Eksotisme Senja di Pantai Sepanjang

25 komentar
Semuanya berawal dari keinginan duo bocil yang hobi nyari ikan di pantai. Cukup lama anak-anak nggak berburu binatang laut, karena beberapakali ke pantai entah itu di wilayah Jogja atau Purworejo, selalu pas ombaknya gede. Karena itu, kami sengaja main ke pantai pas sore hari, menunggu surutnya air laut.

Untuk tujuan, kami milih pantai Sepanjang, Gunung Kidul.  Alasannya karena  memang belum pernah main ke sana, padahal sering lewat kalau pas main ke pantai Krakal atau Drini. 

Pantai Sepanjang Gunung Kidul
Pantai Sepanjang yang landai dan ombak yang tenang

Secara geografis, pantai Sepanjang berada di desa Kemadang, Tanjung Sari, Gunungkidul. Dari Jogja, jaraknya sekitar 65 km atau 2 jam perjalanan. Rute yang saya lalui tempo hari adalah melalui Playen-Paliyan-Jalur Lintas Selatan-Pantai. Menurut saya rute ini lebih asyik daripada melalui pertigaan Mulo trus Kiri atau lurus. Jalur Paliyan  lebih minim tanjakan, jalan lebih lebar, teraspal mulus dengan kanan-kiri jalan panorama alam yang alami.  Oh, iya..gara-gara ini juga saya jadi tahu, kalau Gunung Kidul punya Suaka Margasatwa Paliyan.😃

Tak sulit mencari dimana lokasi pantai Sepanjang berada. Posisi pantai ini berada di sisi timur Pantai Kukup, berdekatan dengan Pantai Sanglen, Pantai Watu Kodok, dan juga pantai Drini. Sebuah identitas bertulis "Pantai Sepanjang" pun telah dipasang di jalur masuk ke arah pantai. Di sanalah  para pecinta selfie biasanya berfoto ria

Jalur untuk masuk ke arah pantai, cukup lebar. Sayangnya satu sisi jalan belum teraspal mulus, masih batu kapur yang ditata sedemikian rupa. Mungkin barusan mengalami pelebaran jalan. Walau begitu, pengunjung nggak perlu khawatir kalau harus ketemu bus pariwisata berukuran besar dari lawan arah. 

Pantai Sepanjang, Suatu Sore

Warung makan dan kios oleh-oleh yang berjajar di tepian pantai

Gubuk-gubuk beratap daun kering, menyambut kedatangan kami. Di bangunan semi permanen itulah, para penduduk sekitar menjajakan aneka makanan, dan juga oleh-oleh seperti udang goreng, peyek rumput laut dan juga aneka kerajinan berbahan dasar kulit kerang.

Meski belum lama dibuka, sarana dan prasarana yang dimiliki Pantai Sepanjang lumayan komplit. Tempat parkir yang luas, petugas penjaga pantai, mushola, kamar mandi, restoran maupun warung makan bisa ditemui dengan mudah.

Pantai Sepanjang
ada ketenangan dan kedamaian setiap kali melihat pantai

"Hore..pantainya surut..."
Pekik dua bocil saya kegiranan melihat hamparan air laut yang tenang, nyaris tanpa ombak. Bergegas anak-anak menyiapkan jaring kecil beserta ember mungil yang telah mereka siapkan dari rumah. Mulailah mereka berburu. 

Dapat ikannya? Hi...hi, nggak! Karena karang di pantai ini nggak begitu banyak, maka biota laut yang terjebak air surutpun juga sedikit. Sangat berbeda dengan kondisi di Pantai Drini maupun Krakal. Walau begitu, bukan berarti tak ada yang bisa dinikmati anak-anak di Pantai ini.

Di saat surut, relatif aman dan nyaman untuk acara momong anak 😉

Konon dinamakan Pantai Sepanjang karena pantai ini memiliki garis pantai terpanjang apabila dibandingkan dengan pantai-pantai lain di Gunung Kidul. Pantai ini juga landai, jadi relatif aman untuk bermain basah-basahan . Belum lagi kejernihan airnya, benar-benar menggoda. Keindahan pantai inipun makin sempurna dengan hamparan pasir putih yang bersih.




Semakin sore, ombak semakin bersahabat. Anak-anak justru semakin betah bermain air. Butuh berkali-kali rayuan untuk mengajak mereka naik ke daratan, mandi, sholat Ashar dan kemudian cari makan.

Mampir Makan di Kampoeng Lobster

Restoran ini berada dipaling ujung Timur Pantai. Nggak sengaja aja sebenarnya, intinya nyari yang masih buka. Sesuai namanya, menu istimewa resto ini tentu saja olahan lobster. Bahkan pemilik resto juga melakukan pemeliharaan lobster pada sebuah kolam, yang bisa dilihat pengunjung.

