Federal Oli Matic, Karena Untuk Motor Matic, Saya Mau Yang Terbaik

15 komentar
Bagi saya, sepeda motor adalah salah satu partner hidup. Sejak SMA-kuliah-bekerja- dan sampai sekarang, inilah moda transportasi yang paling banyak mengantarkan saya ke tujuan. Saya nggak bisa bayangin, kalau saya nggak bisa mengemudikan motor, sementara tempat tinggal saya jauh dari jangkauan angkutan umum. 


Sharing Pengalaman; Dari Manual ke Matic



Saya ingat, begitu masuk SMA kakaklah yang ngajarin teknik/cara mengemudikan sepeda motor. Dibekalinya juga saya sedikit ilmu; kapan harus servis, kapan harus isi oli, dimana letaknya busi, dan untuk belajar titen saat di jalan (tau dimana ada tukang tambal, penjual bensin eceran, dan letak bengkel) kalau sewaktu-waktu butuh bahan bakar, motornya mengalami kebocoran ban atau ngadat nggak mau jalan.  

Setelah lancar, baru saya boleh membawanya ke sekolah. Era itu, seingat saya semua motor bertransmisi manual. Cuma ada dua pilihan, 2 tak dan 4 tak. Saat SMA, motor saya tipe bebek 2 tak. Yang saya ingat, tarikan gasnya agak berat, sedikit berasap pada knalpot, dan ada indikator di panel stang yang menyala merah ketika oli mesin mesti ditambah.


Ketika kuliah, saya pindah ke motor 4 tak. Tarikannya lebih kencang, dan saya nggak lagi harus menambahkan oli, tapi menggantinya. Otomatis, saya harus memantau jarak tempuh melalui speedometer, dan berusaha mengingat untuk mengganti oli (di bengkel) per 2000 km. Serius, ilmu saya di bidang teknis permotoran sangat minimalis; mencari tukang tambal saat ban bocor,  mengisi bahan bakar saat fuel indikator mendekati E (empty), nggak boleh telat mengganti Oli dan servis rutin, dan mencari bengkel terdekat kalau mogok. Itu saja.

Kehadiran motor matic di awal tahun 2000an, nggak membuat saya bergeming. Saya masih setia dengan motor bertransmisi manual. Hingga kemudian motor lama sering rewel karena faktor usia, di awal tahun 2014 saya mantap pindah haluan dan pilihan, dari manual ke matic. 

Motor yang sekarang saya pakai untuk aktivitas sehari-hari

Perawatan Dasar Untuk Motor Matic

Sayangnya, saya seperti perempuan kebanyakan dalam hal otomotif. Lebih banyak berposisi sebagai PENGGUNA. Tapi saya tahu, kendaraan yang saya pakai adalah salah satu asset saya dan keluarga, yang mesti dijaga. Biar saya makenya lancar, awet, dan suatu saat kalau mesti saya tukar, harga purna jualnya nggak jatuh. Perawatan sederhana yang sebisa mungkin saya lakukan meliputi:
  • Menyempatkan untuk memanasi mesin sebelum motor dipakai. Idealnya 5 sampai 10 menit. Itung-itung sambil berdoa, biar rumah yang ditinggal aman, perjalananpun lancar.
  • Seandainya bener terburu-buru, oke lah skip poin pertama, sekali kali nggak apa-apa. Tapi pas motor udah jalan, motor nggak boleh langsung di geber gasnya. Pelan-pelan aja dahulu, baru kemudian kecepatan di tingkatkan.
  • Nggak boleh males isi bahan bakar, apalagi menunggu sampe motor nggak bisa jalan. Yang paling bagus, adalah segera isi bahan bakar begitu jarum sudah mendekati zona merah. Intinya, nggak boleh sampai kehabisan karena keterlambatan dalam pengisian bahan bakar bisa menyebabkan kerusakan pada pompa injektor.
  • Jangan sungkan datang ke Bengkel. Lha ini, karena nggak semua dari kita (apalagi golongan ibu-ibu) ngerti tentang ilmu permesinan. Untuk hal-hal yang nggak mungkin kita tangani sendiri, misalnya ganti oli, pengecekan busi, pengecekan kondisi aki, pembersihan ruang transmisi dan juga pengecekan v belt motor, pasrahkan saja pada mas-mas montir di bengkel. 
Ketika memutuskan menggunakan motor matic, saya tahu konsekuensinya. Perawatannya memang harus lebih cermat dibandingkan motor manual. Saya ingat ketika dulu ke dealer, pas saya bimbang antara manual (lagi) ato matic, sementara dari segi body kok saya lagi butuh motor matic, seorang mas-mas karyawan bilang ke saya "Kunci utamanya perawatan matic itu oli motor kok mba..jangan sampai telat ngganti. Trus pilih juga yang sesuai". Oke lah, pesan itu saya ingat baik-baik. Saya selalu nanya seusai prosesi servis/ganti oli, di kilometer berapa nanti saya mesti kembali (lagi).


