Di Jogja, dan Bingung Mau Kemana? Beberapa Wisata Alam Ini Bisa Kamu Kunjungi Sekaligus Dalam 1 Hari

16 komentar
Wisata jogja dalam satu hari

"Aku pengen ke Jogja, jalan-jalan, tapi kok bingung mau ke mana. Pengen aku nyobain wisata-wisata baru di sana. Tapi aku pengennya yang wisata alam...Enaknya kemana ya Lis..?.Oh, iya..aku punya waktu 1 hari". 

Seorang teman kuliah, yang kini di Jakarta beberapa waktu lalu berkirim pesan yang intinya kurang lebih seperti itu. Sebenarnya teman saya tadi  cukup hapal sudut-sudut Jogja, cuma memang sudah beberapa tahun terakhir berdomisili di Jakarta. Jadi ya wajar kalau kemudian dia penasaran ingin menjajal bertualang di beberapa obyek wisata baru nya Jogja.  Karena saya sering posting foto-foto wisata di media sosial, jadilah ia nanya ke saya. 
***

Belum begitu mengerti medan, punya waktu singkat, tapi pengen bisa maksimal untuk berwisata. Permasalahan yang jamak dialami wisatawan sepertinya. Kalau sudah begitu, kata kuncinya ya sebisa mungkin cari obyek wisata dengan daya tarik yang berbeda, lokasinya berdekatan, atau paling tidak jalur yang mesti dilalui sejalur. 

Untungnya, di Jogja itu semua memungkinkan. Di 4 kabupaten dan 1 Kota yang dimiliki, banyak tersebar lokasi-lokasi wisata yang saling berdekatan satu-sama lain, sehingga alokasi waktu yang digunakan untuk liburan, tidak hanya habis di perjalanan.

Diantara sekian banyak titik-titik lokasi wisata, berikut  area wisata yang bisa dijangkau dalam 1 hari:

Menikmati Kabut di Pinus Pengger

Hutan pinus Pengger berada di kawasan hutan pinus Mangunan, tepatnya Dusun Sendangsari, Desa Terong, Dlingo, Bantul. Dari arah kota Jogja, hutan wisata ini paling mudah dijangkau melalui kawasan Pathuk, Gunung Kidul. Jadi, setelah melewati Bukit Bintang dan melewati perempatan, pilih belok ke kanan ke arah Dlingo. Secara posisi, dibandingkan beberapa kawasan wisata serupa (wisata hutan pinus), Pinus Pengger berada paling utara, sehingga paling mudah dijangkau. 
Hal yang saya suka dari Pinus Pengger ini adalah, kawasan hutan yang terlihat bersih dan tak terlalu ramai. Pihak pengelola menyediakan banyak keranjang bambu yang difungsikan sebagai tempat sampah di area hutan. 

Bagi yang suka berfoto ria, tak perlu khawatir, karena di sini banyak tersedia spot-spot foto bergaya ala indian, yang tersusun dari batang dan ranting-ranting pohon. Tak hanya itu, karena masing-masing spot foto juga dilengkapi dengan informasi tentang makna dibalik bentuknya serta informasi mengenai  orang-orang kreatif dibalik penciptaannya.

Hutan pinus pengger
Salah satu spot foto Pinus Pengger. Foto: Dokumentasi pribadi

spot foto pinus pengger
Informasi tentang nama, arti, dan juga siapa tangan kreatif dibalik karya-karya seni ini, bisa  dilihat/dibaca langsung oleh pengunjung. Foto : Dokumentasi pribadi

Untuk bisa menikmati keindahan dan keasrian hutan pinus Pengger, pengunjung tak perlu merogoh saku terlalu dalam, hanya 2500 rupiah perorang, plus biaya parkir kendaraan, 5000 untuk kendaraan roda 4. Untuk bisa berfoto dengan spot yang memukaupun, tak ada patokan harga tertentu. Saat saya ke Pinus Pengger tempo hari, yang saya lihat hanya semacam kotak infak, jadi bersifat sukarela. Bagi pengunjung yang pengen menikmati hutan ini dengan cara lain, bisa juga menyewa hammock dengan tarif @10.000

Menurut saya, ada dua waktu terbaik untuk menikmati hutan ini, yakni pagi saat masih terselimuti kabut, atau malam hari.  Kabut, selain berasa romantis, juga berasa segar. Sementara di malam hari, menjadikan kerlap-kerlip lampu di Jogja bagian bawah menjadi background foto, menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak pengunjung. 

