Street Feeding

Posting Komentar
Street feeding


Botol bekas air mineral berukuran tanggung itu sengaja saya simpan. Saat ingin ke pasar, atau pergi ke tempat yang potensial bakalan ketemu kucing, botol  saya isi dengan makanan kucing jenis dryfood dan lantas menyelipkannya di tas. 

Yes, saya pengikut gerakan street feeding. Mandiri aja sih, nggak ikut komunitas. 

Ya, meskipun belum rutin dan  kadang masih sering kelupaan..tapi saya menyukai aktivitas street feeding ini. Seneng aja sih. Ada kebahagiaan tersendiri ketika saya bisa ketemu dengan kucing-kucing liar, dan melihat mereka melahap dryfood yang saya bawa. 

Secara gampang, street feeding bisa diartikan sebagai kegiatan memberi makan hewan-hewan liar di jalanan seperti kucing atau anjing. Sasaran utama dari aktivitas ini adalah hewan yang ditemukan dalam kondisi lapar dan tidak berpemilik. 

“Halah, kayak nggak ada kerjaan. Sesama manusia saja yang lapar banyak, ngapain ngasih makan ke kucing?”

Ada nggak yang punya pemikiran seperti itu?  Sangat mungkin ada. 

Begini. Kalau manusia lapar, dia masih bisa menggunakan akalnya. Dia akan bekerja dan bisa berusaha untuk memenuhi kebutuhan pokoknya. Tapi kalau kucing? 

Sekian puluh tahun yang lalu, ketika banyak lahan masih berupa  sawah dan belum berwujud bangunan seperti sekarang, mungkin kucing masih bisa sejahtera tanpa campur tangan manusia. Binatang ini masih bisa berburu mangsa untuk mencukupi kebutuhan makan. Dia masih bisa mandiri dengan mengandalkan apa yang ada di alam. Tapi kini? Alam sudah hamper sepenuhnya dipake oleh kita, manusia. Sawah-sawah tempat tikus, hewan-hewan kecil hidup sudah berubah wujud menjadi rumah dan berbagai bangunan lain. 

Jadi sudah sepantasnya kita mengganti apa yang telah kita ambil dari mereka. Salah satunya dengan cara street feeding ini. 

Di Jogja sendiri, ada beberapa komunitas yang menggerakkan dan menggalakkan street feeding. Ada Edupets, Animal Friend Jogja, Peduli Kucing Pasar, dan mungkin masih banyak lagi. Salut sih sama mereka-mereka ini karena apa yang mereka lakukan, trus di post di media sosial, menurut saya menginspirasi. 

Kucing tak bertuan itu memang kadang mbikin nambahi kerjaan (saat mereka eek sembarangan misalnya), tapi keberadaan mereka juga berguna kan untuk lingkungan? Pengusir tikus misalnya. Apalagi, kucing adalah hiburan lha wong bisa jadi teman bermain dan berbagi cerita.

Ah, untuk yang ini, sepertinya hanya cat lover yang bakalan ngerti. Btw, pernah mencoba street feeding? Ikutan yuk, biar ngerti rasanya! 

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

Posting Komentar