Taman Pintar Yogyakarta, Wahana Bermain yang Mencerdaskan dan Menyenangkan

8 komentar


Pengalaman berwisata di Taman Pintar di yogyakarta ini sungguh bermanfaat dan menyenangkan. Banyak wahana yang menghibur dan mencerdaskan. 


wisata taman pintar yogyakartaHiii ngeriiii.....Raka sepedaan bareng sama tengkorak! Eh...tapi nggak lah, saya ralat aja. Lebih tepatnya adalah, Raka sedang belajar mengamati anatomi tubuh manusia secara fisik. 

Ketika kakinya mengayuh pedal sepeda, maka secara berbarengan si tengkorak akan melakukan gerakan yang sama. Jadi ia pun jadi tahu, tulang-tulang mana saja yang terlibat ketika kita melakukan gerakan mengayuh. Asyik kan?

Itu baru sebagian kecil, dari banyak banget ilmu yang bakalan kita dapatkan hanya dengan mengunjungi Taman Pintar Yogyakarta. Letaknya yang berada di jantung kota, membuat tempat ini sangat mudah dijangkau. Mau pake motor, mobil, angkutan umum, atau bahkan jalan kaki setelah puas menyusuri trotoar dan pertokoan Malioboro, bisa banget! 

Trus apa saja yang bisa kita nikmati atau lebih tepatnya kita pelajari ditaman pintar? Banyak poll! Sebagai ibu, saya merekomendasikan tempat ini sebagai tempat wisata keluarga kebanggaan kota Jogja. 


Sebagai penghuni Jogja asli, tentu bukan pertama kalinya saya ke sini. Beberapa kali untuk Raka yang salah satunya saya posting di sini, tapi untuk Alya, ini adalah pengalaman pertamanya. 

Bisa ditebak, begitu memasuki playground area, an pintar, gadis mungil saya ini langsung heboh. "ocot-ocot......" begitu teriaknya. Perosotan maksudnya, begitu melihat terowongan pohon yang berada di sisi selatan. Di playground ini bisa ditemui berbagai wahana bermain anak, tanpa meninggalkan content pendidikan seperti parabola berbisik, dinding berdendang, air menari, dan juga desaku permai. Oh, ya....untuk bisa menikmati dan mencoba itu semua, pengunjung tidak ditarik biaya, alias gratis....tisss! 

Taman pintar sendiri, terdiri dari beberapa bagian, dengan gedung oval sebagai pusatnya. 

Untuk masuk, melihat, menikmati, dan mencoba isi dari beberapa gedung yang ada, pengunjung harus membeli tiket terlebih dahulu. Tarif untuk gedung yang berbeda, berbeda pula. Tarif tertinggi adalah 10 ribu /orang untuk anak-anak, dan 18 ribu untuk dewasa. Dengan satu tiket tersebut, pegunjung bisa masuk gedung memorabilia dan gedung oval.

Harga yang relatif murah, apalagi dibandingkan dengan informasi dan ilmu yang bakalan kita dapatkan nantinya. Sesuai dengan namanya, gedung memorabilia berisi benda-benda masa lalu yang mengandung nilai sejarah. Begitu masuk, kita akan disuguhi foto-foto besar Sultan Jogjakarta dari masa ke masa, termasuk tokoh-tokoh pergerakan nasional, seperti Ahmad Dahlan, lengkap dengan informasi singkatnya. Ada juga manekin-manekin berpakaian lengkap prajurit keraton Jogja, dengan informasi lengkap seputar tugas dan kedudukan mereka. Dibagian akhir, pengunjung dapat menggali informasi tentang perjalanan pemimpin bangsa indonesia dari era Soekarno, sampai kepemimpinan SBY. 

Klo gedung memorabilia wahananya pecinta sejarah, maka menurut saya, gedung oval adalah surganya anak-anak atau generasi pecinta sains. Tak hanya mendapatkan informasi dari bahan-bahan tulisan yang tertempel, dan juga melalui media-media komputer peraga, tapi anak-anak bisa mempraktekkan langsung berbagai percobaan dengan alat peraga yang tersedia. Lalu,bagaimana dengan anak-anak atau pengunjung yang tidak begitu menyukai dunia ke-IPA-nan, seperti saya? Jangan khawatir, banyak juga alat-alat peraga yang masuk dalam lingkup ilmu sosial, budaya, bahkan olahraga.



Pintar, dan buku. Relasinya amat dekat sepertinya. Itu juga mungkin yang melatarbelakangi keberadaan sebuah perpustakaan, diarena wisata keluarga. Jelas saja saya mampir, tapi sayang nggak bisa berlama-lama... Mau lihat jadwal pemutaran film 4 D dulu:-) Lengkap sekali tho? oh...belum habis! Setelah belajar banyak hal di gedung oval, mendekati pintu keluar, pengunjung siap dimanjakan food court arena. Ada yang tanya, menunya apa saja? Lengkap! Mulai dari ayam goreng, mie, bakso, empek-empek, burger, dan juga beberapa gerai minuman bisa didapatkan dengan mudah. 

Setelah puas menikmati makanan, minuman, dan suasana yang ada bagi pecinta buku...Inilah area anda. Yup, karena alur keluar pengunjung memang sengaja di lewatkan melalui kawasan ratusan kios-kios pasar buku di kawasan Taman Pintar. 

Pilihan, ada ditangan pengunjung, sekedar melihat, membeli beberapa, atau bahkan memborong. Koleksi barang di pasar buku ini jangan ditanyakan, karena memang semua kategori buku dari pelajaran, hingga hiburan semua ada. Dari yang kategori isi serius hingga ringan, fiksi atau nyata, tebal atau tipis, mahal atau sangat murah, semua tersedia.

Hari itu Raka meminta dibelikan komik terbitan Mizan Media Utama, serial Kecil-kecil Punya Karya, sementara Alya, buku dongeng fabel seperti biasa. 

 Akhirnya selesai juga acara jalan-jalannya. Tapi, kok belum puas sepertinya. Besok lagi ah, ...! Kali aja, saat kedatangan kami esok hari, Taman Pintar sudah semakin lengkap dan semakin cantik :-)

Info: TAMAN PINTAR YOGYAKARTA
Jl. Panembahan Senopati 1-3 Yogyakarta Tlp 0274-583713, 583631
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

8 komentar

  1. Dari dulu klo ke jogja cmn lewt2 aja ke taman pintar, jadi pengen ngajak erson jalan2 ksini mak, cuman nanti ah, nunggu gedean dikit :)

    Thanks infonya ya mak :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama Mak, makasih sudah mampir. Salam sayang buat erson ya!:-)

      Hapus
  2. aiih... asyik banget ya... anak2 tamasya sambil belajar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mbak.... Ayuk, ajak anak-anak ke taman pintar:-)

      Hapus
  3. Keren mba taman pintarnya, yang kayak gini bagus untuk mengedukasi soalnya anak-anak itu punya rasa ingin tahu yang tinggi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mas, salut sama pengelola ni tempat...makin hari makin sip n komplet!

      Hapus
  4. wah...anak-anakku bisa ga mau pulang kalo diajak ke sini. simbok garuk-garuk kelapa eh kepala deh.

    BalasHapus
  5. Ga pa-pa, suatu hari nanti...kita ajak anak2 ke sini...biarkan mereka bermain sendiri, kita tinggal ngawasi....sembari ngerumpi:-) ok?!

    BalasHapus

Posting Komentar