Ngisi Liburan Anak-Anak di Pantai Cahaya, Kendal, Jawa Tengah

15 komentar

pantai cahaya kendal

Biar nggak mlulu di Jogja, pas barengan liburan sekolah anak-anak, tempo hari kami maen ke Pantai Cahaya, Kendal. Sama seperti WBL maupun Atlantic Dreamland, penasaran saya tentang pantai Cahaya berawal dari banyaknya kaca belakang mobil bersticker; logo dengan tulisan THE SEA pantai cahaya, dengan 3 lumba-lumba yang melompat di udara. 

The power of sticker.😎😎

"Memang pantainya bersinar gitu Bu.." tanya Raka, sesaat sebelum kami berangkat. 

"Kalau lihat difoto sih biasa aja" jawab saya. Dan sampai sekarangpun, saya belum nemu jawaban kenapa ia dinamakan Pantai Cahaya. Mungkin saja sebuah harapan, agar pantai ini bisa menjadi "penerang" bagi banyak orang. Sumber rejeki maksudnya.. ah, tapi itu karangan saya aja.

Jogja-Kendal dan Nyasar


Dari Jogja jam 7 pagi. Ngikut GPS di mobil, kami ambil rute Jogja-Magelang-Temanggung-masuk ke Weleri. Pukul 10.30an, feeling nya kami sudah mau sampe, soalnya sudah nemu papan petunjuk lokasi. Sebelum berangkat, sempat mbaca juga blognya siapa..lupa, kalau sebelum bener-bener nyampai pantai, maka kami bakalan ngelewati hamparan sawah-sawah nan hijau.

Waktu itu saya sempat mbaca tulisan di pinggir jalan, kami berada di wilayah Kebonsari. GPS mengarahkan rute untuk memasuki jalan kampung, tapi sudah bercor semen. Sempat mbatin juga..kenapa jalannya kecil..lalu bagaimana kalau bis wisata yang lewat? Tapi kami tetep jalan, berprasangka baik..mungkin GPS mencarikan kami jalur alternatif yang lebih dekat. Dan endingnya..jalan berakhir, mentoknya bangunan rumah, dan menyisakan sedikit jalan..mirip pematang sawah!!! Sangat kecil, hanya untuk jalan satu sepeda motor.😫 Pelajaran pertama: GPS sangat membantu, tapi jangan dipercaya 100% 

Setelah berhasil putar balik, kami nanya ke penduduk. Ternyata, kalau motoran lewat sini ya memang bisa nyampe ke Pantai Cahaya. Kami matikan GPS, akhirnya kembali ke jalan besar, dan nyari plang petunjuk jalan saja. Untungnya ketemu meski sempat ragu pas di pertigaan; ke kiri ke Pantai Sendang si Kucing dan ke kanan ke Pantai Cahaya, PT WSI . Kami ambil kanan, dan ternyata benar. Ketemu juga loket pembelian tiket, @30.000

Pantai Cahaya, Ada Apa di Sana?

"Kok suasananya beda e..nggak kayak dipantai". Lagi-lagi raka komentar begitu mendekati loket pembelian. Saya yang baru pertama ke pantai utara Jawa, juga ngerasain hal yang sama. Beda banget suasananya dengan pantai-pantai di Gunung Kidul  atau Kulon Progo.

Rasanya kami barusan masuk perkampungan penduduk yang agraris (hamparan tanaman padi) dengan pantai sebagai halaman belakang. Jarak pantai dengan pemukiman masyarakat begitu dekat.