Federal Matic, Oli Terbaik Untuk Motor Saya

Setelah berstatus sebagai pengguna motor matic sekitar 3 tahunan, saya sudah merasakan kenyamanannya. Dibanding dengan tipe manual, jelas lah matic lebih enakan. Yang pasti, kaki nggak lagi pegel pindah persneling, dan injak rem, karena semua tugas pindah di bagian tangan. Tapi, satu yang nggak bisa dibohongi dari motor matic adalah, mesinnya LEBIH CEPAT PANAS. Makanya, motor matic butuh sesuatu yang bisa cepat mendinginkan. Apalagi kalau dipakai di jalanan padat, bermacat-macet ria, dan dalam jangka waktu yang lama. Kesimpulannya adalah kepadatan lalu lintas dan jarak yang kita tempuh, berbanding lurus dengan kenaikan suhu mesin motor. Nah lho..

Terngiang-ngiang pesan mas-mas di dealer tentang perlunya pemilihan oli motor terbaik, hingga kemudian pilihan saya jatuh pada oli Federal matic  Kenapa? Karena Oli Federal matic diperkuat dengan teknologi Heat Protection Formula dan Synthetic Special yang membuat salah satu produk Federal Oil yaitu Federal Matic, terkenal sebagai 'spesialis dingin'.

Dengan heat protection formulanya, ia mampu mendinginkan mesin sehingga mesin tidak cepat panas. Kalau mesin tidak cepat panas, itu artinya tarikannya pun akan tetap enteng, lebih irit bahan bakar, dan kuantitas oli motor matic tidak cepat berkurang. Banyak kok yang sudah membuktikan kalau dengan Federal matic spesialisis dingin, maka fungsi oli akan 2x lebih efektif, tarikan gasnya 2x lebih kencang, dan mesin pun 2x lebih bandel. 



Meski manfaatnya buanyaak, asyiknya lagi --penting nih buat para Emak-- dari segi harga, oli Federal matic spesialis dingin terjangkau banget harganya. Nggak gembira gimana coba, kendaraan tetap terkendali dan mesin senantiasa dalam kondisi prima, tapi tanpa mengacaukan anggaran rumah tangga. Lebih penting lagi, kondisi motor saya lebih aman terkendali dengan federal matic spesialis dingin, karena mesin jadinya lebih terawat, sehingga otomatis umur mesin akan menjadi lebih tahan lama. 
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

15 komentar

  1. bener mbak, enaknya pakai motor matic itu kaki ngga cepet capek gegara buat mindah-mindahin gigi. tinggal duduk cantik, tarik gas sama standby rem aja, langsung meluncur lah itu sepeda motor ke tempat tujuan :)

    boleh dicoba ini oli federal maticnya *padahal motorku masi motor bebek biasa wkwk*
    buat tak referensi-in ke bapak maksudnya, karena beberapa bulan lalu, beliau udah hijrah juga jadi pengguna matic hehe

    BalasHapus
  2. Saya sekarang juga lebih suka pake motor matic, gak pake mikir masukkan plus kurangi kopling tinggal tanggal main gas saja

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, apagi klo pas kondisi jalan padat merayap, kerasa enaknya pke motor matic ya

      Hapus
  3. setuju memang untuk motor matik harus menggunakan oli yang terbaik

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup! Biar mesinnya juga awet..performanya juga bagus klo olinya ga asal2an

      Hapus
  4. Motorku ada yang manual, matic, dan listrik. :D
    Sukses ya mbak...

    BalasHapus
  5. Enakan matic dong, apalagi di kota Jakarta, yang macetnya kagak ketulungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setuju aku..
      Makasih ya, sudah maen ke blog aku

      Hapus
  6. ponakanku ada yang dulu pas kuliah ganti ke matic gara2 capek ngopling jogja-madiun.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oh..kuliah di Jogja mba..
      Klo jarak jauh gitu mmng capek klo mesti kopling n pindah persneling

      Hapus
  7. Federal oil metic Emang nolong banget deh buat ngademin mesin motor kita, eh saya jg pake federal oil yg buat motor manualnya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hore..bnyak temennya😊 mkasih ya mba..sudah maen ke sini

      Hapus
  8. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Posting Komentar