Menemukan "Pantai Pribadi" di Pantai Mbuluk Gunung Kidul.

3 komentar
Pantai Mbuluk

S
eperti apa jadinya kalau hanya karena penasaran akan sebuah rute, dan akhirnya rute tadi membawa kamu ke tempat baru yang awalnya tidak direncanakan untuk dikunjungi?

Alasan itulah yang membawa dan mengantarkan kami ke Pantai Mbuluk. Semuanya berawal dari penasaran, "di sana ada apa ya..?"

Berawal dari Pantai Kukup, lanjut jalan ke arah barat menyusuri tepian pantai, menyeberang satu gundukan karang ke Pantai Ngrawe yang tengah hits, kembali lagi naik satu bukit di sisi barat, dan sampailan kami di Pantai Mbuluk.

Medan-ke-Pantai-Mbuluk
Medan jalan untuk sampai ke balik bukit, sudah bertangga kok. Nggak gitu tinggi juga, jadi aman..😀

Berkali kali tulisan di papan kayu itu saya baca ulang. Mbuluk...bukan Mbluluk (calon buah kelapa). Benar, pantai ini memang bernama Mbuluk.

Pantai terlihat sepi dari aktivitas pengunjung. Ada beberapa yang datang berombongan, tapi semuanya hanya  lewat, tanpa singgah. Selain melalui Pantai Kukup, Pantai Mbuluk memang bisa dijadikan sebagai "pintu masuk" untuk menuju Ngrawe. Itulah kenapa saya menyebut pantai Ngrawe ini layaknya sebuah pantai Pribadi. Tak begitu luas, dan relatif sepi

Kondisinya jauh berbeda dengan dua pantai pengapitnya, Pantai Baron dan Pantai Ngrawe

Harga-tiket-masuk-pantai-Mbuluk

Lokasi-Pantai-Mbuluk
Ada jembatan bambu juga yang mengelilingi karang, kalau mau uji keberanian

Dua karang besar, dengan garis pantai yang tak begitu lebar, menjadi ciri khas pantai yang terletak di sisi timur Pantai Baron ini. Selain  sepi, itu kondisi pantai masih bersih dan alami.  

Kalau yang dicari pengunjung adalah model-model pantai berfasilitas lengkap, bisa jadi pantai ini memang belum memenuhi syarat. Di sini, semuanya masih terlihat sederhana dan seadanya. Tapi kalau mendekat ke alam dan kealamian yang kamu cari, sangat mungkin kamu akan betah berlama-lama di Pantai Mbuluk ini.




Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

3 komentar

  1. Sepintas kubaca mbluluk. Beneran masih sepi ya. Habis ini rame karena pada baca ini hehehe

    BalasHapus
  2. Mungkin karena yang diburu wisatawan muda-mudi sekarang itu aspek "instagramable-nya", jadi Pantai Mbuluk ini masih sepi pengunjung ya mbak. Tapi biarlah, kalau terlalu rame juga malah kurang bisa menikmati syahdunya ombak pantai.

    BalasHapus
  3. masih perlu sentuhan dari pemerintah yah biar menarik wisatawan

    BalasHapus

Posting Komentar