Keluarga kami punya cerita buruk, tapi bisa jadi ada pesan yang bisa diambil sari sana. Satu generasi yang lalu, nenek saya meninggal karena TBC --masyarakat desa lebih familiar dengan sebutan 'sakit nafas'. Sayapun ingat, ada Bu Lik saya --yang kala itu masih sangat muda, sudah menjalani pengobatan rutin --tapi mungkin karena stadium penyakitnya sudah lanjut, akhirnya meninggal pula, karena penyakit yang sama. Bermasalah dengan paru-paru.
Kenapa semuanya seolah lambat tertangani? Karena kejadiannya memang sudah sangat lama. Di pertengahan era 80-an, saat saya masih kecil. Ketika rata-rata pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan sebuah penyakit masih rendah. Ketika anggaran rumah tangga nenek saya waktu itu sebagian besar sudah habis untuk biaya konsumsi sehari-hari. Jadi, harap maklum.
Tapi membaca tulisan mba Nia Hesti Aprilia, dalam tulisan triggernya untuk KEBloggingCollab, TBC: Si Diam-diam Menghanyutkan, saya jadi tau kalau sampai saat ini pun, di dunia kesehatan TBC masih menjadi silent killer yang mesti diwaspadai, dan lebih penting lagi ditangani.
Merujuk pada dari WHO, di tahun 2015, sebanyak 10,4 juta penduduk dunia terserang TBC dan 1,8 juta penduduk dunia meninggal karena penyakit ini. Pada tahun yang sama pula, sebanyak 1 juta anak kecil di seluruh dunia mengidap TBC dan 170.000 diantaranya meninggal. Data WHO juga menunjukkan bahwa pada tahun 2015, Indonesia termasuk dalam 6 besar negara dengan kasus baru TB terbanyak.
Tuberkolosis sendiri dibawa oleh bakteri Mycobacterium tubercolosis, dengan penyebaran yang relatif mudah. Lewat udara. Jadi kasarannya, kita berinteraksi dengan penderita TBC aktif saja..kalau daya tahan tubuh pas tidak bagus, kita bisa potensial untuk ikut kena! Waduh..
Cara/Langkah untuk Menjauh dari Tubercolosis (TBC)
Bentengi diri sendiri. Amankan lingkaran terdekat, dalam hal ini lingkungan keluarga dulu tentunya. Bekali anak-anak dengan imun yang baik, dengan melindungi mereka dengan vaksin BCG sebelum 2 bulan. Done, saya sudah lakukan untuk Raka dan Alya. Imunisasi bagaikan perisai tubuh, yang berguna untuk perlindungan anak terhadap gempuran virus dan bakteri.
Waspada dengan batuk yang tak kunjung reda. Banyak literatur menyebutkan kalau salah satu gejala ini adalah batuk berdahak yang tak kunjung sembuh. Seandainya, gejala ini timbul, nggak perlu sungkan minta bantuan ke pusat layanan kesehatan terdekat. Daripada terlambat dideteksi atau telat tertangani, kan berabe!
Jaga kebersihan. Jaga sanitasi lingkungan dan ventilasi udara di rumah dan sekitar harus bersih, biar segala kuman penyakit pada nggak betah. Buat mereka mati duluan sebelum menyebar.
Jaga jarak dengan penderita
Kesannya ini memang jadi tidak manusiawi, terlebih jika ada anggota keluarga sendiri yang sudah positif terjangkiti TB. Tapi demi kebaikan bersama, mau gimana? Paling tidak manfaatkan masker saat berinteraksi, pisahkan alat makan-minum dahulu, dan yang terakhir dan nggak kalah penting yaitu:
Imbangi dengan kekuatan doa. Usaha sudah, sekarang tinggal pasrahkan kepada -Nya, agar selalu dalam berkah dan lindungan, termasuk dijauhkan dari segala macam penyakit. Bersyukur, karena sampai saat ini semuanya masih terlindungi, belum ada indikasi terjangkiti kuman Tubercolosis ini.
harus terus waspada ya, mbak sama si TB ini. soalnya kadang tanda-tandanya kurang disadari
BalasHapusWah, ternyata ada istilah lain ya. Baru tau kalau nama lain TBC itu 'sakit nafas'.
BalasHapusDulu seingat saya, waktu saya kecil, yg kena TBC udah kayak pesakitan dan harus diasingkan. Terkucilkan. Padahal saya tinggal di kota besar. Karena memang dulu blm ada obatnya ya. Skrg mah obat sudah banyak dan insya Allah bs disembuhkan.
Batuk yang tak kunjung berhenti itu ternyata salah satu gejala TBC ya? Makanya kita harus waspada. Walaupun belum tentu batuk itu TBC. Nice tips mba. Ma kasih ya
TBC ini mudah banget menular, apalagi pas orang itu imunnya lagi gak bagus. Hm, harus hati-hati ya
BalasHapusidih serem jug ya mbaa.. sempet sih ada temen yang sering batuk dan gatal batuknya itu ga sembuh pakai obat apapun dan akhirnya ketahuan lah bahwa dia sakit tb paru aktif. Semoga kita dijauhkan dari berbagai macam penyakit ya mba dan selalu hidup sehat
BalasHapusBapak dl jg pernah kena. Tapi alhamdulillah sembuh tentu prosesnya panjang. Dan pengobatan yang super sabar
BalasHapusKebetulan saya punya teman yang juga terkena TB, ternyata dari awal dia sadar kalo ada sesuatu dg tubuhnya yaitu TB. Karena memang ada riwayat dari ibunya yg meninggal akibat TB
BalasHapusTBC yang lebih ditakutkan itu kalau di rumah ada anak2 ya. Kalau rumahnya agak besar masih mending juga, di tempatkan terpisah dari mereka. Iya memang jangan sepelekan batuk yang setidaknya udah 2 hari belum sembuh juga. Mending apa2 periksa deh ketimbang bahaya.
BalasHapusTBC itu serem juga, ya. Semoga kita semua sekarang sellau diberikan kesehatan. Aamiin
BalasHapusSaya doakan saja semoga para penderita TBC cepat sembuh. Amin
BalasHapuskarena pengobatan penyakit ini memang terbilang lama, sebab harus minum obat rutin selama 6 bulan.
Semoga kita semua sehat & terhindar dr tb ya
BalasHapussemoga kita dijauhkan dari penyakit yang berbahaya ini :)
BalasHapusSuami saya pernah 2 kali kena TB mbak, mungkin karena lingkungan kerja yang bersentuhan langsung dengan bahan-bahan kimia (suami bukan perokok). Awalnya batuk panjang dan nggak sembuh-sembuh, setelah diperiksa ronsen dll baru terdeteksi. Beberapa tahun kemudian kambuh lagi dan menjalani terapi pengobatan dari awal lagi selama 6 bulan lagi. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh sama sekali.
BalasHapusTB bisa disembuhkan asal pengobatan lancar, teratur dan ada pendampingan dan semangat dari keluarga :)
inget adek saya dulu Mbak waktu kecil juga pernah kena TBC
BalasHapus