Ombak yang besar, dengan air yang keruh. Entahlah, apakah setiap hari Pantai Cahaya seperti ini, atau nggak. Yang jelas, nggak bisa kalau buat berendam, main lari-larian di tepi pantai, apalagi berburu ikan seperti di pantainya Gunung Kidul



Yang bisa dilakukan di tepi Pantai Cahaya di siang hari hanya duduk menikmati angin pantai, sambil gelar tikar. Asyik juga kalau bawa banyak bekal, atau kalau pengen praktis, banyak kok  penjual yang menjajakan makanan dan minuman di warung-warung mereka. Lain lagi kalau ke sininya pas pagi atau sore, bisa sambil menikmati sunrise+sunset yang katanya cakep. (Saya datang sudah siang dan pulang sebelum sunset, jadi memang nggak dapat 2 moment itu)


Pantai Cahaya, Laut Utara Jawa
Tempat buat duduk-duduk menikmati udara pantai

Mau Basah-Basahan, Tenang Ada Water King


Tiket yang kami bayarkan didepan, sudah termasuk fasilitas bagi pengunjung untuk menikmati  Water King --waterparknya Pantai Cahaya. Satu tiket berlaku untuk satu hari, jadi misal mau bolak-balik renang atau main basah-basahan juga boleh. Meski di pintu depan terpampang larangan untuk bawa makanan dari luar, tapi riilnya di lapangan, pengunjung pada bawa bontotan makanan, dan tetep di OK in aja. Asal pada tahu diri aja, nyampahnya jangan sembarangan.

Kolam-renang-pantai-cahaya
Kolam anak-anak yang bikin betah

Kolam Tanding, Pantai cahaya
Kolam Tanding

Di dalam area Water King, ada 2 kolam anak dengan kedalaman 60 cm, satu buah kolam tanding yang diperuntukkan bagi yang sudah mahir, dan satu buah kolam apung. Kolam apung, merupakan kolam renang dengan kadar garam yang sangat tinggi dimana yang nyebur ke sana otomatis akan terapung, nggak tenggelam.

Kolam Apung
Kolam apung
Penasaran juga sebenarnya, tapi kemarin kolam apung sepi banget, nggak ada yang nyemplung ke sana. Ya udah, saya nungguin anak-anak aja yang betah banget  main air di kolam anak-anak. Nungguin anak, sambil ngemil malkist abon di bawah rindangnya pohon. Area di seputaran Water King teduh banget, jadi asyik buat nyantai-nyantai. 

Atraksi Lumba-Lumba yang Tetap jadi Primadona

Tanpa perlu lagi membayar, dipantai ini pula pengunjung bisa menikmati atraksi lumba-lumba. Lamanya pentas (efektif) cuma 15 menit, tapi nunggunya lumayan lama di dalam. Oh iya,  jam pementasan  digelar setiap dua jam sekali, 4 kali dalam sehari yakni pukul 09.00, 11.00, 13.00, dan 15.00. Kami melihat atraksi di sesi ke 3, dan saya amati, inilah magnet utama obyek wisata ini. 

Obyek wisata Pantai Cahaya dikelola oleh PT Wersut Seguni Indonesia yang berdiri ditahun 1999 dan mengklaim sebagai lembaga pertama di Indonesia yang bergerak dibidang penangkaran lumba-lumba. 

Pantai Cahaya Mini Zoo

Tak jauh dari kolam pementasan lumba-lumba, pengunjung juga bisa melihat beragam koleksi satwa di area mini zoo. Nggak perlu beli tiket lagi, alias gratis.



Mini-Zoo-Pantai-Cahaya

Ada beberapa koleksi satwa yang dimiliki, seperti aligator, burung cenderawasih, beruang madu, dan beberapa jenis satwa lainnya. Nggak selengkap Gembira Loka zoo memang, wong namanya juga mini zoo. Tapi lumayan lah, anak-anak bisa melihat beruang madu atau burung cenderawasih tanpa mesti ke hutan, atau ke Papua. Sayangnya, di beberapa sudut..kandang-kandang hewan terlihat kotor dan kurang terawat.

Main di pantai Cahaya ini, sehari satu tempat wisata saja, menurut saya sudah cukup. Sudah capek. Malah bisa maksimal ngekplornya, apalagi kalo masuknya pagi, trus pulangnya sorean, atau nunggu sunset sekalian.