Kami pesan Lobster juga? Hi..hi, nggak. Takutnya malah kepikiran sehabis bayar. Mahal bo'. Nggak perlu khawatir karena resto ini juga nyediain menu-menu lain seperti ayam, udang, cumi, dan juga nasi goreng. Sembari nunggu makanan, saya nungguin matahari tenggelam. Beneran cantik. Jauh lebih eksotis melihatnya secara langsung daripada melihatnya via jepretan kamera.

Matahari Tenggelam
sunset di Pantai Sepanjang
Trus foto makanannya mana? Nggak difoto. Keburu lapar dan mesti segera Maghriban.😀😀 Dan sore itu, kami pulang ketika langit sudah berubah menjadi hitam. Ada suatu janji dalam hati..suatu hari lagi, kami akan kembali.


Sulis
Hai, saya Sulis! Seorang ibu dari raka-alya, suka travelling, pernah menjadi jurnalis di sebuah tv lokal di Jogja, bisa dihubungi di raka.adhi(at) gmail.com, sulistiyowatitri98(at) yahoo.co.id, atau t.sulistiyowati80(at)gmail.com

Related Posts

25 komentar

  1. Asiknyaa duo bocil main di pantai. Berulang kali ke jogja belum pernah ke pantai inih akuu..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ayuk...liburan agendakan ke Jogja mba..☺☺ aku tak gantian ke Semarang.

      Hapus
  2. indahnya sunsetnya, selalu suak dg pantai, bisa jadi tujuan wisaat ke sana ah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb..warna alam saat pergantian siang ke malam sungguh mengangumkan. Terimakasih sudah mampir..

      Hapus
  3. Indah sekali. :D Pengen ke sana jadinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agendakan mba..☺☺ makasih mb, sudah mampir

      Hapus
  4. Pengen ke sana. Cantik dan asri. ^_^ Tidak lupa juga kuliner lautnya, ya? Pasti ada. hehehehe

    BalasHapus
  5. wow... pemandangan senjanya..

    aku juga suka senja... pernah aky tulis di beberpa puisi ku...

    apalagi di tepian pantai gitu... pengennya gak ada malam...jahhahaah

    BalasHapus
    Balasan
    1. He eh..pas transisi itu cantik banget warnanya..jingga sama kebiruan.

      Hapus
  6. Pemandangannya bagus banget, bisa buat menikmati sore sembari nunggu adzan. Kalau kondisi lapar sudah membara kadang suka tak ingat foto. Langsung makan aja..hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya e Ndi..klo dah lapar..mending langsung sikat. Apalagi klo dah proses nunggunya lumayan lama..

      Hapus
    2. Kalau nunggu prosesnya lama pasti udah kesel tuh. Apalagi kalau yang tersedia baru minumnya aja. Bisa-bisa minum lebih dari satu gelas ya... haha

      Hapus
  7. Saya suka kalau pantai sepi kayak gini :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mb..serasa punya pantai pribadi☺ mungkin karena saking banyaknya pantai mb di gunung kidul. Jadi tinggal milih..mo yang sepi atau rame.

      Hapus
  8. pantai di gunung kidul mah bikin nagih buat di didatengi lagi ya mbak.
    pasir putih dan bukit karangnya itu khas pantai selatan jogja banget :)

    sayang, menu makan sorenya nggak ke foto, kan bisa buat referensi misal ada fotonya mbak *halah sok-sok'an banget ini hihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya e mba..tanpa foto makanan..keburu lapar. Ndilalah minim cahaya juga.. Pas udah maghrib, remang2..

      Hapus
  9. Anak saya juga suka yang namanya Ikan,dia suka sekali menangkap Ikan, saya juga berencana akan liburan ke pantai bersama keluarga setelah lebaran. Foto fotonya sepertinya seru ya Mba...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya mba..betah sekali anak2 pas maen ke sini. Landai soalnya pantainya.. Jernih lagi

      Hapus
  10. AKu juga suka gubug2 disini krn pas dibibir pantai. Tapi udah banyak yg roboh waktu musibah pasang tinggi smp banjir dulu. Btw aku nggak tau ada kampung lobster segala. Kapan2 kalau kesana nyari ah. Tapi ada daftar harganya nggak sih? Takut mahal juga hihihiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada mba..tapi cuma brosur kertas tipis gitu. Dapatnya juga karena dia nyebar brosur di parkiran. Mau tak foto harganya..brosurnya kecil.

      Tapi yo untuk harga2 makanan nggak mahal kok..

      Hapus
  11. Wah, iya. Tenang ya pantainya. Ombaknya kecil. Kemping di sana untuk lihat sunset sama sunrise kayaknya seru...

    BalasHapus
  12. cantik banget mba... ombaknya pasti seru ya buat main2 karena ombak samudera. One day mau ah eksplorasi lebih jauh lagi ke jogja. ga hanya main ke kota tapi juga pantai2nya yang terkenal eksoitis... sepanjang juga,

    BalasHapus
  13. Indah banget pantainya.
    Apalagi sunsetnya.
    Syahdu.

    BalasHapus
  14. Wah padahal menanti review makan lobsternya mbak hehe
    TFS cerita soal pantainya :D

    BalasHapus

Posting Komentar