tiba-tiba dibanggil ke ruang BK, atau karyawan swasta yang tiba-tiba disuruh menghadap personalia. 

“Aduh, salah apa yaa?” Yakin, itu pikiran pertama yang terlintas di kepala.

Begitupun saya. Beberapa hari silam.

Seperti biasa, bangun tidur  setelah sholat subuh, atau kadang pegang Hp dulu baru sholat, cek WA dan lain-lainnya. Eh, lha kok ada notif email masuk, dengan pengirim Google Adsense. Setelah saya buka, begini penampilannya:

Jadi pihak Google Adsense menilai blog ini telah melakukan pelanggaran, dan saya harus melakukan sesuatu. Kalau tidak, bisa saja google akan berhenti menayangkan iklan di blog yang tengah teman-teman baca ini. Ya, tampilan blog lebih bersih sih kalau tanpa iklan. Tapi menurut saya jadi sepi. 

Jujur, agak bingung juga sebenarnya pas pertama mbaca email teguran. Setahu saya, sudah cukup lama iklan terpasang, malah lama nggak bikin artikel baru. Seingat saya, artikel-artikel yang ada juga biasa-biasa saja isinya, nggak melanggar aturan maksudnya.

Hal-Hal yang Dianggap Melanggar aturan Google Adsense

Meskipun blog adalah sarana aktualisasi ide bagi seorang blogger, namun bukan berarti tak ada aturan yang harus ditaati. Bebas nulis, tapi tetap terikat peraturan. Termasuk artikel-artikel yang ditempeli iklan oleh google. Google memiliki wewenang atau kuasa untuk memilih konten atau artikel yang sesuai. Apa saja konten atau artikel yang dianggap melanggar aturan?

1. Konten ilegal atau konten yang melanggar hukum. Misalnya saja artikel yang mengajak pembaca untuk melakukan aborsi atau tips berjudi biar menang misalnya. 
2. Konten yang melanggar kekayaan intelektual
3. Konten bermuatan spesies langka dan terancam punah
4. Konten yang berbahaya dan menghina
5. Konten yang mendukung prilaku ketidakjujuran
6. Konten menyesatkan
7. Konten bermuatan software bahaya
8. Konten seksual dan vulgar
9. Konten keluarga bertema dewasa
10. Konten pelecehan seksual dan pedofilia

Dari ke 10 unsur tersebut, setelah mengecek url / link mana saja artikel yang dianggap bermasalah sama google adsense saya nggak habis pikir. Ternyata link tentang steril kucing yang dianggap google adsense sebagai konten seksual dan vulgar. 

Memang ada foto kucing yang nggak pake celana sih. Tapi bukankah itu wajar? Atau bisa jadi karena ada kata steril, hingga dianggap konten dewasa. Byuh...byuh...

Mencoba Langkah Minta Peninjauan

Mencoba maklum dengan kesalahpahaman Google Adsense dengan blog ini. Bagaimanapun harus maklum, karena yang ngecek robot. Sebenarnya, ada beberapa langkah yang bisa diambil blogger/publisher ketika mendapat teguran dari Adsense terkait dengan kontennya. Pertama, minta peninjauan, kedua menghapus iklan yang ada diartikel, atau ketiga menghapus artikel.

Untuk opsi ketiga, kok sayang sekali rasanya. Artikel yang dianggap Adsense bermasalah, justru artikel yang banyak visitornya. Awalnya, saya ingin memilih jalan tengah, memilih opsi ke dua; mensetting agar iklan tidak tampil di 4 artikel yang dianggap bermasalah tadi. Tapi setelah saya pikir-pikir, kenapa tidak mencoba opsi minta peninjauan terlebih dahulu? Meminta peninjauan, secara mudah adalah minta google sekali lagi melakukan cek ulang apa benar-benar artikel saya termasuk golongan artikel yang dilarang untuk dipasangi iklan.

Bismillah, saya minta peninjauan ulang. Caranya juga mudah. Ada opsi di dashboard nya Google Adsense, di ulik aja nanti ketemu opsi tadi. Saya harus menuggu 24 jam.

Dua hari lalu, saya dapat surat kembali dari Google Adsense. Bukan lagi surat pelanggaran, tapi kabar kalau permintaan peninjauan saya diterima. Jadi, postingan yang awalnya dinilai bermasalah akhirnya menjadi postingan yang wajar lagi. Lha memang postingan wajar kok.. Alhamdulillah..

Jadi poinnya apa nih? Nggak usah panik dulu. Baca pelan-pelan kalau dapat surat teguran, trus lakukan sesuatu yang bisa kita lakukan.