Buah Hati Kena Tungau? Coba Cara Ini!

2 komentar
cara mengatasi digigit tungau



Kecil, tapi ngeselin. Itulah tungau atau kami biasa menyebutnya tengu. Binatang berwarna merah ini, meskipun berukuran kecil, tapi kalau sudah berulah, sering mbikin salah tingkah. Mau digaruk malu...tapi kalau nggak digaruk kok gatel banget.

Jaman kecil, saya ingat beberapa kali ketek saya dipakai buat 'rumah' si mungil ini. Kadang ketek, kadang di puser. Selain bentol dan berwarna  merah,  gatelnya minta ampun. Pas kecil saya hobi maen sama kakak, blusukan ke kebun, sawah, nyolong tebu aja udah pernah. 

Nah, sekarang jadi ibu, punya anak cowok...udah nggak kaget lagi saat tiba-tiba ngeluh gatel, trus setelah dicek ternyata ada bentol, dan setelah diteliti lebih seksama ternyata ada titik merah keciiiil. Itulah tungau! Kalau di tempat saya, lebih familier dipanggil tengu.

Nggak  kehitung lagi sudah berapa kali Raka terjangkiti binatang super mungil itu.  Pernah diketek, dan paling sering di bagian "burung". Ya memang anaknya dari kecil kinestetis, jarang diam. Kalau pas main di luar, ya sering banget njelajahin kebun. Dan payahnya, di musim penghujan itu memang kayaknya musim tengu untuk berkembang biak, jadi banyak dan sering pengen maen ke bagian tubuh manusia.

Tanda-Tanda Terkena Gigitan Tungau

tanda-tanda kena gigitan tungau

"Bar dolan no ngendi koe Le...lha iki keno tengu kok"  (Habis main dari mana kamu Nak, ini kan kena tengu gini kok) Kata Dokter bpjs waktu itu sambil tersenyum, ketika saya antar Raka periksa ke dokter.

Keluhannya waktu itu tiba-tiba "burung Raka" bengkak dan mengeluh gatal. Disweeping pak suami nggak nemu apa-apa, dan akhirnya dibawa ke dokter. Setelah itu baru ngerti..oh, ternyata kalau sudah masuk jaringan kulit, tengu ini nyaris tak terlihat. 

Tanda paling umum adalah bentol kecil, dengan area sekitarnya berwarna kemerahan. Kalo sudah menclok di "burung" biasanya ini yang bikin panik karena akan mengubah bentuk menjadi besar, gatal pula. 

Awalnya pas belum tahu, sebagai orang tua ya kami panik. Tapi setelah kasus pertama kali ke dokter itu, akhirnya kami hapal. Langkah-langkah yang bisa diambil saat bagian tubuh kita/buah hati terkena tengu adalah:
  • Kalau masih bisa, ambil tengunya. Kadang bisa kalau posisi tengu belum begitu masuk ke dalam jaringan kulit. Bisa "dicongkel" dengan kuku, di "suru"/di dorong dengan sobekan daun pisang, atau minta bantuan lakban. Gunakan lakban yang mempunyai daya perekat kuat, tempelkan pada area yang diduga sebagai tempat menempelnya tengu, dan tarik dengan cepat. Biasanya tengu akan ikut menempel pada lakban.
  • Kalau si tengu tetap bandel tak mau berpindah, olesi dengan minyak tanah. Ini cara kuno, tapi beneran manjur. Biasanya tidak sampai satu hari, tengu akan mati dengan sendirinya, area yang awalnya bengkak akan mengempis dan gatal perlahan hilang. Sayangnya, sekarang cukup susah untuk mendapatkan minyak tanah.
  • Gunakan minyak tawon. Caranya masih sama, minyak dioleskan pada area yang disinyalir sebagai tempat mangkalnya tengu. Pernah nyoba cara ini gara-gara nggak punya stok minyak tanah, dan bengkak hilang dihari ke dua (3x pengolesan dengan minyak tawon)
  • Bawa ke dokter. Biasanya dokter akan meresepkan salep-salep antibiotika.
Sebenarnya ada beberapa cara lagi yang katanya efektif, tapi saya belum pernah mencobanya, misalnya dengan mengolesi area yang gatal dengan parutan bawang merah, "meracuni" tengu dengan remasan daun sirih, dan juga mengolesnya dengan minyak kayu putih. 
Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. Waduh...udah sehat ya raka?

    Iya ini pancen penyakit yang sering dialami anak-anak.

    Kalo ga pas di burung, pake minyak kayu putih sih oke ya lis. Panas-panas juga gpp.

    BalasHapus
  2. Pas kecil mah iya di ambil, tapi pas dah gede kadang greget jadi olesin aja minyak kayu putih hehe

    BalasHapus

Posting Komentar