Sarapan Menu Tradisional di Pasar Kakilangit

pasar kuliner kaki langit
Seperti inilah lapak-lapak penjual di Pasar Kakilangit. Ada belasan pelapak, dengan barang dagangan berupa makanan, minuman, cemilan, dan juga oleh-oleh khas daerah. Foto : Dokumentasi pribadi

Pasar kaki langit, termasuk spot baru bagi pecinta wisata kuliner.  Letaknya masih berada  satu jalur dengan kawasan hutan, termasuk Pinus Pengger.  Menjadi menarik, karena apa yang  diperjualbelikan dipasar ini akan membawa kita bernostagia ke suasana Jawa tempo dulu. 

Di sini, kita akan bertemu  para penjual dengan pakaian tradisional, menu-menu kulineran lokal tempo dulu seperti gudeg manggar, jenang krecek, thiwul, dawet dengan penyajian yang berasa jadul juga; menggunakan peralatan makan yang berasal dari tanah liat. Tak berhenti di situ, karena suasana makanpun akan diiringi dengan pentas kesenian tradisional Jawa, misalnya gejog lesung.

Gejog lesung, seni musik yang bisa dibilang langka saat ini, tapi bisa ditemukan kembali di Pasar Kakilangit. Foto : Dokumentasi pribadi

Jangan lupa, sebelum melakukan transaksi  di Pasar Kakilangit, satu hal yang tidak boleh lupa adalah menukarkan uang rupiah dengan mata uang kayu di kedai penukaran uang. Mata uang kayu ini, menjadi keunikan tersendiri bagi pasar Kakilangit. Tak perlu khawatir, karena selesai berbelanja, mata uang kayu yang tersisa bisa kembali dirupiahkan. 

Soal harga? Aman. Menu-menu tradisional yang dijajakan di Pasar Kakilangit ini, hampir semuanya ramah di kantong, bahkan bisa jadi lebih murah dibandingkan harga di pasar tradisional. Selain aneka masakan makanan dan minuman tempo dulu, di sini pengunjung juga bisa berbelanja oleh-oleh khas Kabupaten Bantul, seperti wedang uwuh, geplak, sagon kering, dan lain sebagainya. 

Sayang nya, sampai saat ini pasar Kakilangit hanya beroperasi dua kali dalam seminggu, yakni hari Sabtu dan Minggu, pukul 06.00 pagi sampai 12.00 siang.


 Menikmati Deretan Panjang Pantai Gunung Kidul

Setelah menyegarkan paru-paru dengan udara hutan yang bersih dan mengisi perut dengan wisata kulineran di Kakilangit, perjalanan kita lanjutkan ke arah Kabupaten Gunungkidul, dengan menyusuri deretan panjang pantainya yang hampir semuanya menawan. Hanya dengan melewati 1 pintu retribusi, dan membayar 10.000 perorang, kamu tinggal memilih, dipantai mana kamu akan menghabiskan hari. Ada pantai Baron, Kukup, Krakal, Sundak, Drini, atau Indrayanti (Pulangsawal) yang cenderung ramai, tapi sudah full fasilitas, atau deretan pantai baru yang lebih sepi dan alami, sehingga berasa punya pantai pribadi seperti misalnya Pantai Watu Kodok, Pantai Ngandong, atau Pantai Watulawang. Karena jarak antar pantai sangat dekat, kamu bisa mencoba dua pantai atau bahkan lebih dalam 1 hari yang sama. Keren kan?!

Pantai Drini
Pantai Drini, Gunungkidul. Hampir setiap hari pantai ini padat wisatawan manca/domestik. Foto: Dokumentasi pribadi



Pantai Ngandong, deretan pantai baru dengan posisi bersebelahan dengan Pandai Sundak. Foto: Dokumentasi pribadi

Pantai Watulawang, pantai baru dengan lokasi yang cukup tersembunyi. Foto: Dokumentasi pribadi
Urusan destinasi beres, urusan berikutnya adalah akomodasi, salah satunya transportasi. Jakarta-Jogja, dari segi waktu, paling efisien memang menggunakan jalur udara, alias pesawat terbang. 

Untungnya, sekarang banyak kemudahan bagi pecinta wisata untuk berburu tiket pesawat ke Jogja. Modal PC, laptop atau ponsel dan kuota internet, tak perlu lagi antre atau keluar biaya transportasi. Cukup install saja aplikasi Pegipegi.







