Suatu hari..pas kondisi capek..atau PMS..entahlah..agak lupa. Tapi Raka yang jadi sasaran. Waktu itu dia lagi kumat bandel..hingga emosi saya naik. Biasanya karena telinganya yang ngilang. Terlalu sering bilang "nanti"..atau kalau nggak gitu njawab "iya.." tapi tetap nggak beranjak dari tablet atau tv.
"Ka...klo kamu bandel..tak balikin ke perut ibu lho!" (teori parenting..nggak boleh ancam2 anak..tapi fakta di lapangan..sering lupa sama teori..wkkk..wkk)"
"Lha..memangnya dulu kok bisa ada aku itu, gimana to bu..?"
Gubrak. Nggak nyangka akan ada pertanyaan seperti itu. Diam sesaat. Bingung mau njawab apa.
***
Dulu pas jamannya saya kecil...saya mbayangin bayi atau adik itu terbuat dari kaca atau gelas, atau piring pecah gitu. Nggak ngerti juga kok logika saya sampai ke situ. Tentang darimana bayi keluarpun..sampai saya kelas 4 atau 5 SD saya masih percaya dengan tetangga yang bercerita bahwa bayi itu keluar lewat udel.
Jamannya saya kecil adalah jaman dimana seks dianggap tabu. Kalau pun dapat pendidikan seks, secara jalur formal hanya lewat pelajaran biologi, yang seringnya ditaruh di bab bagian paling belakang. Kalau sudah begitu, paling guru hanya bilang "baca sendiri, nanti kalau ada yang belum jelas..boleh ditanyakan, karena minggu depan ujian"
Reproduksi, seks menjadi materi yang jarang jadi topik bahasan. Lha yang mau nerangin aja kadang sungkan duluan, apalagi yang nanya. Dan tradisi itupun masih banyak kebawa sampai sekarang, termasuk saya. Trus kalau anak sendiri yang nanya asal-usul bagaimana proses pembentukannya gimana dong?
Teori parenting banyak menjelaskan tentang pentingnya peran orang tua untuk memberikan pendidikan seks ke anak sejak usia mereka masih kecil. Tentu saja metodenya di sesuaikan dengan umur dan perkembangan anak. Terus terang, saya masih belum siap seandainya menerangkan tentang campur tangan sperma dan sel telur dalam hal ini. Takut nantinya semakin panjang pertanyaan, dan saya tergagap-gagap menjawabnya.
Lalu terkait pertayaan Raka, di saat - saat genting muncullah ide untuk bilang ke dia:
"Bayi itu titipan Alloh..yang dititipkan kepada orang tuanya melalui perut. Orangtua berkewajiban merawat anak...sementara anak-anak ya kudu patuh pada orang tuanya"
Untung belum dikejar pertanyaan, dan belum mesti njelasin tentang sperma dan sel telur... #belumsiapsaya.😁😁