Beberapa hal yang mesti diingat sendainya ada yang punya rencana maen ke Pantai Cahaya, Kendal
  • Waktu yang paling strategis adalah pagi. Pertimbangannya adalah, sebisa mungkin dapat sunrise, udara pantaipun masih segar dan matahari belum bersinar terik.
  • Jangan lupa bawa baju ganti/renang. Rugi banget kalau sudah sampai lokasi, malah nggak memanfaatkan kolam renang dan wahana air yang menarik.
  • Bagi golongan emak pengiritan, bawa bekal sendiri saat wisata ke pantai ini sangat disarankan, meski banyak warung-warung makan ataupun foodcourt yang menjual makanan/minuman, tapi harganya lumayan juga.

Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

15 komentar

  1. Saya malah belum jadi ke sana nih, waktu main ke kendal ke kondangan teman sudah rencana ke sana, tapi malah jadinya jelajah curug pengilon :D

    Btw emang jauh beda Mba, pantai di Selatan sama di Pantura :D

    BalasHapus
  2. libur telah tiba, asyik banget disana. :D

    BalasHapus
  3. Seru banget. :D Bisa lihat lumba-lumba. Anak-anakku pasti senang. :D

    BalasHapus
  4. Sering banget liat tempat ini dari sosmed kawan di Semarang, tapi aku belum pernah kesana. Soalnya jaman aku masih tinggal di Semarang kan, pantai Semarang atau Kendal emang gak ada yang bagus. Beda sama Pemalang, Tegal... masih lebih bagus

    Tapi kalo dibanding Jogja atau pantai selatan Jawa. Jauuuuuh banget. Nyeseeek

    BalasHapus
  5. Lumba-lumbanya di beri nama yg njawani banget ya hehehehe.

    BalasHapus
  6. main bersama anak liburan menyenangkan. Ada kolam renang, kebun binatang dan pantai lengkap juga.

    BalasHapus
  7. Anak2ku kalau ke pantai pasti bermain pasir. Sampai lama dan kepanasan juga betah.

    BalasHapus
  8. Pantai emang gak pernah bikin bosan. Dulu saya penggila pantai, eh sekarang tinggal di pesisir pantura. Jadi kalo mantai tinggal 5 langkah, eh lima menit naik motor

    BalasHapus
  9. Mata ini langsung seger saat melihat kolam renang. Asik nyebur-nyebur tuh...

    BalasHapus
  10. Itu aku pgn ngerasain nyebur yg kolam apung mba.. Beneran ga mungkin tenggelam yaa. Hahaha secara aku batu banget, kalo masuk air pasti kelelep :p. Tp kalo kadar garamnya tinggi, lengket dong ya kayak air laut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Blm nyoba juga aku mba..cuma katanya gitu.

      Tapi untuk nyemplungnya..syaratnya agak rumit. Mesti pke baju renang, baju renang nggak ada unsur logam..trus apa ya, aku lupa.

      Trus tempat bilasnya juga khusus..mungkin krn kadar garamnya tinggi

      Hapus
  11. Paket lengkap banget nih pantai.

    BalasHapus
  12. Wah keren ya, selain bisa lihat pantai, ada kolam apung juga. Saya baru tau kalau kolam yang bisa mengapung itu karena kadar garamnya tinggi, haha... Dilengkapi dg zoo dan show lumba2 juga ya. Kalau GL Zoo memang kalau kata saya keren banget.

    BalasHapus
  13. Selalu lihat plangnya kalau melintas pantura tapi belum pernah mampir. Waaaah kolamnya gede juga ya. Dipinggir pantai lagi. Yg di parangtritis itu kecil utk anak2.

    BalasHapus
  14. Aku juga pernah main ke bali, ngandelin GPS, taunya malah nyasar.

    Untungnya ketemu penduduk lokal yang bisa ditanyain arah :D

    Btw, asik banget liburan jalan-jalan sama anak-anak mumpung libur yaa..

    Cheers,
    Dee - heydeerahma.com

    BalasHapus

Posting Komentar