Dengan pegipegi, ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapat. Pertama, tentu saja praktis; tanpa perlu mengantre, kamu bisa berburu tiket pesawat murah kapan saja secara online 24 jam, dengan metode pembayaran yang juga praktis, via transfer ATM maupun kartu kredit. Kedua, kamu juga bisa memanfaatkan promo tiket pesawat yang sering diadakan. Lumayan kan, selisih harga tiket pesawatnya bisa buat beli oleh-oleh pas liburan. Ketiga, aman tanpa resiko kecopetan atau resiko tiket hilang. Kenapa? Karena kamu melakukan transaksi secara online di tempat aman, dan setelah transaksi berhasil, bukti transaksi akan dikrimkan langsung ke email. Dengan pegipegi, urusan tiket pesawat dijamin lebih murah, aman, dan nyaman.

Jadi bagaimana, sudah siap habiskan liburan di Jogja kan?

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

16 komentar

  1. Seru banget pasti ya abis lari ke hutan, nyasar ke pasar lalu belok ke pantai. Mauuu....

    BalasHapus
  2. wuah, tempat wisata di jogja ini emang kece kece banget yaaaa. Jadi ngiler pengen holiday ke jogjaaaahhhh. Langsung cari cari tiket di pegipegi aaaah. Makasi infonya maaaak

    BalasHapus
  3. Aduhh jadi kangen ngejogjaa. Gunung kidul udah puas aku eksplore. Nah hutan pinus ini nig yang belum. Langsung harus bilang suami nih biar cuss book tiket via pegipegi gampang dan aman

    BalasHapus
  4. Aku belum ke pengger dan pasar kaki langit, kepengen... ��

    BalasHapus
  5. Kebetulan tahun ini mau ke Jogja. Baca ini jadi nambah lagi referensi wisatanya, jadi makin bingung kan mau kemana aja nanti pas di Jogja, haha.. Jogja memang istimewa yaa :)

    BalasHapus
  6. senang yaaa kalua liat tempat wisata yang asli cakep dan menarik untuk dikunjungi. Aku jadi pengen main ke pantaiii deh

    BalasHapus
  7. Wisata Jogja selalu unik yaa, penasaran deh, banyak yang baru, aku belum pernah kunjungi..

    BalasHapus
  8. Waa.. terkahir aku ke Yogja tahun lalu dan ke tenpat wisata yang terkenal pada umumnya.. kalau ke Yogja lagi bisa nih masuk list. Dan emang jd lebih mudah yaa dengan pegipegi

    BalasHapus
  9. Pohon pinusnya, pingin rasanya berlama lama duduk duduk di sana. November lalu ke Jogja tapi gak sempet jalan-jalan ke tempat wisatanya.

    BalasHapus
  10. Di Pengger itu asyik ya, Mak. Edukatif, bisa sekalian tahu mengenai pohonnya. Saya kalau bisa ke Jogja kelak, pengen juga ke Pengger dan tempat-tempat yang ada di tulisan ini. Saya juga sudah install Pegipegi, lhoo :)

    BalasHapus
  11. Jogjakarta sebagai destinasi wisata nggak Ada matinya. bermunculan saja destinasi maupun acara budaya yang akan mengundang wisatawan datang ke sana. Begitupun untuk membeli tiket maupun memesan hotel sekarang sangat mudah. Merencanakan perjalanan ke Jogjakarta adalah satu yang menarik untuk saya

    BalasHapus
  12. Jogja selalu memikat ya.. jangankan wisata alam.. Malioboro yang begitu saja.. bikin pengen selalu kembali..

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus
  14. Jogja gak pernah kehilangan akal untuk membuat tujuan destinasi wisata. Selalu adaaa aja tempat baru yang wajib dikinjungi klo kesana.

    BalasHapus
  15. Meskipun sudah beberapa kali ke Yogya tapi tetap pengen balik lagi karena masih banyak yang belum saya kunjungi. Yogya wisatanya lengkap ya Mbak, ada pantai, wisata alam, tradisional, dll.

    Satu keinginan saya yang belum terpenuhi, foto di depan tulisan: Jalan Malioboro, hehe. Dulu waktu ke sana, spot tersebut penuh orang berfoto dan gerimis lagi, jadi harus cepet-cepet kembali ke bis :).

    BalasHapus
  16. Jogja..banyak yg jatuh cinta dengan kota ini ya ...kalo pulang bikin kangen katanya...

    Aku belum perna hampir ke ke kota Jogja..padahal dulu udah sampai Borobudur. ..

    BalasHapus

Posting Komentar